Dark Mode Light Mode

Ozzy Osbourne, Pelopor Heavy Metal dan Vokalis Black Sabbath, Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun

Dulu, mereka bilang musik kita Satanic claptrap. Sekarang, heavy metal jadi bagian sejarah musik. Kita? Cuma berusaha membuat sound yang bikin merinding. Siapa sangka, kan?

Musik keras seringkali jadi soundtrack generasi yang merasa dunia ini lagi nggak baik-baik saja. Di era Vietnam War, Black Sabbath hadir dengan lirik gelap dan suara berat yang ternyata mewakili keresahan banyak anak muda. Mungkin karena itu, kita bisa bertahan.

Ozzy Osbourne: Dari Vokalis Kontroversial Hingga Ikon Rock

Bicara soal Black Sabbath, nggak bisa lepas dari sosok Ozzy Osbourne. Suaranya yang khas, dengan sentuhan blues jadul, jadi identitas band ini. Kata seorang profesor musik, throaty delivery Ozzy membawa kejujuran yang mentah ke genre ini. Ya, kayak devil-may-care approach gitu deh.

Bahkan, ada yang bilang Ozzy itu natural tenor dengan jangkauan vokal yang bagus. Tapi, deskripsi teknis kayak gitu rasanya kurang pas menggambarkan keunikan suaranya. Immediately recognizable, itu yang paling tepat.

Dari Narkoba Hingga Genetik Mutant: Kisah Hidup Ozzy yang Liar

Selain musik, Ozzy juga dikenal dengan gaya hidupnya yang rock n’ roll abis. Nggak jarang dibandingkan sama Keith Richards dari Rolling Stones, bikin teman-teman bandnya geleng-geleng kepala.

Lucunya, kemampuan Ozzy mengkonsumsi alkohol dan narkoba dalam jumlah gila-gilaan sampai bikin ilmuwan penasaran. Tahun 2011, mereka menyimpulkan kalau Ozzy itu genetic mutant. Tubuhnya punya kemampuan unik buat menyerap zat-zat terlarang. Sharon Osbourne sampai bilang, “Di akhir dunia nanti, cuma ada kecoak, Ozzy, dan Keith Richards.”

Tapi, semua kesenangan itu ada batasnya. Tony Iommi mengakui kalau Ozzy udah nggak terkendali di tahun-tahun terakhirnya bareng Black Sabbath. Setelah beberapa album yang kurang memuaskan, Ozzy akhirnya dipecat tahun 1979 dan digantikan oleh Ronnie James Dio. Drama abis!

Sharon Osbourne: Penyelamat Karier dan Cinta Sejati Ozzy

Pemecatan itu ternyata bukan akhir dari segalanya. Justru di situlah muncul sosok Sharon Levy, putri dari Don Arden, manajer Black Sabbath yang justru mendorong pemecatan Ozzy.

Sharon melihat potensi besar dalam diri Ozzy. Dia jadi manajer, kekasih, dan akhirnya istri Ozzy. Di bawah bimbingannya, Ozzy merilis album solo debut berjudul “Blizzard of Ozz” (1980) yang langsung meledak. Lagu “Crazy Train” jadi anthem di mana-mana.

Setahun kemudian, Ozzy kembali merilis album sukses, “Diary of a Madman”, dengan dukungan musisi-musisi berbakat, termasuk guitar wunderkind bernama Randy Rhoads. Sayangnya, di tengah tur album ini, Rhoads dan dua anggota rombongan tewas dalam kecelakaan pesawat.

Ozzfest: Festival Musik Ikonik yang Mengukuhkan Nama Ozzy

Sharon juga berperan penting dalam meluncurkan Ozzfest, festival musik yang sangat populer dari tahun 1996 sampai 2018. Ozzfest menampilkan band-band heavy metal dan hard rock ternama, sekaligus memberikan panggung bagi band-band baru.

Kontroversi yang Tak Terlupakan: Bat dan Kencing di Alamo

Meski sukses, image Ozzy sebagai madman tetap melekat. Salah satu momen paling kontroversial adalah ketika Ozzy menggigit kepala kelelawar hidup di atas panggung tahun 1982. Alasannya? Dia pikir itu kelelawar karet!

Di tahun yang sama, Ozzy juga bikin heboh dengan kencing di Alamo, Texas, yang membuatnya ditangkap polisi. Belum lagi cerita Ozzy menghirup semut hidup-hidup instead kokain. What was he thinking?

“The Osbournes”: Realita yang Mendekatkan Ozzy dengan Generasi Baru

Di akhir tahun 90-an, popularitas Ozzy mulai meredup. Di tahun 2002, Sharon kembali memutar otak dan meluncurkan “The Osbournes”, reality show MTV yang menampilkan kehidupan keluarga Ozzy yang unik dan nggak biasa.

Reality show ini mengenalkan Ozzy ke generasi baru yang mungkin hanya tahu namanya, tapi nggak terlalu familiar dengan musiknya. “The Osbournes” sukses besar dan membuat Ozzy jadi bintang TV dadakan. Bahkan, dia sempat bertemu dengan Presiden George W. Bush dan tampil di jubilee Ratu Elizabeth II. From biting bats to meeting the Queen!

Dari ‘Prince of Darkness’ Hingga Legenda yang Disegani

Ozzy terus berkarya, bahkan sempat reuni dengan formasi awal Black Sabbath (minus Bill Ward). Mereka merilis album “13” (2013) yang jadi album nomor 1 pertama mereka di Amerika Serikat. Setelah puluhan tahun berkarya, Ozzy akhirnya mendapatkan pengakuan dari kritikus musik dan orang-orang yang dulu meremehkannya.

Mungkin Ozzy bukan vokalis terbaik sepanjang masa secara teknis. Tapi, suaranya sangat cocok dengan musik yang dia buat. He had his moments as a singer, tapi warisan terbesarnya adalah sebagai tremendous character, tremendous entertainer, dan sosok yang sangat disukai.

Ozzy Osbourne telah meninggalkan kita dengan warisan musik yang abadi dan kisah hidup yang penuh warna. Semoga legacy-nya terus menginspirasi generasi-generasi mendatang. Kalau dia meninggal, mungkin berita utamanya adalah “Ozzy Osbourne, Pria yang Menggigit Kepala Kelelawar, Meninggal di Kamar Hotel…” Tapi, setidaknya dia akan selalu diingat. That’s the ultimate rockstar dream, isn’t it?

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Ablasi Jaringan Prostat dengan NanoKnife Aman dan Efektif di Indonesia

Next Post

<p><strong>Ubisoft Restrukturisasi Jadi "Rumah Kreatif" Akibat Keuangan Kuartal 1 25-26 Mengecewakan</strong></p>