Dark Mode Light Mode

Oro menjelaskan kepada Dhalsim bahwa Psycho Power dan Satsui no Hado tidak baik maupun jahat, melainkan kekuatan netral

Hai gamers! Pernah kepikiran gak sih, kekuatan super di dunia Street Fighter itu sebenarnya dari mana asalnya? Jangan-jangan, semua karakter kita itu diam-diam ikutan kelas yoga bareng Dhalsim?

Misteri Kekuatan Super di Dunia Street Fighter: Bukan Sekadar Pukulan dan Tendangan

Dunia Street Fighter itu lebih dari sekadar adu jotos dan hadoken. Ada lapisan lore yang dalam, membahas asal-usul kekuatan para petarung. Salah satu yang menarik adalah percakapan antara Oro, si petapa bijaksana, dan Dhalsim, sang master yoga, tentang berbagai macam kekuatan. Mereka membahas mulai dari Psycho Power milik M. Bison sampai kekuatan yoga yang dikuasai Dhalsim sendiri.

Percakapan ini terungkap dalam seri lore resmi yang dirilis setelah Street Fighter 5. Bayangin aja, Oro dan Dhalsim lagi makan malam masakan istri Dhalsim, Sally. Selesai makan, Oro tiba-tiba nanya pendapat Dhalsim tentang Psycho Power.

"Kekuatan itu terlalu besar untuk dimiliki manusia," jawab Dhalsim. Oro kemudian nyeletuk, "Kalau Yoga-mu itu gimana? Apa cuma buat pertunjukan jalanan?" Dhalsim membalas, "Tidak, Sennin. Jika digunakan dengan salah, Yoga juga bisa menjadi kekuatan yang berbahaya."

Oro kemudian menirukan Satsui no Hado, energi kegelapan yang juga menjadi sumber kekuatan Ryu. Dhalsim langsung waspada. Dari situ, obrolan seru tentang asal-usul dan keterkaitan berbagai kekuatan pun dimulai.

Psycho Power vs. Yoga Power: Saudara atau Musuh Bebuyutan?

Oro berpendapat bahwa Psycho Power, Ki, Yoga, dan Satsui no Hado, semuanya berasal dari sumber yang sama. Dhalsim menambahkan Soul Power (kekuatan Rose) ke dalam daftar itu. "Kekuatan-kekuatan ini sama, jika ditelusuri sampai akarnya," kata Oro. "Aku tidak bilang semuanya identik, tapi saling terhubung. Sama tapi beda."

Dhalsim awalnya gak setuju. Ia berpendapat Yoga dan Satsui no Hado jelas berbeda. Oro kemudian memberikan analogi dan perumpamaan untuk menjelaskan bahwa semua kekuatan ini memiliki kesamaan, terutama soal batasan (boundaries).

"Menerobos batasan…" gumam Dhalsim. Oro melanjutkan, "Yang penting adalah, bukan cuma ada satu batasan antara dunia ini dan dunia selanjutnya." Dhalsim mulai mengerti. Ia menyadari bahwa teknik Ki, Psycho Power, dan Yoga Power miliknya berasal dari sumber yang sama, tapi cara untuk mencapainya dan melampaui batasan diri berbeda-beda.

Rahasia di Balik Kekuatan: Baik atau Jahat?

"Jadi, pertanyaan sebenarnya adalah, kekuatan apa yang menjadi akar dari semua ini?" tanya Oro, sambil memberikan perumpamaan lainnya. "Kekuatan itu sendiri bukanlah baik atau jahat. Bahkan dalam kasus Psycho Power atau Satsui no Hado," jelas Oro.

Oro kemudian berpikir bahwa melabeli sebuah kekuatan sebagai jahat justru akan menimbulkan kesalahan saat berusaha menekannya. Dhalsim masih belum puas dengan penjelasan ini. Ia penasaran apakah Oro mengetahui kebenaran yang lebih dalam, mungkin menemukan sumber Psycho Power dan cara untuk memutus hubungan M. Bison dengannya.

Dhalsim bahkan berpikir, mungkinkah Oro yang akan mengalahkan M. Bison di Street Fighter 5? "Masa-masa menangisi ‘ini baik, itu jahat' dan bertindak seperti bisa menyelamatkan dunia sudah lama berlalu. Sekarang giliran kalian," kata Oro.

Dhalsim menyimpulkan bahwa mereka harus mempelajari sumber kekuatan. Kemudian, gunakan pengetahuan itu untuk melawan mereka yang bangkit dan menggunakan kekuatan itu untuk kejahatan. Ia menyadari bahwa pengetahuan ini harus diturunkan dari generasi ke generasi, seperti yang Oro lakukan padanya.

Masa Depan Street Fighter: Apa yang Akan Terjadi?

Percakapan antara Oro dan Dhalsim ini memberikan insight menarik tentang lore Street Fighter. Mereka adalah dua karakter paling bijaksana, jadi pendapat mereka patut diperhatikan.

Kebanyakan orang menganggap Psycho Power dan Satsui no Hado itu jahat. Tapi, percakapan ini menunjukkan bahwa tidak harus selalu begitu. Kita tahu dari Rose bahwa Psycho Power dan Soul Power sangat mirip. Karakter seperti Ed dan Falke memiliki Psycho Power, tapi tidak menggunakannya untuk kejahatan. Walaupun Psycho Power bisa merusak dan mempercepat penuaan, sepertinya mungkin untuk mengendalikan niat jahat yang muncul dari dalamnya (setidaknya untuk sementara).

Sagat juga sedang berjuang melawan Satsui no Hado. Mungkin dia akan mengatasinya seperti Ryu (dengan Power of Nothingness), atau mungkin dia akan menemukan solusi uniknya sendiri.

Lalu, ada Ingrid yang dulunya dianggap sebagai karakter non-kanon, tapi sekarang resmi hadir di Street Fighter 6 Season 3. Dia memiliki hadiah dari dewi Mesir, Isis, yang dicuri M. Bison untuk Psycho Drive. Dia juga memiliki interaksi penting dengan Ryu dan Rose, dua karakter penting dalam lore Street Fighter.

Selain itu, ada plot tentang G dan Gill yang belum banyak dieksplorasi di Street Fighter 6. G berpotensi menghancurkan bumi, yang entah bagaimana dihindari oleh Rose dengan melakukan perjalanan waktu ke masa lalu. Dan ada Lily, pengguna Satsui no Hado yang tidak menyadarinya.

Bagaimana semua ini akan bersatu dan bagaimana Tim Jagoan akan menyelamatkan dunia akan sangat menarik untuk dilihat saat karakter DLC dirilis dan kita bisa mengumpulkan petunjuk tentang apa yang terjadi di timeline Street Fighter 6. Para developer jelas meninggalkan remah roti untuk diikuti komunitas dan membangun pertarungan besar melawan karakter jahat. Semoga kita bisa melihat lebih banyak lagi di masa depan.

Jadi, kekuatan super di Street Fighter itu bukan cuma soal latihan fisik yang berat. Ada spiritualitas, filosofi, dan koneksi yang dalam antar berbagai jenis kekuatan. Siapa tahu, suatu saat nanti kita bisa belajar yoga bareng Dhalsim dan membuka kekuatan tersembunyi dalam diri kita sendiri (tapi tanpa efek samping Psycho Power, ya!).

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Impor 20 Ribu Sapi Australia Dongkrak Produksi Daging dan Susu Nasional

Next Post

VIVIZ Ungkap Foto Konsep Grup dan Individu Memukau untuk Album Penuh Pertama 'A Montage of (Perkembangan)'