Dark Mode Light Mode

Panas Laut dan Kenaikan Air Laut Ancam Masyarakat

Hei, kamu pernah merasa cuaca belakangan ini agak ajaib? Bukan cuma perasaanmu kok! Dunia, termasuk wilayah kita di Indonesia dan sekitarnya, sedang mengalami perubahan iklim yang cukup signifikan. Yuk, kita bahas lebih dalam, tapi jangan khawatir, gak akan bikin kamu overthinking kok.

Perubahan iklim bukan cuma sekadar "aduh, panas banget hari ini". Ini adalah masalah kompleks yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan kita, dari cuaca ekstrem sampai hilangnya gletser di Papua. Dampaknya terasa di seluruh dunia, dan sayangnya, wilayah kita juga gak luput dari dampaknya.

Hujan Lebat dan Badai Mengamuk: Indonesia di Tengah Perubahan Iklim

Tahun 2024, kita melihat peningkatan curah hujan yang signifikan di beberapa wilayah Indonesia. Sementara beberapa tempat di Australia Selatan dan Pasifik mengalami kekeringan, kita justru kebanjiran. Ironis, kan? Malaysia, Filipina Utara, Papua Nugini bagian timur, Kepulauan Solomon, dan Selandia Baru bagian selatan juga merasakan hal serupa.

Curah hujan ekstrem ini memicu banjir yang merusak dan mematikan. Australia, Selandia Baru, Fiji, Malaysia, Indonesia, dan Filipina mengalami kejadian banjir besar yang mengganggu komunitas, infrastruktur, dan ekonomi. Bayangkan, jalanan yang biasa kita lewati tiba-tiba jadi sungai dadakan. Unpredictable!

Filipina mengalami musim topan tropis yang benar-benar gila di akhir tahun 2024. Ada 12 badai antara September dan November, lebih dari dua kali lipat rata-rata! Lebih dari 13 juta orang terdampak di 17 dari 18 wilayah Filipina, dengan lebih dari 1,4 juta orang mengungsi. Ini bukan lagi sekadar "cuaca buruk", ini bencana kemanusiaan.

Gletser Papua Menghilang: Goodbye Es Abadi?

Meskipun salju dan es jarang ditemui di sebagian besar wilayah Pasifik Barat Daya, kita punya gletser di pegunungan Selandia Baru dan puncak tertinggi di Papua bagian barat. Tapi sayangnya, gletser di Indonesia mengalami penyusutan yang sangat cepat di tahun 2024.

Menurut perkiraan satelit, luas total es di Papua bagian barat menyusut antara 30-50% sejak 2022! Kalau laju ini terus berlanjut, kita bisa kehilangan seluruh es di sana pada tahun 2026 atau bahkan lebih cepat. Hilangnya gletser ini bukan cuma kehilangan pemandangan indah, tapi juga berdampak pada ketersediaan air bersih dan ekosistem lokal.

Laut yang Semakin Panas: Marine Heatwave Mengintai

Suhu permukaan laut rata-rata tahunan pada tahun 2024 adalah yang tertinggi dalam catatan sejak awal 1980-an. Pemanasan laut ini berkontribusi pada kenaikan permukaan laut dan mengubah arus laut. Selain itu, pemanasan laut juga mengubah lintasan badai, meningkatkan stratifikasi laut, dan dapat menyebabkan perubahan pada ekosistem laut. Kompleks, ya?

Kandungan panas laut di Pasifik Barat Daya pada tahun 2024 setara dengan tahun 2021 dan 2023 sebagai yang tertinggi kedua, setelah rekor tahun 2022. Daerah pemanasan laut terkuat selama lima dekade terakhir termasuk Laut Tasman, Laut Solomon, dan sebagian besar wilayah di sekitar Negara-Negara Kepulauan Kecil Pasifik.

Sebagian besar wilayah laut Pasifik Barat Daya mengalami gelombang panas laut (marine heatwaves) dengan intensitas kuat, parah, atau ekstrem selama tahun 2024. Selama bulan Januari, April, Mei, dan Juni 2024, hampir 40 juta kilometer persegi lautan di wilayah tersebut terdampak, menandai rekor tertinggi sejak pencatatan dimulai pada tahun 1993.

Asamnya Laut: Ancaman Tersembunyi bagi Ekosistem Laut

Pengasaman laut, bersama dengan pemanasan laut dan deoksigenasi, memengaruhi ekosistem laut, habitat, dan keanekaragaman hayati. Seluruh wilayah laut Pasifik Barat Daya mengalami pengasaman laut. Hal ini mengancam kehidupan laut, terutama organisme yang memiliki cangkang atau kerangka yang terbuat dari kalsium karbonat, seperti terumbu karang dan kerang.

Perubahan komposisi kimia air laut akibat penyerapan karbon dioksida (CO2) dari atmosfer inilah yang disebut pengasaman laut. Lebih banyak CO2 berarti air laut menjadi lebih asam, dan itu bukan kabar baik untuk ekosistem laut kita.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Oke, setelah mendengar semua ini, mungkin kamu merasa sedikit overwhelmed. Tapi jangan putus asa! Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi perubahan iklim, mulai dari hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari sampai tindakan yang lebih besar.

Mulai dari mengurangi penggunaan plastik, menghemat energi, memilih transportasi yang ramah lingkungan, sampai mendukung kebijakan yang pro-lingkungan. Setiap tindakan kecil yang kita lakukan bersama-sama akan memberikan dampak yang besar.

Jangan lupa juga untuk mengedukasi diri sendiri dan orang lain tentang perubahan iklim. Semakin banyak orang yang sadar dan peduli, semakin besar peluang kita untuk menciptakan perubahan yang positif. Intinya, kita harus aware dan action!

Jadi, perubahan iklim memang masalah serius, tapi bukan berarti kita tidak bisa berbuat apa-apa. Dengan kesadaran, aksi nyata, dan sedikit humor untuk menjaga kita tetap waras, kita bisa menghadapi tantangan ini bersama-sama dan menciptakan masa depan yang lebih baik untuk planet kita. Ingat, no planet B!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

100 Tren Teknologi Teratas di Bulan Juni: Dampak dan Peluang

Next Post

Aktor Suara Clair Obscur: Expedition 33 Bereaksi terhadap Speedrun | IGN Live 2025