Dark Mode Light Mode

MMO Kacau Balau: Pay-to-Win Star Citizen, Mati Suri Fractured, dan Asa Everwind

Siap-siap rollercoaster emosi, gamer! Dunia Massively Multiplayer Online Games (MMO) yang didanai crowdfunding lagi rame nih. Ada yang bikin heboh, ada yang bikin sedih, ada juga yang bikin geleng-geleng kepala. Kita intip yuk, apa aja yang terjadi di jagat digital ini!

Dari proyek impian hingga kenyataan pahit, pendanaan crowdfunding untuk game MMO memang penuh kejutan. Ada yang sukses mengumpulkan dana besar dan berhasil meluncurkan game yang menjanjikan, tapi ada juga yang terhenti di tengah jalan karena berbagai kendala. Fenomena ini menarik untuk diamati, karena mencerminkan dinamika industri game dan harapan para gamer yang mendambakan pengalaman bermain yang unik dan imersif.

Beberapa game menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam pengembangan, sementara yang lain menghadapi tantangan yang signifikan. Contohnya, ada satu game yang bahkan sampai offline sementara waktu demi melakukan reboot yang dijanjikan. Bayangin deh, lagi asik-asikan main, tiba-tiba server down dan baru bisa balik lagi tahun depan!

Drama Star Citizen: Pay-to-Win atau Pay-to-Progress?

Star Citizen, oh Star Citizen. Game yang satu ini memang selalu penuh drama. Baru-baru ini, mereka bikin heboh gara-gara cash shop baru yang dituduh pay-to-win. Para backer (pendukung dana) merasa gerah dengan ship gear yang dijual secara eksklusif dengan uang sungguhan.

Apa itu pay-to-win? Simpelnya, kalau kamu bisa jadi lebih kuat atau lebih unggul dalam game hanya dengan mengeluarkan uang, itu namanya pay-to-win. Bayangin aja, kamu udah latihan mati-matian, eh, musuh tinggal beli item super mahal dan langsung jadi jagoan. Kan, nggak adil!

Untungnya, CIG (Cloud Imperium Games), developer Star Citizen, langsung bertindak cepat. Mereka berjanji kalau komponen kapal baru di masa depan akan tersedia juga di dalam game. Tapi, barang-barang yang udah dijual? Cash only sampai Juni! Kita lihat aja deh, gimana kelanjutannya. Yang jelas, para gamer punya batasan kesabaran juga, bro! Istilah kerennya sih, predatory monetization, alias monetisasi yang "memangsa" pemain.

Fractured: Reboot atau Restart?

Kemudian, ada Fractured. Game ini memutuskan untuk offline sampai awal 2026 untuk melakukan reboot total. Ini bukan sekadar update kecil-kecilan, tapi perubahan besar yang diharapkan bisa menghidupkan kembali game ini. Semoga aja reboot ini beneran jadi angin segar, bukan cuma ganti baju doang.

Keputusan ini tentu berat bagi para pemain yang sudah setia. Mereka harus menunggu lama untuk bisa kembali bermain. Tapi, jika reboot ini berhasil, Fractured bisa menjadi game MMO yang lebih baik dan lebih menarik. Let's hope for the best, ya!

Asa di Balik Layar: Embers Adrift dan Ashes of Creation

Di tengah badai dan drama, masih ada secercah harapan. Embers Adrift akhirnya rilis di Steam setelah drama dengan payment processor mereka. Sementara itu, Ashes of Creation mencatatkan rekor 8000 pemain concurrent selama masa testing. Ini bukti kalau masih banyak game MMO yang punya potensi besar untuk sukses.

Ashes of Creation, dengan jumlah pemain yang membludak, menunjukkan bahwa ada antusiasme yang besar untuk game MMO berkualitas. Kalau developer bisa menjaga momentum ini, bukan nggak mungkin Ashes of Creation bisa jadi salah satu game MMO terbesar di masa depan. Ingat, komunitas yang solid adalah kunci!

Embers Adrift, meski sempat mengalami kendala, akhirnya bisa membuktikan diri dengan rilis di Steam. Ini menunjukkan bahwa ketekunan dan kerja keras bisa membuahkan hasil. Semoga Embers Adrift bisa terus berkembang dan menjadi game yang dicintai oleh para pemainnya.

Kickstarter: Berkah atau Musibah?

Di sisi lain, ada juga yang terpaksa membatalkan Kickstarter mereka, seperti Puzkin. Mereka merasa perlu membangun komunitas terlebih dahulu sebelum meminta dukungan dana. Ini adalah langkah yang bijak, karena komunitas yang kuat adalah fondasi utama bagi kesuksesan sebuah game MMO.

Bohemia Interactive, developer DayZ, meluncurkan Kickstarter untuk game baru mereka, Everwind. Sepertinya, Everwind bakal sukses didanai. Ini membuktikan kalau nama besar dan reputasi yang baik bisa menjadi daya tarik utama bagi para backer di Kickstarter.

Nasib Game MMO: Antara Hidup dan Mati

Dunia crowdfunding game MMO memang keras. Banyak game yang harus gugur di tengah jalan. Ada yang dananya nggak cukup, ada yang developer-nya nggak sanggup, ada juga yang kena masalah hukum. Tapi, di balik semua itu, ada juga cerita sukses yang menginspirasi.

Berikut adalah daftar singkat status beberapa game yang didanai crowdfunding:

  • Lahir dan Sukses: AdventureQuest 3D, Albion Online, Ascent: The Space Game, Crowfall, Elite: Dangerous, Grim Dawn, Guns of Icarus.
  • Masih Berjuang: Ashes of Creation, City of Titans, Ilysia, Ship of Heroes, Valiance Online.
  • RIP: Chronicles of Elyria, Contested Space, Dogma: Eternal Night, TitanReach, TUG.

Mengapa Game MMO Crowdfunding Rentan Gagal?

Ada beberapa faktor yang membuat game MMO crowdfunding rentan gagal. Salah satunya adalah ekspektasi yang terlalu tinggi. Para gamer sering kali berharap terlalu banyak dari sebuah game yang masih dalam tahap pengembangan. Ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan, mereka bisa kecewa dan bahkan menarik dukungan dana mereka.

Faktor lain adalah kurangnya pengalaman atau sumber daya dari developer. Membuat game MMO itu kompleks dan mahal. Jika developer tidak punya pengalaman yang cukup atau tidak memiliki sumber daya yang memadai, mereka bisa kesulitan untuk menyelesaikan game tersebut.

Selain itu, manajemen keuangan yang buruk juga bisa menjadi penyebab kegagalan. Developer harus bisa mengelola dana yang terkumpul dengan baik dan transparan. Jika dana tersebut digunakan untuk hal-hal yang tidak penting atau tidak relevan, para backer bisa kehilangan kepercayaan dan menarik dukungan mereka.

Pesan Moral: Jangan Terlalu Berharap!

Jadi, apa yang bisa kita pelajari dari semua ini? Crowdfunding game MMO itu seperti investasi. Ada potensi keuntungan, tapi ada juga risiko kerugian. Jangan terlalu berharap dan jangan berinvestasi terlalu besar. Dukung game yang kamu percaya, tapi tetap realistis. Siapa tahu, game yang kamu dukung itu bisa jadi game MMO next-gen yang kita tunggu-tunggu!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Tonton: (G)I-DLE Blak-blakan Soal Perpanjangan Kontrak + Ketidakpuasan Bagian di Preview "Knowing Bros"

Next Post

"Even In Arcadia" dari Sleep Token Jadi Album Nomor 1 Perdana Band Ini di Inggris