Dark Mode Light Mode

Para Pembenci Intergalactic Akan Menyukai Film Ini, Kata Aktris Utama

Siap-siap memasuki dunia baru! Naughty Dog, studio di balik The Last of Us yang bikin baper, lagi nyiapin sesuatu yang beda banget. Judulnya Intergalactic: The Heretic Prophet, dan siap-siap, ini bukan lagi tentang jamur zombie.

Kabar gembira buat para gamer yang udah bosen sama genre yang itu-itu aja, Naughty Dog sepertinya siap membawa kita ke alternate future ribuan tahun mendatang. Sci-fi, action, dan misteri kayaknya bakal jadi menu utama. Kita kayaknya bakal diajak menjelajah intergalactic, bukan cuma level di game, tapi dimensi cerita yang lebih dalam.

Naughty Dog emang dikenal jago bikin karakter yang relate banget sama kehidupan kita. Jadi, meski settingnya sci-fi, kemungkinan besar kita tetep bisa merasakan emosi dan konflik yang manusiawi. Bayangin aja, masalah cinta, keluarga, persahabatan, tapi di tengah-tengah pertempuran antar galaksi. Epic, kan?

Salah satu yang bikin hype adalah pemilihan aktornya. Tati Gabrielle, yang udah familiar banget di dunia entertainment, kebagian peran sebagai bounty hunter bernama Jordan A. Mun. Kabarnya, doi udah mulai syuting dengan motion-capture suit, dibimbing langsung sama Neil Druckmann. Kebayang kan gimana intensnya?

Tati sendiri bilang kalo proses syutingnya kayak balik lagi jadi anak kecil, bebas berimajinasi dan masuk ke dunia yang baru. Nah, kalo aktornya aja udah se-excited ini, kita sebagai gamer harusnya lebih semangat lagi!

Neil Druckmann, sang maestro di balik The Last of Us, emang dikenal dengan gaya penyutradaraannya yang detail dan fokus pada narasi yang kuat. Dia punya visi yang jelas tentang bagaimana membuat game yang bukan cuma seru dimainkan, tapi juga punya cerita yang memorable. Jadi, Intergalactic ini punya potensi besar buat jadi masterpiece selanjutnya dari Naughty Dog.

Biar makin penasaran, ada juga aktor The Last of Us lain yang ikut nimbrung di Intergalactic, yaitu Tony Dalton. Belum jelas perannya apa, tapi yang pasti, kehadirannya bikin kita makin yakin kalo Naughty Dog bener-bener all-out buat game ini. Selain itu, ada juga nama Kumail Nanjiani dan Halley Gross yang ikut ambil bagian. Team work impian!

Mengintip Proses Pembuatan Intergalactic: Lebih dari Sekadar Game

Proses pembuatan Intergalactic sendiri udah dimulai sejak tahun 2020. Ini nunjukkin kalo Naughty Dog bener-bener serius dan gak mau buru-buru ngerilis game yang setengah mateng. Mereka pengen polish setiap detail, dari cerita, karakter, sampai gameplay, biar hasilnya maksimal.

Tati Gabrielle ngasih sedikit bocoran tentang bagaimana Neil Druckmann mengarahkannya selama syuting. Katanya, Neil sangat detail dalam memberikan deskripsi tentang apa yang dilihat dan dilakukan karakternya. Ini membantu Tati untuk lebih mendalami peran dan memberikan performa yang maksimal.

Motion capture bukan hal baru di dunia game, tapi dengan teknologi yang semakin canggih, hasilnya juga semakin realistis. Bayangin aja, ekspresi wajah, gerakan tubuh, semuanya direkam dengan detail, sehingga karakter di game terasa lebih hidup dan nyata. Ini yang bikin Intergalactic punya potensi visual yang memukau.

Kontroversi & Anticipasi: Bagaimana Reaksi Fans?

Nah, yang namanya karya seni, pasti ada aja yang suka dan gak suka. Intergalactic pun gak luput dari kontroversi, terutama di kalangan fans yang belum move on dari The Last of Us. Tapi, Tati Gabrielle punya jawaban menohok buat para haters.

Dia bilang, “Orang-orang yang benci justru bakal main game ini, dan tebak apa? Mereka bakal suka!” Percaya diri banget kan? Tapi, ya emang bener juga sih, kadang yang paling keras ngritik justru yang paling penasaran. Tati justru termotivasi dengan backlash dan online hate terhadap karakternya, memacunya untuk bekerja lebih keras pada penampilannya.

Meskipun belum ada tanggal rilis pasti, beberapa laporan menyebutkan Intergalactic kemungkinan baru akan hadir paling cepat tahun 2027. Sabar ya, gamers! Yang penting, Naughty Dog ngasih kita janji bakal nyajiin game yang worth banget buat ditunggu. Sambil nunggu, bisa kali replay The Last of Us atau main Uncharted.

Dari Last of Us Hingga Intergalactic: Evolusi Naughty Dog

Naughty Dog bukan cuma jago bikin game, tapi juga jago bikin kita baper. Mereka punya formula rahasia untuk menciptakan karakter yang relatable, cerita yang bikin penasaran, dan gameplay yang adiktif. Intergalactic diharapkan bisa melanjutkan tradisi ini, bahkan melampauinya.

The Last of Us sukses besar karena berhasil menggabungkan elemen horror, drama, dan action dalam satu paket yang kohesif. Intergalactic, dengan setting sci-fi-nya, punya potensi untuk menawarkan pengalaman yang lebih luas dan kompleks. Kita bisa berharap ada world-building yang detail, karakter yang kompleks, dan cerita yang bikin kita mikir panjang setelah tamat.

Naughty Dog sepertinya tidak takut mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru. Intergalactic adalah bukti nyata dari keberanian mereka untuk keluar dari zona nyaman dan bereksperimen dengan genre yang berbeda. Ini yang bikin mereka tetap relevan dan terus dicintai oleh para gamer di seluruh dunia.

Intergalactic: Masa Depan Game Sci-Fi?

Dengan hype yang udah dibangun, Intergalactic: The Heretic Prophet punya potensi besar buat jadi game sci-fi yang mengubah landscape industri game. Naughty Dog punya semua yang dibutuhkan untuk menciptakan masterpiece: talenta, teknologi, dan visi yang jelas.

Intergalactic bukan cuma sekadar game. Ini adalah experience yang immersive, cerita yang memorable, dan karakter yang bakal kita inget selamanya. Siap-siap buat menjelajah galaksi, mengungkap misteri, dan merasakan emosi yang mendalam. Game ini bukan hanya untuk dimainkan, tapi untuk dihayati.

Jadi, tunggu apa lagi? Tandai kalender kalian, kumpulin duit, dan siap-siap buat Intergalactic: The Heretic Prophet. Ini bukan cuma game, ini adalah event.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Efisiensi Anggaran: 55 Ribu Penerima Tak Layak Dicoret dari Bantuan Sosial

Next Post

Kecanduan narkoba membunuh Elvis, bukan manajernya yang serakah