Dark Mode Light Mode

Nick Cave Bela Video ‘Tupelo’ Berbasis AI Karya Andrew Dominik: Implikasi Masa Depan Kreativitas

Dulu Bilang Kiamat, Sekarang Kok Jadi Suka?

Dulu, Nick Cave mungkin akan langsung menghapus nomor teleponmu kalau kamu bilang AI itu keren. Bayangkan, di tahun 2023, seorang penggemar mengirimkan lagu yang dibuat oleh ChatGPT ala Nick Cave. Reaksi sang musisi? Singkat, padat, jelas: “Kiamat sudah dekat.” Drama banget, kan? Tapi, plot twist terjadi!

Pendapat Cave berubah setelah sutradara Andrew Dominik menggunakan AI untuk membuat video musik baru untuk lagu “Tupelo” dalam rangka ulang tahun ke-40 lagu tersebut. Kok bisa? Mari kita selami perubahan hati sang legenda musik ini.

Dominik, yang sebelumnya menyutradarai film seperti The Assassination of Jesse James by the Coward Robert Ford dan Blonde, serta film dokumenter tentang Cave, One More Time With Feeling, menggunakan AI untuk menganimasikan foto-foto lama Elvis Presley dalam video tersebut.

Intinya, Dominik “menghidupkan” arsip foto Elvis menggunakan AI. Dan Cave, yang awalnya skeptis, akhirnya mengakui bahwa ia dan istrinya, Susie, kagum dengan hasilnya. Lho, kok bisa gitu?

Dari Benci Jadi Cinta: Kisah AI dan “Tupelo”

Awalnya, Cave mengaku tidak tahu menahu soal proyek ini sampai Dominik menunjukkan hasil akhirnya. Mengingat pandangannya yang kurang positif terhadap AI, wajar kalau ia merasa sedikit was-was. Tapi, Dominik meyakinkan Cave untuk “menyingkirkan prasangkanya.”

Cave sendiri masih khawatir tentang penggunaan ChatGPT dan model bahasa lainnya oleh penulis untuk karya kreatif mereka, serta platform pembuat lagu yang mereduksi musik menjadi komoditas belaka. Kekhawatiran yang valid, mengingat kita semua ingin karya seni tetap autentik.

Namun, setelah menonton video “Tupelo” beberapa kali, Cave dan Susie terkejut dengan betapa mereka menyukainya. Mereka merasa video tersebut adalah interpretasi yang sangat mendalam dari lagu tersebut. Foto-foto Elvis yang dianimasikan AI terasa aneh namun memukau, seolah ia telah bangkit dari kematian.

AI: Alat atau Ancaman?

Cave mengakui bahwa video “Tupelo” telah mengubah pandangannya tentang AI sebagai alat artistik. Kata Dominik, “Ini alat, sama seperti yang lain.” Tapi, apakah semua orang akan menggunakannya dengan bijak? Itu pertanyaan yang lebih sulit dijawab.

Cave menegaskan bahwa penting untuk bisa mengubah pikiran. Menurutnya, itu adalah definisi kekuatan yang sebenarnya. Kita harus fleksibel dan rendah hati untuk menyesuaikan pandangan kita seiring dengan munculnya bukti baru, meskipun itu tidak nyaman.

Perubahan pandangan ini bukan tanda kelemahan, melainkan bentuk ketahanan. Kekakuan akan hancur, fleksibilitas akan bertahan. Pesan yang dalam, bukan?

Elvis Bangkit dari Kubur: Sentuhan Magis AI

Video “Tupelo” menampilkan foto-foto Elvis yang dianimasikan AI dengan sentuhan yang uncanny. Adegan “kebangkitan” Elvis di akhir video sangat mengejutkan sekaligus menyentuh. Benar-benar pengalaman visual yang memorable.

Kreativitas di Era Digital: Batasan dan Peluang

Pertanyaannya sekarang, di mana batasan penggunaan AI dalam seni? Apakah kita akan segera melihat AI menggantikan seniman sepenuhnya? Mungkin tidak. Tapi, kita pasti akan melihat AI menjadi alat yang semakin umum digunakan oleh seniman untuk mengeksplorasi kreativitas mereka.

Masa Depan Musik dan AI: Kolaborasi atau Kompetisi?

Masa depan musik dan AI masih belum jelas. Apakah AI akan menjadi kolaborator yang membantu seniman menciptakan karya yang lebih inovatif? Atau, akankah AI menjadi kompetitor yang mengancam eksistensi seniman manusia? Waktu yang akan menjawab. Tapi satu hal yang pasti: perdebatan tentang AI dan seni akan terus berlanjut.

Pelajaran dari Nick Cave: Jangan Anti Dulu, Coba Dulu!

Pesan utama dari kisah Nick Cave ini adalah: jangan terlalu cepat menghakimi sesuatu yang baru. Beri kesempatan pada AI untuk membuktikan dirinya sebagai alat yang bermanfaat. Siapa tahu, kamu juga akan terkejut dengan hasilnya! Jadi, jangan kaku ya, guys!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Pokémon Legends Z-A Mungkin Hadirkan Pertempuran Online: Bukan Seperti yang Dibayangkan

Next Post

Bantuan Sosial Dicabut: 200 Ribu Penerima Terlibat Judi Online