Dark Mode Light Mode

NAD Umumkan M33 V2, M23 V2: MQA Hadir Kembali dalam Bentuk Perangkat Keras

Siap-siap, audiophiles! MQA (Master Quality Authenticated) is back, baby! Setelah sempat menghilang dari peredaran, teknologi ini kembali hadir, bukan cuma dalam bentuk software, tapi sudah nempel di hardware. Apakah ini era baru kebangkitan kualitas audio, atau sekadar nostalgia mahal? Mari kita bedah lebih dalam.

Dunia audio memang penuh kejutan. Kita semua tahu bahwa tren selalu berputar, dan kadang yang dianggap "out" bisa jadi "in" lagi dalam sekejap. Kembalinya MQA ini bisa jadi bukti nyata. Tapi, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh teknologi ini, dan kenapa NAD memilih untuk mengintegrasikannya kembali dalam produk terbaru mereka?

NAD, salah satu brand audio yang sudah malang melintang, baru saja mengumumkan versi terbaru dari integrated amplifier Masters M33 BluOS mereka. Dan tebak apa? Versi kedua ini dilengkapi dengan teknologi MQA di input analognya dan juga di Digital-to-Analog Converter (DAC). Ini bukan sekadar gimmick marketing, tapi sebuah statement.

MQA sendiri, bagi yang belum familiar, adalah teknologi audio codec yang mengklaim mampu menghadirkan kualitas suara master recording dalam ukuran file yang lebih kecil. Dulu, teknologi ini sempat jadi perdebatan panas di kalangan audiophiles, ada yang cinta mati, ada yang benci setengah mati. Alasannya? Macam-macam, mulai dari masalah lisensi sampai klaim kualitas yang dianggap berlebihan.

Lenbrook International, perusahaan induk NAD, mengakuisisi MQA dan aset-asetnya pada tahun 2023 dan membentuk perusahaan baru bernama MQA Labs di tahun 2024. Langkah ini jelas menunjukkan bahwa Lenbrook punya visi tersendiri terkait masa depan MQA. Dengan memiliki teknologi ini, mereka punya kendali penuh untuk mengembangkan dan mengintegrasikannya ke dalam produk-produk mereka.

Apa yang Baru dari MQA Labs?

MQA Labs memperkenalkan dua teknologi baru: FOQUS (ADC) dan QRONO (DAC). Menurut klaim mereka, FOQUS bertugas memastikan konversi sinyal analog ke digital yang akurat, sementara QRONO menjaga timing, nuansa, dan informasi spasial saat sinyal dikonversi kembali ke analog. Intinya, mereka berusaha meminimalkan time smear dalam sinyal audio.

Time smear, sederhananya, adalah distorsi yang terjadi akibat representasi gelombang suara sebagai angka 1 dan 0. Bayangkan menerjemahkan bahasa, kalau terjemahannya kurang akurat, hasilnya pasti terdengar aneh. Dalam audio digital, time smear menyebabkan impuls suara tidak sejajar dengan sempurna, menghasilkan suara yang kurang natural dan cenderung "m muddy".

NAD M33 V2: Lebih dari Sekadar Amplifier

M33 V2 bukan cuma sekadar amplifier biasa. Ini adalah pusat kendali audio yang lengkap, dengan fitur streaming BluOS, konektivitas Bluetooth aptX HD, Roon Readiness, Apple AirPlay 2, HDMI ARC, Dirac Live, dan tentunya, MQA DAC dan ADC. DAC yang digunakan pun bukan kaleng-kaleng, melainkan ESS ES9039PRO, upgrade signifikan dari versi sebelumnya.

Salah satu alasan mengapa M33 V2 mendigitalisasi input analognya adalah karena adanya Dirac Live room correction. Dirac Live adalah software yang bisa membantu menaklukkan resonansi bass yang sering jadi masalah di ruangan kecil. Tapi, Dirac Live tidak bisa mengatasi reverberasi yang disebabkan oleh permukaan reflektif di ruangan.

  • Dirac Live sangat membantu menstabilkan bass.
  • DAC ESS ES9039PRO peningkatan signifikan dari versi sebelumnya.
  • Integrasi BluOS memberikan kemudahan streaming.

Dirac Live Bass Control: Teman Setia Subwoofer

Selain Dirac Live room correction biasa, M33 V2 juga sudah pre-loaded dengan Dirac Live Bass Control, yang sangat membantu dalam integrasi subwoofer. Ini sangat penting, terutama bagi mereka yang ingin merasakan dentuman bass yang optimal tanpa mengganggu tetangga (atau merusak keharmonisan rumah tangga). Level output subwoofer juga sudah ditingkatkan, dan ada tambahan output pre-amplifier XLR di panel belakang.

Masters M23: Kekuatan Murni Tanpa Emb el-Emb el

Buat kamu yang lebih suka amplifier tradisional tanpa embel-embel streaming, Bluetooth, Roon, AirPlay, HDMI ARC, Dirac, atau MQA, NAD juga punya solusinya: Masters M23. Power amplifier generasi kedua ini menggunakan modul amplifier Gen 2 Purifi Eigentakt™, yang dikenal dengan kualitas suara yang jernih dan tenaga yang besar. Modul ini dipadukan dengan input stage analog yang dirancang sendiri oleh NAD.

Purifi Eigentakt™: Kekuatan yang Terukur

Modul Purifi Eigentakt™ memang jadi daya tarik utama dari M23. Mampu menghasilkan 200W per channel (8 ohms) atau 700W bridged, M23 adalah pasangan yang sempurna untuk M33 V2 atau preamp M66. Kombinasi ini menghasilkan sistem audio yang fleksibel dan berperforma tinggi.

  • Modul Purifi Eigentakt™ memberikan suara yang jernih.
  • Daya 200W per channel (8 ohms) atau 700W bridged.
  • Cocok dipadukan dengan M33 V2 atau preamp M66.

Harga dan Ketersediaan

Soal harga, tentu saja tidak murah. NAD M33 V2 dibanderol US$5999, £4999, atau €6499. Sedangkan NAD M23 V2 harganya US$3999, £3499, atau €4499. Pengiriman dijadwalkan mulai bulan Agustus. Harga yang lumayan, tapi sebanding dengan teknologi dan fitur yang ditawarkan.

MQA: Comeback atau Sekadar Tren Sesaat?

Kembalinya MQA dalam bentuk hardware ini jelas menimbulkan pertanyaan: apakah ini comeback sejati, atau sekadar tren sesaat yang memanfaatkan nostalgia? Jawabannya mungkin tergantung pada bagaimana MQA Labs mengembangkan teknologi ini di masa depan, dan bagaimana NAD mengintegrasikannya ke dalam produk-produk mereka. Satu hal yang pasti, dunia audio tidak pernah membosankan.

Kesimpulan: Investasi Audio yang Cerdas?

NAD M33 V2 dan M23 V2 adalah statement bahwa kualitas audio masih menjadi prioritas. Dengan teknologi MQA, Dirac Live, dan modul Purifi Eigentakt™, kedua perangkat ini menawarkan kombinasi fitur dan performa yang menggiurkan. Apakah ini investasi yang cerdas? Itu tergantung pada kebutuhan dan budget masing-masing. Tapi yang jelas, kalau kamu mencari all-in-one solution dengan kualitas audio yang mumpuni, NAD M33 V2 layak dipertimbangkan. Jangan lupa siapkan dompet yang tebal, ya!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Mortal Kombat 1 Tampaknya Akan Mengakhiri Dukungan dengan 'Definitive Edition'

Next Post

<p><strong>"The Royal Scam" Steely Dan: Reissue Penutup yang Mengisyaratkan Akhir Sebuah Era</strong></p>