Dark Mode Light Mode

Objek Redesain: Pemberdayaan Perempuan Indonesia

Jangan meremehkan pentingnya sebuah baju, apalagi kalau baju itu harus dipakai di luar angkasa. Bayangkan kalau baju yang harusnya melindungi malah bikin repot dan menghambat misi penting. Itu sebabnya, isu kesetaraan ukuran baju antariksa itu penting banget, gaes!

Baju Antariksa: Lebih dari Sekadar Pakaian

Baju antariksa atau Extravehicular Mobility Units (EMU) itu bukan sekadar kain dijahit-jahit, lho. Ini adalah sistem pendukung kehidupan portabel yang memungkinkan astronot bekerja di lingkungan ekstrem luar angkasa. Bayangkan saja, harus tahan radiasi, suhu ekstrem, dan hampa udara. Lebih rumit dari bikin mobil, kan?

Dulu, NASA mendesain baju antariksa agar bisa dipakai berbagai ukuran astronot, tanpa memandang gender. Tujuannya jelas: cost-efficiency. Tapi, pada 2019, ada kejadian yang cukup disayangkan. Pembatalan spacewalk yang seharusnya dilakukan oleh dua astronot wanita gara-gara ketersediaan baju yang pas. Sontak, ini jadi isu kesetaraan gender dan sampai dikomentari sama Hillary Clinton: “Make another suit!”

Problem Ukuran: Bukan Cuma Soal Gender

Masalahnya bukan cuma soal gender, sih. Standar ukuran yang dipakai NASA selama ini, yang bersumber dari data antropometri Angkatan Darat AS, ternyata kurang mengakomodasi variasi bentuk tubuh. Misalnya, ada astronot yang badannya pendek tapi kakinya panjang. Kalau baju antariksanya one-size-fits-all, ya nggak nyaman dan bisa ganggu mobilitas. Ini serius, soalnya mobility itu krusial banget buat kerja di luar angkasa.

Axiom Space, perusahaan swasta yang fokus di infrastruktur antariksa, akhirnya turun tangan. Mereka mengembangkan generasi baru baju antariksa NASA yang lebih inclusive. “Kami mengakomodasi lebih banyak orang dari sebelumnya,” kata Tammy Radford, design lead di program baju antariksa Axiom. Mereka pakai sistem modular dengan komponen yang bisa ditukar-tukar. Jadi, astronot dengan bentuk tubuh unik pun bisa dapat baju yang pas. Keren, kan?

Prada Ikut Campur? Fashion di Luar Angkasa!

Yang lebih menarik lagi, outer layer atau lapisan luar baju antariksa ini dikembangkan bareng Prada! Yes, Prada yang itu. Siapa bilang fashion nggak bisa gabung sama teknologi? Ini bukti kalau estetika juga penting, biar astronot tetap stylish meski lagi benerin satelit di orbit. Siapa tahu nanti muncul trend baju antariksa di bumi, kan?

Meskipun NASA belum mengumumkan siapa kru misi Artemis III, ada kemungkinan baju Axiom ini bakal dipakai oleh wanita pertama yang mendarat di bulan. Ini akan jadi momen bersejarah, bukan cuma buat dunia antariksa, tapi juga buat kesetaraan gender. Kita tunggu saja pengumumannya!

Estetika Juga Penting: Belajar dari “For All Mankind”

Selain fokus pada fungsionalitas, Axiom Space juga memperhatikan estetika baju antariksa. Mereka bahkan bekerja sama dengan costume designer Esther Marquis untuk membuat cover baju antariksa. Marquis kemudian menggunakan pengalaman ini untuk mendesain baju antariksa di series “For All Mankind” di Apple TV+.

Marquis menjelaskan bahwa desain baju antariksa di series tersebut juga mengadopsi konsep modular untuk mengakomodasi berbagai ukuran tubuh. “Seiring perkembangan teknologi, kita akan melihat komponen-komponen ini semakin kecil dan ringan, sehingga baju antariksa menjadi lebih fleksibel dan pas,” ujarnya. Ini menunjukkan bahwa perhatian terhadap detail dan estetika juga penting dalam pengembangan baju antariksa masa depan.

Baju Antariksa Masa Depan: Lebih Nyaman, Lebih Keren, Lebih Setara

Baju antariksa masa depan bukan cuma harus aman dan fungsional, tapi juga nyaman, keren, dan inclusive. Ini bukan cuma soal fashion, tapi juga soal memastikan semua astronot, tanpa memandang gender atau bentuk tubuh, bisa bekerja dengan optimal di lingkungan yang ekstrem.

Dari Ruang Angkasa ke Runway: Tren Baju Antariksa di Masa Depan?

Siapa tahu, dengan inovasi teknologi dan kolaborasi antara dunia antariksa dan fashion, kita bakal lihat trend baju antariksa di runway. Bayangkan jaket anti radiasi yang stylish atau celana tahan suhu ekstrem yang nyaman dipakai sehari-hari. Future is now, gaes!

Lebih dari Sekadar Ukuran: Inklusivitas di Dunia Antariksa

Isu baju antariksa ini sebenarnya lebih dari sekadar ukuran. Ini adalah simbol inklusivitas di dunia antariksa. Kalau kita bisa mendesain baju antariksa yang pas untuk semua orang, kenapa kita nggak bisa melakukan hal yang sama di bidang lain?

AxEMU: Revolusi Baju Antariksa yang Mengakomodasi Semua Ukuran

AxEMU menjanjikan revolusi dalam desain baju antariksa. Dengan sistem modular dan perhatian pada detail, baju ini diharapkan bisa mengakomodasi berbagai ukuran dan bentuk tubuh astronot, sehingga memungkinkan mereka untuk bekerja dengan lebih nyaman dan efisien di luar angkasa.

Akhirnya, perkembangan desain baju antariksa yang semakin inclusive ini menunjukkan bahwa kita semakin peduli dengan kesetaraan dan kenyamanan semua individu, bahkan di lingkungan se-ekstrem luar angkasa. Semoga inovasi ini bisa menginspirasi kita untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan nyaman untuk semua. Dan semoga, next time ada spacewalk wanita, nggak ada lagi alasan baju nggak cukup, ya!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Burhanuddin Tuntut Penegakan Hukum Korupsi Profesional Demi Kepercayaan Publik

Next Post

Kevin Jonas Nyaris Bangkrut Akibat Serangkaian Bisnis Buruk di Indonesia