Dark Mode Light Mode

Pavement Rilis Musik Baru Setelah 25 Tahun, Momentum Jelang Film Biopik

Siapa bilang band indie legendaris cuma bisa bikin nostalgia? Pavement, band indie rock kesayangan kita semua, baru aja merilis musik baru setelah lebih dari 25 tahun vakum. Bukan lagu baru orisinal banget, sih, tapi cover dari lagu "Witchitai-To" karya Jim Pepper. Tetap aja bikin semangat, kan?

Pavement Kembali: Bukan Sekadar Nostalgia

Pavement terakhir merilis musik baru pada tahun 1999 lewat EP "Major Leagues," sebelum akhirnya memutuskan untuk berpisah. Namun, kerinduan penggemar terobati pada tahun 2022 ketika mereka mengumumkan tur reuni di Inggris dan Eropa. Tur ini bukan cuma sekadar nostalgia, tapi juga momen untuk memperkenalkan kembali musik Pavement ke generasi baru. Selama tur itulah, mereka membawakan lagu "Witchitai-To" secara reguler.

Versi cover "Witchitai-To" ini direkam saat latihan untuk salah satu konser tur reuni tersebut. Lagu ini pertama kali dirilis oleh band Jim Pepper, Everything Is Everything, pada tahun 1969. Pavement berhasil memberikan sentuhan khas mereka pada lagu ini, menjadikannya fresh dan relevan untuk pendengar masa kini. Mendengarkan cover ini serasa menemukan hidden gem yang selama ini tersembunyi.

Kabar tentang perilisan lagu ini sebenarnya sudah beredar sejak Desember lalu, ketika Scott Kanneberg, atau yang lebih dikenal dengan nama Spiral Stairs, mengungkapkan dalam podcast Kreative Kontrol bahwa "akan ada lagu baru Pavement di soundtrack film Pavements". Jadi, buat yang udah nggak sabar nunggu karya terbaru mereka, ini dia!

Film Pavements: Lebih dari Sekadar Dokumenter

Pavements, film tentang Pavement, disutradarai oleh Alex Ross Perry (Her Smell). Film ini bukan sekadar dokumenter biasa, tapi juga memadukan fakta dan fiksi dengan cara yang unik. Ada adegan yang menggambarkan band sedang mempersiapkan pameran museum yang menampilkan band-band baru membawakan lagu-lagu Pavement.

Film ini juga menunjukkan proses Perry dalam memilih pemeran, menulis, dan menyutradarai jukebox musical berdasarkan band Pavement. Bahkan, ia juga berusaha mewujudkan biopic Hollywood tentang Pavement, dengan Joe Keery dari Stranger Things sebagai Stephen Malkmus dan Jason Schwartzman sebagai manajer band. Gokil, kan?

NME memberikan empat bintang untuk film Pavements, dengan Matthew Turner menulis, "Rekaman di balik layar (beberapa di antaranya scripted, beberapa tidak) sering menampilkan Keery yang sedang mempersiapkan perannya sebagai Malkmus, dan menjadi sedikit terobsesi." Ia menambahkan bahwa Perry memiliki sense of fun yang terasa dan menular.

Jadi, film Pavements ini bukan cuma untuk penggemar berat Pavement. Film ini juga cocok buat mereka yang tertarik dengan proses kreatif dan bagaimana sebuah band legendaris bisa tetap relevan di era modern. Film ini direncanakan untuk tayang terbatas di bioskop Inggris dan akan tersedia untuk streaming melalui MUBI.

Pavement dan Relevansi Musik Indie di Era Digital

Kembalinya Pavement dengan musik baru dan film dokumenter membuktikan bahwa musik indie masih punya tempat di hati banyak orang. Di tengah gempuran musik pop dan trend TikTok, Pavement hadir sebagai angin segar yang mengingatkan kita akan pentingnya musik dengan kualitas dan integritas. Pavement membuktikan bahwa musik yang bagus akan selalu menemukan pendengarnya, tidak peduli berapa lama mereka menghilang.

Pavement bukan sekadar band indie rock, mereka adalah cultural icon. Musik mereka telah menginspirasi banyak musisi dan penggemar di seluruh dunia. Kembalinya mereka ke dunia musik adalah bukti bahwa legasi Pavement masih hidup dan akan terus menginspirasi generasi mendatang. Sound khas Pavement, yang menggabungkan noise rock, slacker rock, dan lirik yang cerdas, tetap terdengar segar dan relevan hingga saat ini.

Pengaruh Pavement dalam scene musik indie sangat besar. Mereka adalah salah satu band yang membuka jalan bagi band-band indie lainnya untuk meraih kesuksesan. Pavement telah membuktikan bahwa musik yang otentik dan jujur akan selalu dihargai, meskipun tidak mengikuti trend pasar. Musik Pavement adalah soundtrack bagi banyak generasi yang merasa rebel, smart, dan nggak takut jadi diri sendiri.

Momen comeback Pavement ini juga jadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga keberagaman dalam industri musik. Di era ketika musik semakin terstandarisasi, kehadiran band seperti Pavement memberikan harapan bahwa masih ada ruang bagi musik yang unik dan eksperimental.

Dengan merilis cover "Witchitai-To", Pavement tidak hanya sekadar kembali ke dunia musik, tetapi juga memberikan penghormatan kepada musisi lain yang telah menginspirasi mereka. Ini adalah cara yang cerdas untuk menunjukkan bahwa Pavement tetap terbuka terhadap ide-ide baru dan tidak terpaku pada masa lalu. Cover ini juga menjadi jembatan yang menghubungkan generasi yang berbeda, memungkinkan pendengar muda untuk menemukan musik dari era sebelumnya.

Witchitai-To: Lebih dari Sekadar Lagu Cover

Mungkin ada yang bertanya-tanya, kenapa Pavement memilih untuk cover lagu "Witchitai-To"? Mungkin karena lagu ini punya makna yang mendalam bagi mereka, atau mungkin karena mereka merasa lagu ini relevan dengan kondisi dunia saat ini. Apapun alasannya, yang jelas, Pavement berhasil membawakan lagu ini dengan interpretasi yang unik dan menarik.

"Witchitai-To" bukan sekadar lagu cover, ini adalah pernyataan. Pavement seakan ingin mengatakan bahwa mereka masih relevan, masih cool, dan masih punya sesuatu untuk ditawarkan. Dan, well, mereka berhasil. Musik Pavement abadi, seperti meme yang nggak pernah basi.

Intinya, comeback Pavement ini bukan cuma sekadar event nostalgia, tapi juga reminder bahwa musik yang bagus akan selalu relevan. Jadi, streaming "Witchitai-To", tonton film Pavements, dan mari kita rayakan kembalinya salah satu band indie paling berpengaruh sepanjang masa!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Bocoran Strands NYT Hari Ini, Jawaban & Bantuan Edisi 1 Juni #455

Next Post

Kerja Sama Pendidikan Ditingkatkan, Presiden dan Utusan Inggris Berunding