Dunia gaming selalu terlihat gemerlap, penuh dengan potensi karir impian. Tapi, bagaimana jika kenyataannya sedikit berbeda? Bayangkan, lulus dengan gelar game design, penuh semangat untuk menciptakan dunia virtual yang menakjubkan, tapi justru mendapati diri terjebak dalam lautan lamaran kerja yang tak berujung. Itulah yang dihadapi banyak lulusan baru di industri game saat ini. Apakah passion cukup untuk menembus kerasnya realitas?
Industri game memang dinamis dan terus berkembang, namun fluktuasi pasar kerja bisa membuat pusing. Gelombang PHK dan penutupan studio game yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir telah menciptakan persaingan sengit untuk mendapatkan posisi junior. Mencari pekerjaan impian di industri game bisa terasa seperti mencari jarum dalam jerami digital.
Menurut data dari UKIE (asosiasi industri game di Inggris), jumlah lowongan aktif di pengembangan game di Inggris pada Juni tahun ini tidak sampai 700. Parahnya lagi, kurang dari 5% dari lowongan tersebut ditujukan untuk posisi junior. Angka ini jelas memberikan gambaran yang cukup menantang bagi mereka yang baru lulus dan ingin memulai karir di industri ini.
Namun, jangan putus asa dulu! Di tengah tantangan ini, banyak individu kreatif yang menemukan cara alternatif untuk mewujudkan passion mereka dan menciptakan karya-karya unik. Mereka mengambil inisiatif, berkolaborasi, dan memanfaatkan platform yang ada untuk menunjukkan bakat mereka.
Memulai dari Nol: Kisah Studio Morgan
Holly Hudson dan Harvey Hayman, dua lulusan game design, memutuskan untuk tidak menyerah pada impian mereka. Setelah kesulitan mencari pekerjaan penuh waktu, mereka mendirikan Studio Morgan dan merilis game komersial pertama mereka, Morgan: Metal Detective.
Game ini, yang bergenre cozy adventure, menceritakan kisah seorang gadis muda yang menggunakan metal detector peninggalan kakeknya untuk mencari barang hilang dan mengembalikannya kepada penduduk di sebuah pulau kecil. Ide game ini muncul dari proyek akhir kuliah mereka, yang kemudian dikembangkan menjadi game komersial.
Proyek ini sebagian besar didanai sendiri, karena pendanaan untuk game baru telah menurun dalam dua tahun terakhir. Harvey, yang juga bekerja di sebuah perusahaan produksi TV, mengatakan bahwa mereka harus menyeimbangkan pekerjaan freelance dengan pengembangan game. “Kami benar-benar ingin merilis game ini, tetapi kami juga butuh uang untuk hidup dan membuat sandwiches,” ujarnya.
Fortnite dan Roblox: Arena Kreatif Baru?
Selain mendirikan studio game independen, ada juga cara lain untuk terjun ke industri game. Platform seperti Roblox dan Fortnite menawarkan tools in-game yang memungkinkan pengguna untuk membuat level dan pengalaman yang bisa dibagikan dengan orang lain.
Bagi mereka yang bersedia meluangkan waktu dan tenaga, membuat konten di platform ini bisa menjadi sumber penghasilan yang lumayan. Sonny Tranter, misalnya, memulai karirnya dengan membuat maps di Minecraft sebelum beralih ke Fortnite, di mana karyanya mendapatkan popularitas.
Tantangan Visibilitas: Mendapatkan Perhatian di Tengah Persaingan
Salah satu tantangan terbesar bagi developer game independen adalah mendapatkan visibilitas. Dengan ribuan game baru yang dirilis setiap tahun, sulit untuk membuat game Anda menonjol di antara kerumunan. “Kami telah mencoba sekuat tenaga tanpa mengeluarkan banyak uang,” kata Harvey.
Harvey dan Holly telah memanfaatkan setiap kesempatan untuk memamerkan game mereka, bahkan sampai terbang ke Amerika Serikat. Setiap penampilan biasanya menghasilkan peningkatan jumlah wishlist (daftar keinginan) di toko online, yang perlahan-lahan terus bertambah.
Masa Depan Industri Game: Optimisme di Tengah Tantangan
Meskipun menghadapi tantangan yang berat, Holly dan Harvey tidak ingin menghalangi orang lain yang memiliki passion untuk game untuk mengejarnya. Holly mengatakan bahwa industri game sangat ramah dan suportif, dan bertemu dengan orang lain dalam situasi yang sama telah membuat dua tahun terakhir “lebih mudah diatasi” baginya.
Dia berharap lebih banyak developer muda akan meluncurkan studio mereka sendiri dalam beberapa tahun mendatang. “Ini adalah jalan yang cukup menarik untuk diambil daripada hanya ditolak berulang kali,” katanya. “Tapi saya pikir mudah-mudahan ini cukup menginspirasi dan menunjukkan kepada orang-orang bahwa sebenarnya ada cara yang berbeda untuk membuat game daripada mendapatkan publisher dan mencari uang dengan cara itu.”
Memanfaatkan Peluang di Era Digital: Kunci Sukses di Industri Game
Industri game memang kompetitif, tetapi selalu ada ruang untuk kreativitas dan inovasi. Dengan memanfaatkan tools yang ada, berkolaborasi dengan sesama developer, dan membangun brand Anda secara online, Anda dapat meningkatkan peluang Anda untuk sukses di industri ini. Ingat, passion adalah bahan bakar, tapi strategi dan ketekunan adalah kemudi yang akan membawa Anda menuju tujuan.