Fenomena throwback lagi in, dan kali ini bukan soal fashion atau musik ’90-an. Kita bicara tentang sesuatu yang lebih tangible, lebih authentic, dan tentunya lebih Instagrammable daripada sekadar filter jadul: photo booth analog. Ya, betul, kotak ajaib yang bisa mencetak kenangan dalam hitungan menit. Apakah ini pertanda kiamat selfie? Mungkin tidak, tapi jelas ini sinyal bahwa kita semua butuh jeda dari kesempurnaan digital.
Kebangkitan Si Kotak Kenangan: Dari Nostalgia Hingga Tren Kekinian
Dulu, photo booth sering kita temui di mal-mal, stasiun, atau tempat hiburan lainnya. Fungsinya sederhana: mengabadikan momen singkat dengan format strip foto yang khas. Harganya relatif terjangkau, dan hasilnya selalu memberikan kejutan tersendiri. Sekarang, photo booth analog kembali naik daun, terutama di kalangan generasi Z dan Millennial yang haus akan keaslian dan pengalaman unik. Kenapa bisa begitu?
Salah satu alasannya adalah sentuhan nostalgia. Bagi sebagian orang, photo booth adalah bagian dari kenangan masa kecil yang menyenangkan. Bagi yang lain, ini adalah cara untuk merasakan sensasi berbeda dari era sebelum selfie merajalela. Selain itu, photo booth menawarkan hasil yang unik dan tak terduga. Tidak ada filter digital, tidak ada editing berlebihan. Yang ada hanyalah ekspresi jujur dan spontan yang tertangkap dalam sekejap.
Perusahaan seperti Photomatica, berbasis di Bay Area, menjadi salah satu motor penggerak kebangkitan ini. Bisnis mereka berkembang pesat, bahkan sampai Chrissy Teigen memesan satu photo booth vintage yang sudah direstorasi untuk dirinya sendiri. Mereka juga membuat photo booth digital bergaya retro, yang bisa ditemukan di berbagai tempat populer.
Di Los Angeles, demam photo booth analog semakin terasa dengan hadirnya Photo Booth Museum di Silver Lake. Museum unik ini menawarkan pengalaman berbeda, di mana pengunjung bisa memilih dari empat photo booth analog dan satu photo booth digital bergaya vintage. Ini seperti time capsule yang membawa kita kembali ke era ketika foto bukan sekadar piksel di layar.
Mengunjungi Photo Booth Museum bukan sekadar berfoto. Ini adalah pengalaman seni, nostalgia, dan kebersamaan. Tempat ini didesain seperti ruang tamu tahun 1970-an, lengkap dengan dekorasi yang quirky dan instagramable. Walaupun disebut “museum”, jangan berharap akan menemukan banyak informasi teknis tentang cara kerja photo booth. Fokusnya lebih pada pengalaman dan kesenangan.
Menyusuri Waktu: Mesin-Mesin Kenangan di Photo Booth Museum
Mesin-mesin photo booth di museum ini berasal dari tahun 1950-an, 60-an, dan 70-an. Semuanya telah direstorasi dengan cermat oleh Photomatica sehingga berfungsi dengan baik. Ini adalah pencapaian yang luar biasa, mengingat hanya ada sekitar 250 photo booth analog yang masih berfungsi di dunia.
Saat memasuki photo booth vintage, bersiaplah untuk berpose secepat mungkin setelah menekan tombol. Waktunya sangat singkat! Setelah itu, Anda harus menunggu sekitar tiga hingga lima menit hingga strip foto Anda tercetak. Proses ini masih terasa ajaib, mengingat proses pengembangan film dilakukan secara cepat di dalam mesin. Hasilnya? Strip foto yang masih basah dengan bahan kimia. Jangan khawatir, ada hair dryer yang disediakan untuk mengeringkannya.
Model 14 dengan latar belakang berbentuk hati dan Model 11 dari tahun 1950-an dengan latar belakang bintang-bintang adalah favorit pengunjung. Banyak mesin dilengkapi dengan cermin di bagian luar sehingga Anda bisa mengecek penampilan sebelum berfoto. Semua photo booth analog mencetak foto hitam putih. Beberapa mesin menghasilkan hasil yang lebih washed-out, sementara yang lain menghasilkan cetakan yang lebih gelap. Tapi hey, kesempurnaan bukan tujuan utama di sini, kan?
Digital vs. Analog: Pertempuran Abad Ini?
Bagi yang lebih menyukai kemudahan dan kecepatan, photo booth digital adalah pilihan yang tepat. Photo booth digital di museum ini memiliki desain millennial-pink yang menarik. Anda bisa memilih antara foto berwarna atau hitam putih. Opsi warna memiliki nuansa tahun 1970-an dengan latar belakang tirai oranye.
Keuntungan lain dari photo booth digital adalah Anda bisa melihat pratinjau foto sebelum dicetak dan mengetahui kapan flash akan menyala. Selain itu, photo booth digital mencetak dua salinan foto, cocok untuk Anda dan teman atau pasangan. Kecepatan cetak juga menjadi keunggulan, karena foto langsung keluar setelah sesi pemotretan.
Biaya sekali sesi foto di photo booth analog adalah $7.50, sedangkan di photo booth digital adalah $6.50. Jika Anda ingin mencoba semuanya, siapkan $36.50. Ada juga opsi keychain seharga $10, di mana Anda bisa memilih salah satu foto Anda untuk dibingkai dan dihias dengan charm. Biaya ini juga termasuk scan foto, yang akan dikirimkan ke email Anda sebagai backup digital.
Meskipun harganya mungkin sedikit lebih mahal daripada selfie, pengalaman yang ditawarkan oleh photo booth analog tidak ternilai harganya. Ini adalah cara untuk menciptakan kenangan yang authentic, unik, dan everlasting. Plus, Anda mendapatkan suvenir fisik yang bisa Anda simpan selamanya.
Photo Booth Museum: Bukan Sekadar Tempat Berfoto
Photo Booth Museum terletak di lokasi strategis di Silver Lake, tepatnya di sudut West Sunset Boulevard dan Hyperion Avenue. Area ini dikelilingi oleh berbagai tempat makan dan hiburan menarik. Biasanya, berfoto di photo booth adalah kegiatan tambahan saat jalan-jalan. Tapi Photo Booth Museum bisa menjadi tujuan utama untuk acara girls’ night out atau kencan romantis.
Dua orang bisa masuk dengan nyaman ke dalam setiap photo booth, tetapi lebih banyak juga boleh ikut berdesakan untuk foto bersama. Setelah berfoto, Anda bisa mampir ke Salt & Straw atau Pazzo Gelato untuk menikmati es krim, lalu minum bir di 33 Taps.
Photo Booth Museum buka setiap hari dari jam 1 siang sampai 9 malam. Tiket masuk gratis, tetapi photo booth analog dikenakan biaya $7.50, dan photo booth digital $6.50. Dengan semua yang ditawarkan, Photo Booth Museum adalah destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa pun yang ingin merasakan nostalgia, berkreasi, dan menciptakan kenangan abadi.
Jadi, lain kali Anda berada di Los Angeles, jangan lupa untuk mampir ke Photo Booth Museum. Siapa tahu, Anda akan menemukan kembali kegembiraan masa kecil dan menciptakan kenangan baru yang tak terlupakan. Ingat, kenangan yang baik lebih berharga daripada followers di media sosial.