Dark Mode Light Mode
Mercedes AMG CLA 45 S Final Edition: Tanda Berakhirnya Era
Ozzy Osbourne dan Black Sabbath Pamit: Sang Frontman Paling Liar Siapkan Pertunjukan Terakhir di Indonesia
<p><strong>BMKG Ingatkan Potensi Kebakaran Hutan dan Lahan di Sulawesi Utara</strong></p>

Ozzy Osbourne dan Black Sabbath Pamit: Sang Frontman Paling Liar Siapkan Pertunjukan Terakhir di Indonesia

Pernahkah kamu membayangkan, seorang rockstar yang hidupnya penuh dengan kisah liar, obat-obatan terlarang, dan tingkah polah yang bikin geleng-geleng kepala, masih bisa berdiri tegak di atas panggung? Itulah Ozzy Osbourne, legenda hidup yang seolah kebal terhadap segala macam marabahaya. Tapi, sepertinya, bahkan “Pangeran Kegelapan” pun tak bisa mengalahkan waktu. Kabar terbaru menyebutkan bahwa konsernya kali ini mungkin akan menjadi penampilan terakhirnya.

Dunia musik, khususnya heavy metal, tak akan pernah sama tanpa kehadiran Black Sabbath. Band ini bukan hanya menciptakan genre musik yang ikonik, tapi juga melahirkan sosok rockstar yang kontroversial dan tak terlupakan, yaitu Ozzy Osbourne. Mari kita ulas sedikit perjalanan sang legenda ini.

Ozzy, dengan segala kenakalannya di era 70-an, 80-an, dan 90-an, berhasil mengukir namanya dalam sejarah rock and roll dengan berbagai aksi yang bikin dahi berkerut. Salah satunya, tentu saja, adalah aksi menggigit kepala hewan, yang kemudian menjadi ciri khasnya. Namun, jangan lupakan pula perannya dalam dunia reality show di awal tahun 2000-an, yang semakin melambungkan namanya ke puncak popularitas. Keluarga Osbourne sukses menghibur kita dengan tingkah polah mereka yang kadang bikin ngakak, kadang bikin elus dada.

Meskipun beberapa kali mengumumkan pensiun, tampaknya kali ini ancaman itu lebih serius. Dengan kondisi kesehatan yang semakin menurun, konser perpisahan ini benar-benar terasa seperti swan song bagi Ozzy. Pertanyaannya, bisakah kita melihat Ozzy Osbourne tampil prima di atas panggung untuk terakhir kalinya?

Kembali ke Akar: Konser Perpisahan Ozzy Osbourne yang Epik

Konser bertajuk “Back to the Beginning” ini akan menjadi momen reuni yang sangat dinantikan. Ozzy Osbourne akan tampil bersama personel asli Black Sabbath, untuk pertama kalinya dalam 20 tahun terakhir. Acara ini akan diselenggarakan di Villa Park, Birmingham, Inggris. Sebuah lokasi yang memiliki makna mendalam bagi Ozzy, karena letaknya tidak jauh dari rumah masa kecilnya. Bahkan, legenda mengklaim, pekerjaan pertamanya di industri musik adalah sebagai car horn tuner.

Villa Park bukan hanya sekadar tempat. Bagi Ozzy, tempat ini adalah simbol perjalanan hidupnya, dari seorang anak laki-laki biasa hingga menjadi legenda rock. Lokasi ini memiliki kaitan erat dengan masa kecilnya, di mana ia dan teman-temannya mencari nafkah dengan menjaga mobil para penonton pertandingan sepak bola. Sebuah kontras yang menarik dengan kehidupan mewahnya saat ini. Konser ini bisa dibilang full circle.

Konser ini tidak hanya menampilkan Black Sabbath, tetapi juga menghadirkan sejumlah band metal ternama yang terinspirasi oleh mereka, seperti Metallica dan Slayer. Kehadiran para legenda ini akan semakin memeriahkan acara dan menjadikannya sebagai perayaan musik heavy metal yang tak terlupakan. Bayangkan saja, satu panggung dipenuhi oleh para dewa metal. Pasti headbanging sampai encok!

Ozzy Osbourne: Lebih dari Sekadar “Pangeran Kegelapan”

Popularitas Ozzy Osbourne lintas generasi. Hal ini terbukti dari antusiasme penggemar dari berbagai usia yang mengunjungi pameran “Ozzy Osbourne: Working Class Hero” di Birmingham Museum and Art Gallery. Pameran ini menampilkan berbagai artefak yang berkaitan dengan perjalanan karier Ozzy, termasuk penghargaan Grammy dan Rock ‘n' Roll Hall of Fame. Pameran ini bukan hanya sekadar ajang nostalgia, tetapi juga sebuah penghargaan atas kontribusi Ozzy terhadap dunia musik.

Menurut Toby Watley, direktur koleksi di Birmingham Museums, salah satu alasan mengapa orang menyukai Ozzy adalah karena dia tetap menjadi dirinya sendiri. Dia tetaplah seorang anak laki-laki kelas pekerja dari Aston, yang tidak pernah melupakan akarnya. Sikapnya yang genuine dan apa adanya inilah yang membuat banyak orang merasa terhubung dengannya. Ozzy mengajarkan kita bahwa kesuksesan tidak harus mengubah jati diri.

Namun, tentu saja, sisi liar Ozzy juga tak bisa dipungkiri. Kisah-kisah tentang aksi gilanya, seperti menggigit kepala kelelawar di atas panggung, sudah menjadi legenda tersendiri. Tapi di balik semua kontroversi itu, ada seorang seniman yang berani tampil beda dan tidak takut untuk melanggar aturan. Entah itu dengan ular atau burung merpati.

Kesehatan Memburuk: Saatnya Menggantung Mic?

Sayangnya, kesehatan Ozzy Osbourne semakin memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Setelah didiagnosis menderita penyakit Parkinson, ia juga mengalami cedera tulang belakang akibat terjatuh. Kondisi ini tentu saja mempengaruhi penampilannya di atas panggung. Oleh karena itu, tak heran jika banyak yang menduga bahwa konser ini akan menjadi penampilan terakhirnya.

Sharon Osbourne, istri sekaligus manajernya, telah menyatakan bahwa konser ini definitely akan menjadi pertunjukan terakhir Ozzy. Meskipun Ozzy sendiri pernah mengatakan bahwa ia akan pensiun ketika ia mendengar suara paku ditancapkan di peti matinya, tampaknya kali ini ia harus menerima kenyataan bahwa tubuhnya sudah tidak sekuat dulu. Walau begitu, kita tahu bahwa Ozzy selalu punya kejutan untuk para penggemarnya.

Saat dilantik ke Rock ‘n' Roll Hall of Fame sebagai solois, Ozzy harus duduk di atas tahta hitam besar yang dihiasi tengkorak dan kelelawar raksasa. Tahta yang sama juga muncul dalam foto-foto latihan untuk konser di Birmingham ini. Tahta itu seolah menjadi simbol bahwa Ozzy Osbourne adalah seorang raja yang tetap berkuasa, meskipun dengan segala keterbatasannya.

Legenda yang Akan Selalu Hidup

Terlepas dari apa yang akan terjadi di masa depan, satu hal yang pasti: Ozzy Osbourne akan selalu menjadi legenda. Ia adalah simbol pemberontakan, kreativitas, dan keberanian untuk menjadi diri sendiri. Musiknya akan terus menginspirasi generasi-generasi mendatang. Dan kisah-kisah tentang aksi gilanya akan terus diceritakan dari mulut ke mulut. The Prince of Darkness will never truly fade away.

Ozzy Osbourne adalah ikon. Lebih dari sekadar musisi, ia adalah fenomena budaya. Ia adalah bukti bahwa bahkan orang yang paling kontroversial pun bisa meraih kesuksesan dan meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam sejarah. Jadi, mari kita nikmati konsernya kali ini, dan bersiaplah untuk menyaksikan momen terakhir dari seorang legenda yang akan selalu hidup di hati kita.

So, are you ready to scream “Crazy Train” one last time?

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Mercedes AMG CLA 45 S Final Edition: Tanda Berakhirnya Era

Next Post

<p><strong>BMKG Ingatkan Potensi Kebakaran Hutan dan Lahan di Sulawesi Utara</strong></p>