Siapa bilang drama cuma ada di sinetron? Dunia musik juga punya plot twist yang nggak kalah seru. Baru-baru ini, Nicki Minaj bikin heboh jagat maya dengan serangkaian postingan di Instagram dan X (dulu Twitter). Isinya? Curhatan panjang lebar yang menyasar Megan Thee Stallion, Roc Nation, Jay-Z, Desiree Perez, bahkan Partai Demokrat di Amerika Serikat. Drama queen? Mungkin. Tapi yang jelas, ini bukan sekadar gosip murahan.
Nicki Minaj vs. Megan Thee Stallion: Balas Dendam di Era Digital?
Konflik antara Nicki Minaj dan Megan Thee Stallion memang bukan barang baru. Awalnya, keduanya sempat berkolaborasi dalam lagu “Hot Girl Summer” pada tahun 2019. Namun, hubungan mereka mulai memanas seiring waktu. Nicki Minaj mengungkit kembali momen saat syuting video klip tersebut, mengklaim Megan bersikap tidak pantas. Puncaknya, Megan Thee Stallion merilis diss track berjudul “Hiss” yang diduga menyindir suami dan saudara laki-laki Nicki Minaj yang memiliki catatan kriminal.
Nicki Minaj seolah mendapatkan angin segar ketika gugatan mantan kameraman Megan Thee Stallion, Emilio Garcia, tidak berhasil dibatalkan. Garcia menuduh Megan memaksanya menyaksikan adegan seks dengan wanita saat mereka berada di Ibiza, Spanyol, pada tahun 2022. Nicki Minaj pun ikut menyuarakan dukungannya pada Garcia, mengklaim bahwa orientasi seksual seseorang tidak memberikan hak kepada orang lain untuk melakukan tindakan yang tidak pantas. Pertanyaannya, apakah ini sekadar membela keadilan atau ada motif lain yang tersembunyi?
Karma’s Law? Itulah yang ditulis Nicki Minaj dalam caption Instagram-nya, seolah menyiratkan bahwa Megan Thee Stallion sedang menuai karma atas perbuatannya. Tentu saja, ini bukan pertama kalinya kedua rapper perempuan ini saling sindir. Namun, kali ini, intensitasnya terasa lebih tinggi dan melibatkan pihak-pihak lain yang lebih berpengaruh.
Desiree Perez dan Roc Nation: Ada Apa di Balik Layar?
Serangan Nicki Minaj tidak hanya tertuju pada Megan Thee Stallion. Ia juga mengkritik CEO Roc Nation, Desiree Perez, atas pengampunan yang diterimanya dari Presiden Trump pada tahun 2021 terkait kasus narkoba dan pelanggaran pembebasan bersyarat yang terjadi puluhan tahun lalu. Nicki Minaj mempertanyakan sikap Desiree Perez yang seolah-olah mendukung Trump, padahal Roc Nation selama ini dikenal sebagai pendukung Partai Demokrat.
Minaj bahkan menyindir Jay-Z karena tidak menunjuk wanita berkulit hitam sebagai CEO Roc Nation. Ia juga menuding Jay-Z dan Desiree Perez telah “merusak” berbagai aspek di industri olahraga dan musik. Kritik ini tentu cukup pedas, mengingat Roc Nation adalah salah satu agensi hiburan terbesar dan paling berpengaruh di dunia.
Mengapa kritik ini muncul sekarang? Apakah ada persaingan bisnis yang memanas di balik layar? Atau ada masalah internal di Roc Nation yang belum terungkap ke publik? Yang jelas, serangan Nicki Minaj ini membuka kotak Pandora yang berpotensi mengguncang stabilitas agensi tersebut.
Jay-Z: Silent Partner atau Dalang di Balik Layar?
Tak ketinggalan, Jay-Z juga menjadi sasaran kemarahan Nicki Minaj. Ia menuduh Jay-Z membiarkan Desiree Perez melakukan “kejahatan” terhadap orang-orang berkulit hitam dan memilih untuk diam. Nicki Minaj juga mengklaim bahwa Jay-Z masih berutang sejumlah uang kepadanya, yang rencananya akan ia gunakan untuk mendanai pendidikan para penggemarnya melalui yayasan #StudentOfTheGame.
Minaj bahkan menyinggung soal penggunaan “bots” oleh Roc Nation untuk mendukung artis-artis mereka secara online. Tentu saja, tuduhan ini cukup serius dan dapat mencoreng citra Jay-Z sebagai seorang mogul bisnis dan filantropis.
“Jay-Z, hubungi aku untuk menyelesaikan utang karma ini,” tulis Nicki Minaj. “Ini hanya mengumpulkan lebih banyak bunga. Kamu masih di TOP 5-ku.” Kalimat terakhir ini mungkin terdengar seperti pujian, tapi bisa juga diartikan sebagai ancaman terselubung. Apakah ini berarti Nicki Minaj belum selesai dengan Jay-Z?
Partai Demokrat: Korban Salah Sasaran?
Terakhir, Nicki Minaj juga menyerang Partai Demokrat. Ia menyindir Presiden Biden yang menggunakan meme “not like us” setelah Desiree Perez mendapatkan pengampunan dari Presiden Trump. Ia juga mengungkit kembali kritiknya terhadap vaksin COVID-19 pada tahun 2021, yang sempat dibantah oleh Dr. Anthony Fauci, penasihat medis utama Presiden Biden.
Minaj mempertanyakan mengapa Jay-Z dan Desiree Perez tidak mendukung kampanye Kamala Harris pada tahun 2024, padahal mereka sebelumnya sangat mendukung kampanye Obama. Ia menyiratkan bahwa dukungan mereka terhadap Trump, melalui pengampunan Desiree Perez, telah menghalangi mereka untuk memberikan dukungan penuh kepada Kamala Harris.
Apakah ini berarti Nicki Minaj telah berpindah haluan politik? Atau ia hanya merasa kecewa dengan Partai Demokrat karena tidak membela dirinya saat dikritik terkait pandangannya tentang vaksin? Yang jelas, serangan Nicki Minaj ini semakin memperkeruh suasana politik di Amerika Serikat.
Drama Nicki Minaj ini bukan sekadar entertainment. Ini adalah potret kompleks tentang persaingan di industri hiburan, intrik politik, dan dampak media sosial dalam membentuk opini publik. Satu hal yang pasti: jangan pernah meremehkan kekuatan seorang rapper yang sedang marah.