Popular Now

Pandemi Agreement WHO: Apa Artinya Bagi Generasi Muda Indonesia?

Jugband Blues: Ayah Penulis Surat Kabar Terkejut Jadi Bagian dari ‘Sonic Mayhem’ Pink Floyd

Wolves: Hardcore Inggris yang Menggebrak Batas dengan Mathcore dan Melodi

Musim Lucu, Sayang Turnamennya Kurang Memuaskan

Halo gamers dan binge-watchers! Siap untuk kebut-kebutan lagi di dunia pasca-apokaliptik yang gila? Kalau iya, mari kita bahas musim kedua dari serial adaptasi video game legendaris, Twisted Metal. Tapi, awas spoiler ringan, ya!

Gas Pol atau Rem Mendadak? Twisted Metal Season 2

Setelah debut musim pertama yang cukup menjanjikan di tahun 2023, ekspektasi terhadap Twisted Metal Season 2 tentu saja melambung tinggi. Bayangkan saja, perpaduan antara Mario Kart dan Mortal Kombat yang diadaptasi menjadi serial TV – ide yang sangat out of the box kan? Sayangnya, meski ada beberapa peningkatan, musim kedua ini terasa seperti kurangnya pemahaman dari tim kreatif tentang apa yang membuat musim pertama begitu menarik.

Ceritanya melanjutkan kehidupan John Doe (Anthony Mackie) yang berusaha beradaptasi dengan kehidupan barunya di New San Francisco. Sementara itu, Quiet (Stephanie Beatriz) bergabung dengan kru Dollface, yang memiliki misi mulia untuk membawa kesetaraan di dunia. Dan tentu saja, kita tidak bisa melupakan Sweet Tooth (Joe Seanoa/Will Arnett) yang tetap menjadi badut pembunuh favorit kita, berkeliling negeri sambil menebar teror.

Calypso (Anthony Carrigan) muncul dengan pengumuman turnamen Twisted Metal, menjanjikan satu permintaan terkabul bagi pemenangnya. Ini adalah momen yang kita tunggu-tunggu! Tapi, apakah hype-nya sepadan? Mari kita bedah lebih dalam.

Kurang Upgrade di Bagian yang Penting?

Musim pertama berakhir dengan teaser Calypso dan turnamennya, jadi ekspektasi kita semua tentu saja adalah aksi kebut-kebutan yang gila sejak awal musim kedua. Tapi sayangnya, kita harus sedikit bersabar karena tim kreatif memilih untuk fokus pada pengembangan karakter dan pengenalan karakter baru. Memang, ada beberapa momen karakter yang menyentuh, terutama saat John bertemu kembali dengan adiknya. Namun, timing-nya terasa sedikit kurang pas. Kita ingin action, bukan drama keluarga!

Meskipun pengembangan karakter itu penting, Twisted Metal adalah tentang mobil-mobil yang saling menghancurkan. Kalau diibaratkan game, ini seperti nerf yang tidak perlu.

Ending Twisted Metal Season 2 juga terbilang mixed. Ada transisi yang bagus untuk menjadikan Sweet Tooth sebagai karakter utama, yang sejalan dengan lore dari gamenya. Tapi, plot twist di akhir musim yang membuat John dan Quiet kembali menjadi fokus utama terasa sedikit dipaksakan. Apakah ini sinyal bahwa mereka akan tetap menjadi pemeran utama di musim ketiga? We’ll see.

Aksi Tetap Explosif, Humor Lumayan Receh

Untungnya, Twisted Metal Season 2 masih menyajikan aksi yang eksplosif dan humor yang cukup menghibur. Tim penulis berhasil mengembangkan humor khas musim pertama, dan karakter-karakternya pun tidak terasa membosankan. Bahkan, Sweet Tooth masih bisa membuat kita tertawa terbahak-bahak dengan kegilaannya. Ada juga beberapa humor meta yang cerdas, seperti easter egg video game dan sindiran halus terhadap platform streaming Peacock sendiri.

Aksinya juga dieksekusi dengan baik. Penggunaan efek praktis memberikan sentuhan realistis pada pertempuran mobil dan tangan kosong, sementara CGI digunakan secukupnya untuk menciptakan adegan-adegan yang epic. Pertarungan Axel (Michael James Shaw), badai petir radiasi, dan babak final turnamen adalah beberapa momen yang memanjakan mata.

Sayangnya, terlalu banyak pertempuran tangan kosong daripada aksi mobil. Padahal, inti dari Twisted Metal adalah pertempuran mobil yang brutal dan kreatif. Mungkin ini masalah budget, tapi tetap saja terasa mengecewakan. Kita ingin melihat mobil-mobil itu saling menghancurkan, bukan John Doe berkelahi dengan preman!

Twisted Metal Masih Asyik, Tapi…

Twisted Metal Season 2 masih layak untuk ditonton, terutama jika kamu penggemar musim pertama. Tapi, jangan berharap terlalu banyak perubahan signifikan. Aksi yang eksplosif, humor yang menghibur, dan penampilan para aktor yang memukau adalah beberapa daya tarik utama dari serial ini.

Namun, pacing yang kurang baik, kurangnya aksi mobil, dan beberapa keputusan plot yang dipertanyakan membuat musim kedua ini terasa kurang memuaskan. Semoga saja, tim kreatif bisa belajar dari kesalahan mereka dan memberikan kita aksi kebut-kebutan yang lebih gila di musim ketiga.

Sebagai penutup, Twisted Metal Season 2 adalah seperti update game yang menambahkan beberapa fitur baru, tapi juga menghilangkan beberapa fitur yang kita sukai. Masih seru, tapi tidak seseru yang kita harapkan.

Previous Post

Penyelidikan Polisi Nasional Ungkap Dampak Kebakaran Pasar Taman Puring

Next Post

Belajar Bahasa Indonesia Lebih Murah dengan Diskon 60% dan Promo Rp7

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *