Siapa bilang pesawat tua itu tidak keren? Buktinya, Douglas DC-8 masih terbang! Mari kita bedah pesawat legendaris ini dan cari tahu kenapa masih ada yang beroperasi di era digital native ini.
Kilas Balik Sejarah Si “Delapan Besar”
Douglas DC-8, atau sering disebut McDonnell Douglas DC-8, adalah pesawat komersial jarak jauh yang legendaris. Salah satu pesawat jet-powered pertama yang melayani penerbangan komersial. Awalnya, pesawat ini didesain sebagai pesawat tanker pengisian bahan bakar udara oleh Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF). Sayangnya, DC-8 kalah saing dengan Boeing KC-135 Stratotanker, dan akhirnya Douglas memutuskan untuk memasarkannya untuk penggunaan sipil.
DC-8 meraih kesuksesan besar di industri penerbangan dan digunakan oleh berbagai maskapai di seluruh dunia. Mengingat pesawat ini diperkenalkan pada akhir tahun 1950-an, wajar jika sebagian besar armadanya sudah dipensiunkan dan dihancurkan. Namun, masih ada beberapa Douglas DC-8 yang masih aktif terbang. Sungguh survivor sejati!
Douglas mulai merancang DC-8 untuk memenuhi kebutuhan USAF akan pesawat tanker pengisian bahan bakar udara bertenaga jet pada awal 1950-an. Akan tetapi, USAF lebih memilih Boeing KC-135 Stratotanker pada Mei 1954. Setahun kemudian, Douglas memutuskan untuk mengubah haluan dan memasarkannya ke operator sipil. Perusahaan ini melakukan beberapa perubahan desain pada DC-8 untuk meningkatkan kemampuannya dalam industri komersial.
Douglas yakin DC-8 dapat bersaing dengan pesawat jet komersial Boeing, yaitu Boeing 707. Keyakinan ini terbukti ketika Pan American World Airways memesan 25 unit DC-8 pada Oktober 1955. Maskapai lain di seluruh dunia, seperti National Airlines, KLM, Eastern Air Lines, United Airlines, dan Japan Air Lines, mengikuti jejak Pan Am dan memesan DC-8 alih-alih Boeing 707.
Douglas memang lebih lambat memperkenalkan DC-8 dibandingkan Boeing dengan Boeing 707. Namun, pesawat ini akhirnya disertifikasi oleh Federal Aviation Administration (FAA) pada Agustus 1959. DC-8 secara resmi memasuki layanan komersial dengan Delta Air Lines dan United Airlines pada 18 September 1959. Sejak itu, lebih dari 550 unit DC-8 telah dibangun dan diperkenalkan, dengan produksi yang berlangsung dari tahun 1958 hingga 1972.
Desain Ciamik dan Spesifikasi Gahar Douglas DC-8
Desain awal DC-8 berfokus untuk memenangkan kontrak USAF sebagai pesawat tanker pengisian bahan bakar udara bertenaga jet. Setelah gagal, Douglas melakukan peningkatan untuk membuatnya lebih layak untuk operasi maskapai komersial. Douglas sangat memperhatikan desain kabin bertekanan DC-8.
Desain asli DC-8 menampilkan konfigurasi low-wing dengan sudut sapuan sayap 30 derajat. Douglas juga memutuskan untuk memberi daya pada pesawat dengan empat mesin turbojet Pratt & Whitney JT3C. Setiap mesin memberikan daya dorong hingga 13.500 pon. Secara keseluruhan, ini membantu varian pesawat pertama, Series 10, mencapai spesifikasi kinerja berikut:
- Panjang: 150,7 kaki
- Tinggi: 42,6 kaki
- Rentang sayap: 142,4 kaki
- Berat lepas landas maksimum (MTOW): 273.000 pon
- Kecepatan jelajah: 483 knot (556 mil per jam)
- Jarak tempuh: 3.760 mil laut (4.330 mil)
- Ketinggian terbang: 41.000 kaki
Fuselage DC-8 juga menampilkan penampang double-bubble yang kemudian diperlebar untuk memungkinkan enam kursi berdampingan di dalam pesawat. Fuselage yang lebih lebar memungkinkan DC-8 Series 10 pertama menampung hingga 177 penumpang. Varian selanjutnya dapat menampung hingga 260 penumpang, tergantung pada konfigurasi. Douglas juga menambahkan engine thrust reversers, leading edge slots, dan ujung sayap yang lebih besar untuk membantu meningkatkan kinerja aerodinamisnya sebagai pesawat komersial.
Siapa Saja Mantan Pengguna Douglas DC-8?
Beberapa maskapai terkemuka di seluruh dunia menggunakan Douglas DC-8 ketika pertama kali diperkenalkan. DC-8 bersaing ketat dengan Boeing 707, karena maskapai biasanya memilih salah satu atau yang lain ketika memperluas armadanya. Fuselage panjang dari varian DC-8 selanjutnya, seperti Series 61 dan Series 63, memiliki kapasitas hingga 269 penumpang. Ini adalah kapasitas angkut penumpang terbesar pada saat itu dan menjadikannya salah satu pilihan paling populer bagi maskapai penerbangan.
Maskapai pertama yang memesan DC-8 adalah Pan American World Airways, dengan memesan 25 pesawat. Banyak maskapai di seluruh dunia mengikutinya, akhirnya memesan ratusan pesawat dan secara langsung menyaingi Boeing 707. Berikut adalah beberapa operator DC-8 terpopuler:
- United Airlines: 40 pesawat
- Delta Air Lines: 30 pesawat
- Pan Am: 25 pesawat
- Air Canada: 88 pesawat
- Scandinavian Airlines (SAS): 18 pesawat
- Eastern Air Lines: 17 pesawat
- Japan Airlines: 51 pesawat
Douglas DC-8 juga meraih kesuksesan signifikan di luar AS. Air Canada, KLM Royal Dutch Airlines, Scandinavian Airlines (SAS), dan Japan Airlines adalah pengguna awal yang terkemuka. Akhirnya, banyak operator internasional lain, seperti Aerolíneas Argentinas, Alia Royal Jordanian, dan South African Airways, kemudian memasukkan DC-8 ke dalam armada mereka. DC-8 kemudian dikonversi dari penggunaan komersial menjadi operasi kargo. FedEx, UPS Airlines, dan DHL semuanya mengoperasikan armada besar DC-8 yang menua hingga tahun 1990-an dan awal 2000-an.
Trans Air Cargo Service: Benteng Terakhir DC-8
Menurut ATDB.aero, per Juni 2025, hanya ada tiga unit Douglas DC-8 yang masih beroperasi. Sebagian besar pesawat yang ada telah dipensiunkan dan diganti dengan pesawat jet baru atau pesawat kargo lain. Dua dari pesawat ini saat ini diterbangkan oleh Trans Air Cargo Service. Perusahaan ini adalah layanan pengiriman barang yang berlokasi di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo. Trans Air Cargo Service pertama kali didirikan pada tahun 1992 oleh Jacques “Kiki” Lemaire. Awalnya beroperasi dengan nama Transair Cargo, dan awalnya berbasis di Bandara N’Djili (FIH) di Republik Demokratik Kongo.
Douglas DC-8 tua yang diterbangkan oleh Trans Air Cargo Service terdaftar sebagai 9S-AJG. Pesawat ini memiliki nomor seri manufaktur 46110 dan dibangun pada tahun 1969, menjadikannya berusia hampir 56 tahun. Trans Air Cargo Service telah mengoperasikan DC-8 ini sejak Juli 2008 dan masih menggunakan mesin Pratt & Whitney JT3D aslinya.
DC-8 ini pertama kali dikirim ke United Airlines pada September 1969. Maskapai ini mengoperasikan DC-8 ini hingga 1982, ketika dipindahkan ke Arrow Air, sebuah maskapai kargo yang sudah tidak beroperasi. Pesawat ini telah dipindahtangankan antara beberapa operator berbeda sejak akhir 1980-an, termasuk Air Transport International, Antillana de Navegación Aerea, Líneas Aéreas Paraguayas, Rich International, Fine Air, dan African International Airways.
Trans Air Cargo Service juga mengoperasikan Douglas DC-8 kedua yang masih beroperasi saat ini. Perusahaan ini telah menerbangkan pesawat ini sejak November 2011. DC-8 ini terdaftar sebagai 9S-AJO, memiliki nomor seri manufaktur 46133, dan pertama kali dikirim pada Maret 1971. DC-8 ini pertama kali dikirim ke World Airways pada Maret 1971 dan kemudian dioperasikan oleh Capitol International Airways, Viasa, dan Emery Worldwide.
Misi Kemanusiaan di Balik Layar: Samaritan’s Purse dan DC-8
Operator Douglas DC-8 terakhir yang masih beroperasi adalah Samaritan’s Purse. Perusahaan ini adalah organisasi bantuan kemanusiaan Kristen evangelis yang berbasis di Boone, North Carolina. Samaritan’s Purse menerbangkan beberapa pesawat untuk memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan di seluruh dunia dan juga mengoperasikan Boeing 767, Dassault Falcon 900EX, dua Gulfstream G550, dan Cessna Skycourier.
DC-8 Samaritan’s Purse terdaftar sebagai N782SP dan memiliki nomor seri manufaktur 46013. Pesawat ini pertama kali dikirim pada awal 1969, menjadikannya berusia 56,5 tahun. DC-8 ini pertama kali dikirim ke Finnair pada Januari 1969. Samaritan’s Purse mengambil pengiriman DC-8 pada Maret 2015 dan telah menerbangkan pesawat ini sejak saat itu.
Douglas DC-8, meski sudah berumur, tetap menjadi bukti kehebatan rekayasa penerbangan. Keberadaannya menjadi saksi bisu kemajuan teknologi dan evolusi industri penerbangan. Salute untuk DC-8! Semoga terus mengudara!