Popular Now

Pandemi Agreement WHO: Apa Artinya Bagi Generasi Muda Indonesia?

Jugband Blues: Ayah Penulis Surat Kabar Terkejut Jadi Bagian dari ‘Sonic Mayhem’ Pink Floyd

Budaya Asli Amerika Dirayakan di Discovery Park 2025

Mortal Kombat Legacy: Beban Dua Game Terburuk di Koleksi

Pernahkah merasa seperti hidup ini adalah sebuah game open-world yang tiba-tiba memaksa pemainnya kembali ke misi sampingan paling membosankan dan penuh bug? Rasanya seperti itu pula yang terjadi pada para penggemar Mortal Kombat, namun dengan sentuhan positif yang mengejutkan. Digital Eclipse, studio yang dikenal piawai dalam merestorasi harta karun retro, tampaknya siap mengguncang jagat gaming dengan koleksi terbarunya, Mortal Kombat: Legacy Kollection. Sebuah bocoran dari Gamescom menunjukkan bahwa koleksi ini akan menjadi paket lengkap yang tak hanya menyertakan mahakarya, tetapi juga dua judul spin-off Mortal Kombat yang mungkin sering ingin dilupakan, namun justru diselamatkan dari jurang sejarah.

Misi Pengumpulan Memori: Antara Permata dan “Dosa” Masa Lalu

Digital Eclipse dikenal dengan komitmennya yang tak main-main dalam menghadirkan kompilasi retro berkualitas tinggi. Pendekatan studio ini tidak hanya sebatas merilis ulang game, melainkan juga melakukan preservasi sejarah gaming secara menyeluruh. Dengan reputasi yang demikian, ekspektasi terhadap Mortal Kombat: Legacy Kollection tentunya membumbung tinggi, terutama setelah keberhasilan kompilasi mereka sebelumnya. Kali ini, bocoran yang beredar menunjukkan bahwa Digital Eclipse benar-benar totalitas, bahkan hingga ke titik di mana mereka memasukkan dua game Mortal Kombat yang tidak begitu populer.

Sebuah video yang awalnya beredar di Twitter (sekarang X) dan kemudian dibagikan ulang di subreddit Mortalkombatleaks, memperlihatkan menu Legacy Kollection yang menampilkan daftar game. Di bagian bawah daftar tersebut, dua judul tambahan yang mungkin membuat sebagian penggemar mengernyitkan dahi akhirnya terungkap. Kedua judul tersebut adalah Mortal Kombat Mythologies: Sub-Zero dan Mortal Kombat: Special Forces. Mungkin bukan judul-judul yang paling dielu-elukan dalam sejarah waralaba tersebut, namun bagi para sejarawan game dan kolektor, kehadiran mereka dalam koleksi ini adalah sebuah harta karun yang tak ternilai.

Ketika Developer Mengajak Anda Bermain dengan Trauma Lama

Keputusan untuk memasukkan Mortal Kombat Mythologies: Sub-Zero dan Mortal Kombat: Special Forces ke dalam kompilasi ini seolah menjadi pengingat bahwa sejarah tidak selalu mulus, dan terkadang terdapat “kerikil” yang perlu diakui. Keduanya merupakan bagian tak terpisahkan dari narasi Mortal Kombat, meski seringkali dianggap sebagai anomali. Namun, seperti layaknya setiap kisah hidup, ada pelajaran berharga yang bisa diambil dari setiap sudut, termasuk dari kesalahan atau eksperimen yang kurang berhasil. Inilah esensi dari sebuah kompilasi sejarah: bukan hanya menampilkan yang terbaik, tetapi juga yang paling otentik.

Bagi mereka yang belum familiar dengan kedua spin-off ini, mari kita menilik lebih jauh ke dalam lore dan riwayat pengembangannya. Mortal Kombat Mythologies: Sub-Zero, yang dirilis pada tahun 1997 untuk N64 (tak lama setelah rilis PS1), merupakan sebuah prequel dari Mortal Kombat 4. Game ini berfokus pada Sub-Zero yang lebih tua, Bi-Han, dalam misinya mencari amulet Shinnok. Menariknya, ini bukanlah game fighting tradisional, melainkan sebuah game side-scroller dengan elemen platforming ringan, namun dengan kontrol yang menyerupai game MK pendahulunya.

Sub-Zero dan Jax: Dari Pahlawan Ikonik Menjadi Kisah Tragis Developer

Sementara itu, Mortal Kombat: Special Forces adalah game eksklusif PlayStation yang dirilis pada tahun 2000. Mirip dengan Mythologies: Sub-Zero, game ini memfokuskan cerita pada satu karakter, yaitu Jax. Namun, genre-nya benar-benar berbeda, berubah menjadi game action-adventure dari sudut pandang top-down. Sayangnya, game ini didera berbagai masalah pengembangan, bahkan salah satu co-creator Mortal Kombat, John Tobias, bersama beberapa anggota tim Midway lainnya, dilaporkan meninggalkan proyek di tengah jalan. Kondisi ini jelas memengaruhi kualitas akhir game dan reputasinya.

Meskipun begitu, kehadiran kedua game ini dalam Mortal Kombat: Legacy Kollection menegaskan komitmen Digital Eclipse terhadap preservasi. Setiap game, terlepas dari kualitas aslinya, memiliki tempat dalam sejarah gaming dan layak untuk diabadikan. Memang, tidak semua orang akan menikmati pengalaman bermain kedua spin-off ini, namun ada nilai edukasi yang besar di balik koleksi semacam ini. Penggemar dapat melihat bagaimana waralaba ini berevolusi dan terkadang, bereksperimen dengan hasil yang beragam.

Bisa jadi, ada sebagian kecil penggemar yang sebenarnya menyukai atau memiliki kenangan nostalgia terhadap Mythologies: Sub-Zero atau Special Forces. Bagi mereka, ini adalah kesempatan langka untuk kembali menyelami petualangan yang mungkin sudah lama terlupakan. Bagi yang lain, ini adalah kesempatan untuk mencicipi sepotong sejarah gaming yang sering diabaikan, memahami lore lebih dalam, atau sekadar mengapresiasi upaya pengembang dalam mencoba hal baru, meski hasilnya tidak selalu sempurna.

Kami yakin pengumuman resmi dari Digital Eclipse atau Atari akan segera tiba, dan sepertinya Mythologies: Sub-Zero serta Special Forces bukan satu-satunya kejutan yang akan hadir. Koleksi ini kabarnya juga akan mendapatkan rilis fisik penuh untuk Switch 2, sebuah berita yang sangat baik bagi para kolektor. Dengan banyaknya bocoran yang beredar selama berminggu-minggu, para penggemar berharap pengumuman resmi juga akan menyertakan tanggal rilis pasti. Versi fisik game ini dijadwalkan akan dikirimkan pada 12 Desember 2025 dari toko Atari, menambah antisipasi bagi mereka yang tak sabar ingin merasakan kembali sensasi pahit manisnya sejarah Mortal Kombat di tangan mereka.

Koleksi ini tidak hanya sekadar remaster atau porting belaka, tetapi sebuah kapsul waktu yang memungkinkan pemain masa kini memahami bagaimana Mortal Kombat tumbuh dan beradaptasi. Ini adalah pelajaran sejarah yang dikemas dengan apik, menunjukkan bahwa bahkan “kesalahan” pun memiliki tempat yang berarti dalam narasi besar sebuah waralaba legendaris.

Previous Post

Hanks & Lovell: Ikatan Luar Angkasa di Langit Malam

Next Post

Kekerasan Kongo Timur Goyahkan Damai Mediasi AS

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *