Dark Mode Light Mode

Múm Kembali dengan Album Baru Setelah 12 Tahun, Siap Guncang Panggung dan Layar Kaca

Siapa bilang musik eksperimental itu membosankan? Tunggu sampai kamu dengar berita ini. Band asal Islandia, Múm, siap kembali menghantui playlist kita dengan album baru setelah absen cukup lama. Bersiaplah, karena getaran ambient-electronic mereka akan segera memenuhi indera pendengaran kita semua.

Musik indie, khususnya yang berbau electronic, punya daya tarik tersendiri. Bagi sebagian orang, mungkin terdengar aneh atau bahkan membingungkan. Tapi bagi yang lain, justru di situlah letak keindahannya. Musik indie mengajak kita untuk berpikir di luar kotak, merasakan sesuatu yang berbeda, dan mengeksplorasi batas-batas kreativitas.

Múm, dengan gaya musiknya yang unik, telah lama menjadi ikon di dunia musik indie. Dibentuk di akhir tahun 90-an, band ini dikenal karena menggabungkan elemen-elemen electronic, ambient, dan experimental dengan melodi yang indah dan vokal yang ethereal. Karya-karya mereka seringkali terdengar seperti soundtrack untuk film-film fantasi atau mimpi-mimpi yang aneh namun mempesona.

Album-album Múm sebelumnya, seperti Yesterday Was Dramatic – Today Is OK dan Finally We Are No One, telah mendapatkan pujian kritis dan membangun basis penggemar yang setia di seluruh dunia. Musik mereka telah menemani banyak momen, mulai dari malam-malam yang tenang hingga petualangan-petualangan yang tak terlupakan. Bahkan mungkin ada dari kalian yang pernah menjadikan lagu mereka sebagai backsound saat mengerjakan tugas kuliah semalaman.

Setelah lebih dari satu dekade, tepatnya sejak album terakhir mereka, Smilewound di tahun 2013, Múm akhirnya kembali dengan karya baru. Pengumuman ini tentu saja disambut antusias oleh para penggemar yang sudah lama merindukan suara khas mereka. Kembalinya Múm seolah menjadi oase di tengah gurun musik pop yang terkadang terasa monoton.

Album baru ini, berjudul History of Silence, dijadwalkan rilis pada tanggal 19 September melalui Morr Music. Judulnya saja sudah bikin penasaran, kan? Pasti banyak yang bertanya-tanya, apa yang bisa kita harapkan dari sebuah album yang berjudul History of Silence? Apakah ini akan menjadi album yang tenang dan meditatif, atau justru penuh dengan kejutan dan eksplorasi suara yang tak terduga?

Sebelum albumnya rilis, Múm sudah merilis single pertama yang berjudul "Mild at Heart". Lagu ini memberikan sedikit gambaran tentang arah musik yang akan mereka ambil di album baru. Dengan melodi yang dreamy, aransemen yang kompleks, dan vokal yang menenangkan, "Mild at Heart" berhasil membangkitkan rasa rindu akan suara khas Múm yang sudah lama tidak kita dengar.

Mengapa Kembalinya Múm Begitu Penting?

Kembalinya Múm ke dunia musik bukan hanya sekadar kembalinya sebuah band. Ini adalah kembalinya sebuah sound, sebuah vibe, sebuah pengalaman yang unik dan tak tergantikan. Di tengah hiruk pikuk industri musik yang didominasi oleh tren-tren sesaat, Múm menawarkan sesuatu yang berbeda: keindahan yang abadi, kreativitas yang tak terbatas, dan musik yang menyentuh jiwa.

Dalam era di mana musik seringkali diproduksi secara massal dan didistribusikan melalui platform-platform streaming, Múm mengingatkan kita akan pentingnya menghargai seni dan kreativitas. Mereka membuktikan bahwa musik bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebuah bentuk ekspresi diri, sebuah cara untuk berkomunikasi, dan sebuah jembatan untuk menghubungkan kita dengan orang lain.

Album History of Silence diproduseri oleh dua anggota pendiri Múm, yaitu Gunnar Örn Tynes dan Örvar Þóreyjarson Smárason. Album ketujuh ini direkam di berbagai lokasi, mulai dari Sudestudio di Italia hingga kota-kota besar seperti Reykjavík, Berlin, New York, dan Praha. Proses rekaman yang melibatkan banyak lokasi ini tentu saja memberikan pengaruh yang signifikan terhadap karakter musik di album ini.

"Mild at Heart": Sekilas Tentang Album Baru

Single "Mild at Heart" adalah representasi yang sempurna dari evolusi musik Múm. Lagu ini mempertahankan elemen-elemen khas mereka, seperti melodi yang haunting dan penggunaan sound effects yang kreatif, sambil menambahkan sentuhan-sentuhan baru yang segar dan modern. Musik videonya juga patut diapresiasi, dengan visual yang abstrak dan surealis yang semakin memperkuat atmosfer dreamy dari lagu tersebut.

Bagi para penggemar Múm, "Mild at Heart" adalah hadiah yang istimewa. Bagi mereka yang belum mengenal Múm, lagu ini adalah pintu gerbang yang sempurna untuk memasuki dunia musik mereka yang unik dan mempesona. Jadi, tunggu apa lagi? Segera dengarkan "Mild at Heart" dan bersiaplah untuk History of Silence!

Tur Amerika Utara: Jangan Sampai Kelewatan!

Selain merilis album baru, Múm juga akan menggelar tur di Amerika Utara pada bulan September dan Oktober. Tur ini akan menjadi kesempatan langka bagi para penggemar di sana untuk menyaksikan penampilan langsung mereka. Jika kamu sedang berada di Amerika Utara pada waktu itu, jangan sampai kelewatan kesempatan ini! Siapa tahu, kamu bisa bertemu dengan jodohmu di konser Múm.

Tur ini akan dimulai di Philadelphia pada tanggal 16 September dan berakhir di Los Angeles pada tanggal 9 Oktober. Beberapa kota lain yang akan mereka kunjungi termasuk Washington, D.C., Brooklyn, Boston, Toronto, Chicago, Denver, Portland, Vancouver, Seattle, dan San Francisco. Tiket sudah bisa dibeli secara online, jadi segera amankan posisimu sebelum kehabisan!

Lebih dari Sekadar Musik: Sebuah Pengalaman Mendalam

Kembalinya Múm dengan album History of Silence dan tur Amerika Utara adalah momentum penting bagi dunia musik indie. Mereka bukan hanya sekadar band yang merilis album dan menggelar konser. Mereka adalah sebuah fenomena, sebuah movement, sebuah pengalaman yang mendalam dan transformatif. Musik mereka mengajak kita untuk merenung, bermimpi, dan merasakan sesuatu yang lebih dalam dari sekadar hiburan. Jadi, mari kita sambut kembalinya Múm dengan tangan terbuka dan telinga yang siap mendengarkan. Siapa tahu, musik mereka bisa mengubah hidupmu.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Juara Evo Ungkap Ken Kurang Konsisten untuk Juara Turnamen SF6 Season 3

Next Post

Prabowo Bertemu Vladimir Putin Setibanya di Rusia: Sinyal Dukungan?