Dark Mode Light Mode

Ninja Gaiden 2D Mantap, Daftar Impian Lalat, dan Game Indie Baru Wajib Coba

Siap-siap, para gamer independen! Dunia indie games memang selalu penuh kejutan, lebih seru dari drama percintaan anak SMA. Dari Ninja Gaiden ala retro sampai kehidupan seekor lalat yang ternyata filosofis, minggu ini kita kedatangan banyak game keren yang sayang kalau dilewatkan. Tapi, tunggu dulu, ada juga kabar yang sedikit bikin dahi berkerut.

Sensor atau Sensasi? Polemik di Dunia Indie Game

Beberapa minggu terakhir, isu sensor konten dewasa, NSFW (Not Safe For Work), dan LGBTQIA+ menjadi topik hangat. Beberapa payment processor kabarnya menekan platform seperti Steam dan Itch.io untuk menghapus atau de-index game dengan tema-tema tersebut. Alasan yang sering digaungkan adalah perlindungan terhadap perempuan dan anak-anak. Tapi, beberapa developer indie game curiga ini hanyalah kedok untuk menyebarkan agenda anti-LGBTQIA+.

Menurut beberapa developer, ini adalah upaya pembatasan kebebasan berekspresi dalam seni, sebuah double standard yang bikin garuk-garuk kepala. Contohnya, game VILE: Exhumed yang dilarang permanen dari Steam karena dianggap menampilkan konten seksual dengan visualisasi orang sungguhan. Padahal, menurut developer, penilaian tersebut kurang akurat. Hmm, jadi siapa yang berhak menentukan batasan sebuah karya seni?

Itch.io sendiri mencoba mencari solusi dengan mulai reindexing game dewasa gratis di platform mereka. Mereka mengakui bahwa payment processor seharusnya nggak jadi penentu moral dan tidak boleh membantu aktivis membatasi akses ke karya seni yang sah. Intinya, semua ini bikin kita mikir: sampai mana kebebasan berekspresi di dunia game bisa dipertahankan?

Game Jam: Jurnalisme Investigasi dalam Wujud Game

Di tengah hiruk pikuk soal sensor, ada angin segar dari dunia game jam. Bulan ini, Global Game Jam mengadakan event di mana para peserta membuat game berdasarkan jurnalisme investigasi. Jadi, bayangkan deh, kalian bikin game tentang korupsi atau kejahatan terorganisir, seru kan?

Para developer akan mendapatkan akses eksklusif ke laporan dari jurnalis di seluruh dunia. Mereka juga bisa bertanya langsung ke jurnalis di balik cerita tersebut. Ini nih yang namanya game yang nggak cuma bikin ketagihan, tapi juga bikin pintar! Kita jadi nggak cuma tahu cara headshot musuh, tapi juga cara mengungkap kebenaran.

Game jam ini bukan cuma soal bikin game, tapi juga tentang meningkatkan kesadaran dan memberikan platform baru untuk jurnalisme investigasi. Siapa tahu, nanti kita nggak cuma nonton berita, tapi juga mainin beritanya. Keren abis!

Rilis Terbaru: Hell Yeah! dan Filosofi Lalat

Ninja Gaiden: Ragebound adalah game yang bikin kamu langsung bilang “Hell yeah!”. Game ini adalah throwback ke era 2D hack-and-slash platformer. Dengan grafis pixel art yang menawan dan desain audio yang ciamik, game ini menawarkan pertarungan yang sticky sekaligus slick.

Time Flies juga nggak kalah seru. Dalam game ini, kamu berperan sebagai seekor lalat dan harus menyelesaikan bucket list sebelum ajal menjemput. Setiap pilihan negara menentukan durasi hidup si lalat, disimbolkan dengan rata-rata harapan hidup negara tersebut. Deep banget, ya?

Star Racer menawarkan pengalaman balapan retro ala F-Zero dengan sentuhan modern. Kamu bisa membuat trek sendiri dan membagikannya secara online. Musiknya juga nggak main-main, digarap oleh Grant Kirkhope, komposer di balik Banjo-Kazooie dan GoldenEye 007. Ada juga karakter dengan nama yang absurd tapi keren: Thrash Whiplash.

Earthion hadir dengan grafis pixel art 16-bit yang memanjakan mata. Musiknya digarap oleh Yuzo Koshiro, legenda di balik Streets of Rage. Earthion akan segera hadir di konsol, bahkan ada edisi fisik untuk Sega Genesis/Mega Drive!

Dead Take mengambil arah yang berbeda. Game ini adalah psychological horror first-person tentang seorang aktor yang mencari temannya yang hilang setelah sebuah pesta di Hollywood. Dengan aktor video game papan atas seperti Neil Newbon dan Ben Starr, Dead Take menawarkan pengalaman horor yang nggak cuma bikin kaget, tapi juga bikin merinding.

Tales of the Shire: A The Lord of the Rings Game akhirnya rilis setelah penantian panjang. Dalam game ini, kamu bisa merasakan kehidupan ala Hobbit yang cozy dan damai. Cocok buat kamu yang pengen healing dari kerasnya dunia nyata.

Menggali Lebih Dalam: Dari Lubang Hingga Mimpi Buruk Parkiran

A Game About Digging A Hole jujur banget dengan judulnya. Kamu beneran menggali lubang, mencari harta karun, dan menjualnya untuk membeli peralatan yang lebih baik. Sederhana, tapi bikin ketagihan. Apalagi, game ini sudah terjual lebih dari 1 juta kopi!

Mashina menawarkan pengalaman menggali yang berbeda. Kamu berperan sebagai robot yang mencari mineral berharga untuk memperbaiki dan memperluas komunitasnya. Dengan animasi stop-motion tradisional, Mashina menawarkan visual yang unik dan menawan.

A Dream About Parking Lots adalah game eksperimental tentang kecemasan. Kamu akan mencari mobilmu di antara labirin parkiran sambil berbincang dengan seorang terapis. Game ini berdasarkan mimpi nyata, jadi siap-siap deh merasakan pengalaman yang surreal dan mind-bending.

Yang Akan Datang: Pertarungan Kata dan Teror di Malam Hari

Wander Stars seharusnya rilis minggu ini, tapi diundur hingga 19 September. Game ini menawarkan pertarungan berbasis giliran dengan sistem yang unik. Kamu akan menggabungkan kata-kata menjadi frasa yang menghasilkan serangan dahsyat.

I Hate This Place adalah isometric survival horror dengan visual yang diambil dari komik. Kamu harus membuat senjata dan memperkuat tempat perlindungan sebelum malam tiba. Siap-siap deh merasakan teror di malam yang gelap!

Intinya, dunia indie games selalu punya sesuatu yang baru dan menarik untuk ditawarkan. Jadi, yuk, eksplorasi dan temukan game favoritmu! Jangan lupa, support developer indie dengan membeli game mereka, ya! Mereka nggak punya marketing budget sebesar developer triple-A, tapi mereka punya passion yang nggak kalah besar.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Pemerintah Pertimbangkan Pilkada Tidak Langsung: Sugiarto, Potensi Demokrasi Terkikis

Next Post

Warisan abadi Ozzy Osbourne bagi Birmingham