Pernah bertanya-tanya kenapa band metal legendaris seperti Iron Maiden belum pernah mengguncang panggung Glastonbury? Jawabannya mungkin lebih sederhana (dan sedikit pedas) dari yang Anda kira. Bruce Dickinson, sang vokalis karismatik, rupanya punya pandangan sendiri tentang festival yang identik dengan lumpur, musik indie, dan… yurts beraroma parfum.
Glastonbury, Bukan Selera Iron Maiden?
Glastonbury, festival musik ikonik di Inggris, sudah menjadi magnet bagi jutaan penggemar musik dari berbagai genre. Namun, tampaknya tidak semua musisi tergiur dengan daya tariknya. Iron Maiden, dengan musik metal mereka yang menghentak dan sejarah panjang dalam industri musik, justru memilih jalur yang berbeda. Alasannya? Mungkin sedikit mengejutkan.
Iron Maiden, sebagai salah satu band metal paling berpengaruh sepanjang masa, jelas punya standar tertentu. Mereka tidak hanya mencari panggung, tetapi juga audience yang sesuai dengan energi dan semangat musik mereka. Glastonbury, meskipun besar dan terkenal, mungkin tidak masuk dalam kategori itu.
Bukan soal menolak kesempatan tampil di festival bergengsi, tetapi lebih tentang values. Iron Maiden punya identitas yang kuat, dan mereka ingin tampil di hadapan penggemar yang benar-benar memahami dan menghargai musik mereka. Bayangkan saja, Eddie the Head di tengah kerumunan yang lebih familiar dengan musik indie pop? Agak kurang matching, bukan?
Bruce Dickinson sendiri terang-terangan menyatakan bahwa ia akan menolak tawaran tampil di Glastonbury, bahkan jika mereka diundang. Alasan yang dia kemukakan cukup menggelitik: dia tidak ingin bermain di depan Gwyneth Paltrow dan “yurt yang penuh dengan parfum”. Ouch!
Pernyataan ini tentu saja menimbulkan berbagai reaksi. Beberapa penggemar mungkin kecewa, sementara yang lain justru merasa terhibur dengan kejujuran Dickinson. Yang jelas, ini menunjukkan bahwa Iron Maiden punya prinsip yang kuat dan tidak takut untuk menyuarakan pendapat mereka.
Lebih dari Sekadar Uang: Loyalitas Penggemar
Dickinson melanjutkan bahwa bagi Iron Maiden, ini bukan hanya soal menghasilkan uang. Mereka ingin banyak orang datang dan menyaksikan pertunjukan mereka, dan mereka terkejut dengan harga yang rela dibayar orang untuk melihat aksi band-band legacy. Ini menekankan pentingnya connection dengan penggemar.
Harga tiket memang penting, tapi experience yang ditawarkan juga tak kalah krusial. Iron Maiden, dengan pengalaman puluhan tahun di industri musik, tahu betul bagaimana memberikan pertunjukan yang tak terlupakan bagi para penggemarnya. Mereka ingin memastikan bahwa setiap konser menjadi celebration bagi para penggemar setia mereka.
Iron Maiden saat ini sedang menjalani tur "Run For Your Lives" di Eropa dan Inggris. Tur ini menandai perayaan 50 tahun mereka sebagai band, dan mereka membawakan setlist yang terdiri dari lagu-lagu dari sembilan album studio pertama mereka. Sebuah perjalanan nostalgia yang pasti membuat para penggemar metal terharu.
Tur ini juga menandai debut Simon Dawson sebagai drummer baru, menggantikan Nicko McBrain yang memutuskan untuk rehat dari tur setelah mengalami stroke ringan pada tahun 2023. Perubahan ini tentu membawa dinamika baru bagi band, tetapi semangat dan energi Iron Maiden tetap membara.
Manajer Iron Maiden, Ron Smallwood, bahkan meminta para penggemar untuk tidak terlalu banyak merekam pertunjukan mereka dengan ponsel. Tujuannya adalah agar mereka bisa merasakan pengalaman konser "di saat itu", seperti yang mereka rasakan ketika lagu-lagu ini pertama kali dimainkan secara langsung di tahun 80-an. Ini adalah bentuk respect terhadap art, dan juga ajakan untuk live in the moment.
Panggung yang Tepat, Penggemar yang Setia
Memilih panggung yang tepat sama pentingnya dengan memilih lagu untuk dimainkan. Iron Maiden, dengan sejarah dan identitas mereka yang kuat, ingin memastikan bahwa mereka tampil di lingkungan yang mendukung dan menghargai musik mereka. Glastonbury, dengan segala keunikan dan daya tariknya, mungkin tidak menjadi pilihan yang ideal untuk mereka.
Jadi, lain kali Anda melihat line-up festival musik besar dan bertanya-tanya kenapa Iron Maiden tidak ada di sana, ingatlah kata-kata Bruce Dickinson. Bukan soal gengsi atau uang, tetapi tentang loyalitas penggemar, integritas artistik, dan menghindari yurt beraroma parfum. Mungkin mereka lebih memilih stadion penuh penggemar metal yang siap headbang semalaman, daripada pesta kebun selebriti.
Intinya? Jangan pernah meremehkan pentingnya menemukan niche Anda. Iron Maiden sudah menemukannya, dan mereka berpegang teguh padanya. Up the Irons!