Ozzy Osbourne, sang Raja Kegelapan, bukan cuma sekadar playlist masa kecil bagi Daron Malakian, gitaris System of a Down (SOAD). Lebih dari itu, Osbourne adalah role model dan inspirasi yang membawa SOAD ke panggung dunia. Malakian bahkan sampai berlinang air mata mendengar kabar “kematian” Osbourne (yang ternyata hoax!), menggambarkan betapa besar pengaruh sosok tersebut. Ini bukan sekadar fanboying, ini soal perjalanan sebuah band metal meroket berkat sebuah festival legendaris: Ozzfest.
Dulu, sebelum SOAD terkenal, Malakian rela tidur di mobil demi tiket konser tribut untuk gitaris Ozzy, Randy Rhoads. Ia juga hadir di konser “perpisahan” Osbourne yang legendaris di Costa Mesa tahun 1992. Siapa sangka, beberapa tahun kemudian, ia dan bandnya justru tampil di panggung yang sama, bahkan menjadi headliner! Ini bukan plot sinetron, ini adalah rock n’ roll.
Ozzfest, festival metal yang didirikan Ozzy Osbourne, menjadi batu loncatan bagi banyak band metal, termasuk System of a Down. Bayangkan, dari tidur di mobil demi tiket konser, sampai akhirnya sepanggung dengan idola. Itu definisi level up yang sesungguhnya.
Ozzfest: Kamp Metal yang Mengubah Segalanya
Ozzfest diibaratkan Malakian sebagai “kamp musim panas heavy metal”. SOAD pertama kali tampil di Ozzfest ’98 di panggung kedua, bahkan terkadang harus manggung jam 11 pagi. Tapi, energi dan semangat mereka tak pernah surut. Ini bukan sekadar soal manggung, ini soal membuktikan diri.
- Tampil di Ozzfest memberi SOAD exposure yang luar biasa.
- Mereka berinteraksi dengan musisi-musisi legendaris yang dulunya hanya bisa dilihat di video klip.
- Ozzfest adalah kesempatan emas untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan mengubah mereka menjadi fans setia.
Malakian mengenang momen-momen kocak di Ozzfest, seperti melihat Lemmy Kilmister dari Motörhead berjemur dengan celana Speedo turquoise. Atau obrolan santai dengan drummer Motörhead, Mikkey Dee, tentang album King Diamond. Dari mimpi, jadi kenyataan!
“Sugar” dan Pantat yang Berujung di Kantor Produksi
Kesuksesan single “Sugar” dan “Spiders”, ditambah exposure dari Ozzfest, membuat album debut System of a Down meraih sertifikasi double platinum. Setahun kemudian, mereka naik kelas ke panggung utama Ozzfest ’99. Puncaknya, pada tahun 2006, SOAD menjadi headliner Ozzfest, mengungguli Ozzy Osbourne sendiri!
Tapi, ada cerita lucu di balik panggung Ozzfest. Di akhir lagu “Sugar,” Malakian biasanya menurunkan celana. Suatu hari, drummer John Dolmayan ikut-ikutan. Alhasil, mereka berdua tampil telanjang di depan penonton!
Aksi itu tentu saja berbuntut panjang. Mereka dipanggil ke kantor produksi dan dimarahi habis-habisan oleh staf Sharon Osbourne. “Ini bukan System of a Down Fest!” tegur staf tersebut. Rupanya, telanjang di panggung Ozzfest tidak sekeren yang mereka bayangkan. Tapi, hey, itu rock n’ roll!
Dari Panggung Kedua Hingga Headliner: Sebuah Pembuktian
Ketika SOAD menjadi headliner Ozzfest, Ozzy sedang berjuang mendampingi Sharon yang melawan kanker. Meskipun tanpa kehadiran Ozzy setiap malam, SOAD berhasil membuktikan diri sebagai headliner yang pantas. Penonton tetap memadati arena setiap malam. Ini adalah bukti bahwa mereka telah berhasil membangun basis penggemar yang solid.
“Kami memulai dari panggung kedua, jam 11 pagi. Lalu naik kelas dan akhirnya menjadi headliner,” kata Malakian. Ia sangat berterima kasih kepada Sharon dan Ozzy Osbourne atas kesempatan yang telah diberikan. Ozzfest benar-benar menjadi dorongan besar bagi karir System of a Down.
Legacy Ozzfest dan Kesuksesan System of a Down
Ozzfest bukan hanya tentang exposure, tapi juga tentang membangun komunitas. Banyak band yang tumbuh bersama di Ozzfest, saling mendukung dan menginspirasi. Ini adalah bukti bahwa musik metal bukan hanya sekadar noise, tapi juga tentang persahabatan dan passion.
System of a Down merasa pantas berada di panggung Ozzfest. Mereka tidak pernah merasa minder atau inferior. Setiap hari, mereka naik ke atas panggung dan membuktikan diri. Dan hasilnya, mereka masih eksis hingga saat ini, dengan jutaan penggemar di seluruh dunia.
Dari tidur di mobil demi tiket konser hingga menjadi headliner festival metal terbesar di dunia, System of a Down adalah bukti bahwa mimpi bisa menjadi kenyataan. Asal ada passion, kerja keras, dan sedikit keberuntungan. Dan jangan lupa, sedikit aksi telanjang di panggung juga bisa jadi bumbu penyedap! (Tapi mungkin jangan ditiru).
Kisah ini mengajarkan kita bahwa kadang, kesempatan terbaik datang dari tempat yang tak terduga. Jadi, jangan pernah meremehkan kekuatan sebuah festival musik, atau bahkan, kekuatan seorang idola masa kecil. Mungkin saja, mimpi terbesarmu justru ada di sana, menunggu untuk diwujudkan. Jangan takut untuk bermimpi besar dan berani membuktikan diri, bro!