Popular Now

Pandemi Agreement WHO: Apa Artinya Bagi Generasi Muda Indonesia?

Jugband Blues: Ayah Penulis Surat Kabar Terkejut Jadi Bagian dari ‘Sonic Mayhem’ Pink Floyd

Budaya Asli Amerika Dirayakan di Discovery Park 2025

Panggung Goyah: Joe Gojira Dengar Ozzy Osbourne Tutup Usia

Ketika desas-desus kematian menjangkau telinga, biasanya datang dari saluran resmi, pesan berantai yang tak terverifikasi, atau setidaknya, dari seorang teman yang terkejut. Namun, bayangkan jika kabar kematian seorang legenda musik, seorang ikon yang namanya terukir dalam sejarah rock, justru datang dari sebuah layar ponsel penggemar yang diangkat tinggi-tinggi di tengah konser megah. Ini bukan adegan dari film fiksi ilmiah atau sebuah lelucon gelap, melainkan pengalaman nyata Joe Duplantier, pentolan band metal Gojira, yang harus menerima fakta bahwa Ozzy Osbourne telah berpulang dengan cara paling “outlandish” yang pernah ada.

## Ketika Kabar Duka Datang Lewat Ponsel Penggemar: Bukti Internet Itu Cepat (dan Kadang Aneh)

Bulan lalu, dunia musik berduka atas kepergian Ozzy Osbourne, legenda heavy metal yang akrab disapa Prince of Darkness, pada usia 76 tahun. Berita tersebut menyebar luas, mengguncang jagat maya dan para penggemar setia di seluruh dunia. Keluarga Osbourne merilis pernyataan yang mengonfirmasi kepergiannya, menyebutkan bahwa ia “dikelilingi cinta” pada saat-saat terakhirnya. Kematiannya terjadi hanya beberapa minggu setelah ia menggelar pertunjukan langsung terakhir yang emosional di kota kelahirannya.

Pertunjukan perpisahan tersebut, bertajuk ‘Back To The Beginning’, menjadi momen monumental bagi penggemar Black Sabbath. Konser itu menampilkan deretan nama besar di kancah rock dan metal, sebuah reuni para legenda yang tak akan terlupakan. Gojira, band metal asal Prancis yang terkenal dengan musik progresif mereka, turut memeriahkan panggung tersebut. Mereka adalah bagian dari sejarah, berdiri bersama ikon-ikon yang merayakan warisan Black Sabbath.

Takdir memang punya caranya sendiri untuk bercanda. Saat kabar duka tentang Ozzy Osbourne diumumkan, Gojira sedang berada di tengah-tengah konsernya di Istanbul. Mereka asyik menyuguhkan musik yang menggelegar kepada ribuan penggemar yang memadati venue. Suasana panggung yang penuh energi dan sorakan penonton tiba-tiba harus berhadapan dengan sebuah berita yang tak terduga.

Momen tak lazim itu bermula di tengah performa mereka membawakan lagu ‘Backbone’. Joe Duplantier, sang vokalis, melihat seorang penggemar di barisan depan mengangkat ponselnya tinggi-tinggi. Layar ponsel itu menampilkan sebuah pesan singkat yang menusuk: “RIP OZZY.” Duplantier, dengan refleks seorang seniman yang sedang fokus, awalnya menganggap itu hanya gangguan atau mungkin lelucon.

“Apa-apaan ini? Jangan ganggu—saya sedang bekerja di sini!” pikirnya, seperti yang ia ceritakan kepada Guitar World. Ia melanjutkan penampilannya, namun pesan singkat itu terus mengganggunya. Segera setelah ada jeda antar lagu, Duplantier bergegas ke sisi panggung, di mana manajernya sedang menunggu. Dengan napas tertahan, ia menanyakan kebenaran kabar yang ia lihat di ponsel penggemar itu.

## Sang Pangeran Kegelapan Berpamitan: Konser Terakhir yang Jadi Awal Kisah

Manajernya mengonfirmasi bahwa kabar tersebut benar adanya. Prince of Darkness, sang legenda yang baru saja berbagi panggung dengan mereka beberapa minggu sebelumnya, memang telah tiada. Kabar itu sontak membuat Duplantier terpukul dan terguncang, namun tuntutan panggung tak bisa diabaikan. Ia dan bandnya harus tetap menyelesaikan konser, dan mereka merasa memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan berita duka ini kepada ribuan penggemar yang hadir.

Tanpa basa-basi, Duplantier langsung menyampaikan kabar tragis itu kepada penonton. Ia tidak ingin menjadikan momen itu sebagai sebuah “gimmick” atau sensasi. Reaksi dari kerumunan sungguh luar biasa; keheningan melanda seluruh arena, seolah ribuan orang menahan napas secara bersamaan. Kata-kata tak terucap, namun keheningan itu berbicara banyak.

Dalam suasana yang pilu namun penuh penghormatan, Gojira mendedikasikan lagu ikonik mereka, ‘Flying Whales’, untuk mengenang Ozzy. Ribuan lampu ponsel penggemar diangkat tinggi-tinggi, menciptakan lautan cahaya yang mengharukan di tengah gelapnya malam. Duplantier melihat dengan jelas bagaimana air mata mengalir di pipi beberapa penggemar, bukti betapa dalam pengaruh Ozzy bagi mereka.

Sejak kepergian Ozzy Osbourne, gelombang duka dan penghormatan membanjiri seluruh dunia. Ribuan penggemar memadati jalanan Birmingham, kota kelahirannya, untuk meletakkan bunga dan memberikan penghormatan emosional. Pada tanggal 31 Juli, ribuan orang lainnya berjejer di jalanan untuk menyaksikan prosesi pemakaman. Ozzy dimakamkan dalam sebuah upacara pribadi di Buckinghamshire.

## Reaksi Panggung dan Gelombang Duka yang Tak Terbendung

Upacara tersebut dihadiri oleh sejumlah nama besar, termasuk Elton John dan anggota Metallica, menunjukkan betapa luasnya jaringan dan pengaruh Ozzy di industri musik. Berbagai tokoh dari berbagai genre musik pun menyampaikan penghormatan mereka. Nama-nama seperti Zak Starkey, Adam Sandler, Tobias Forge dari Ghost, Alice Cooper, Yungblud, Billie Joe Armstrong, Jack White, Coldplay, hingga Jake E Lee, semua ikut berduka.

Bahkan rekan-rekannya di Black Sabbath, Tony Iommi, Bill Ward, dan Geezer Butler, berbagi pesan-pesan yang menyentuh hati. Hal ini menegaskan ikatan tak terputus yang mereka miliki setelah puluhan tahun berkarya bersama. Kepergian Ozzy memang menyisakan lubang besar di hati banyak orang.

Rob Halford, vokalis Judas Priest, turut mengungkapkan reaksi emosionalnya terhadap kabar tersebut. Ia mengaku “hanya meringkuk dan menangis tersedu-sedu selama berjam-jam,” sebuah pengakuan tulus tentang kedalaman kesedihan yang ia rasakan. “Saya tidak bisa mempercayainya. Saya masih tidak bisa mempercayainya sekarang. Saya masih berduka, seperti begitu banyak orang,” tambahnya, menunjukkan bahwa bahkan para legenda pun tidak luput dari duka.

Kisah Joe Duplantier ini menjadi pengingat unik tentang bagaimana kabar, terutama yang menyangkut kepergian seorang ikon, dapat menyebar dan diterima dengan cara yang paling tidak terduga di era digital. Lebih dari itu, kejadian ini menggarisbawahi dampak luar biasa yang ditinggalkan Ozzy Osbourne. Ia bukan hanya seorang musisi, tetapi seorang revolusioner budaya yang mengubah definisi rock dan bahkan realitas TV, meninggalkan warisan yang abadi di hati para penggemar dan sesama musisi di seluruh dunia.

Previous Post

Wanita STEM Kian Berjaya: Beasiswa SAGE Buka Pintu Inovasi

Next Post

AI Pixel Kini 10: Era Baru Ponsel Pintar Dimulai

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *