Dark Mode Light Mode

Pengguna Safari Lebih Rentan Serangan Fullscreen BitM Baru

Ini dia, kabar ngeri-ngeri sedap buat para pengguna Safari! Siap-siap, karena ada celah keamanan baru yang bikin phising jadi makin canggih dan susah dideteksi. Kita semua tahu kan, internet itu kayak hutan belantara digital? Nah, di hutan ini, ada serigala berbulu domba yang siap memangsa data kita. Kali ini, serigalanya pakai jubah bernama "Browser-in-the-Middle" (BitM), tapi versi upgrade.

Safari Kebobolan? Serangan Fullscreen BitM Mengintai!

Apa sih BitM itu? Singkatnya, BitM itu kayak penipuan login. Kamu dikasih halaman login palsu yang mirip banget aslinya. Bedanya? Data yang kamu ketik, langsung masuk ke kantong penjahat. Dulu, BitM agak ketahuan karena URL di jendela browser masih kelihatan mencurigakan. Tapi sekarang? Goodbye tanda-tanda mencurigakan!

Para hacker ternyata nemuin cara buat manfaatin fitur Fullscreen API di Safari. Jadi, pas kamu klik tombol tertentu (misalnya tombol login palsu), jendela BitM langsung jadi fullscreen. Voila! Kamu nggak bakal sadar kalau lagi ditipu. Nggak ada notifikasi fullscreen, nggak ada URL mencurigakan, zero visual cues. Mengerikan, kan?

Tim riset dari SquareX, dalam proyek Year of Browser Bugs (YOBB), udah nemuin celah ini dan melaporkannya ke Apple. Sayangnya, responsnya… kurang menggembirakan. Kata mereka, no plan to address the issue. Waduh!

Fullscreen API: Pedang Bermata Dua

Fullscreen API itu sebenarnya fitur yang berguna. Bayangin, kamu lagi nonton video atau main game, pengen layar penuh tanpa gangguan. Tapi, developer jahat bisa menyalahgunakannya. Caranya gimana?

Mereka bisa nanam elemen yang bisa diklik di jendela pop-up BitM. Pas kamu klik, boom! Fullscreen. Padahal, tombol itu cuma trigger buat ngaktifin mode layar penuh, bukan beneran login. Ini kayak trik sulap, tapi efeknya bisa bikin kantong bolong.

"Pengguna yang biasanya ngandelin URL buat ngecek keaslian website, bakal zonk abis," kata para peneliti SquareX. Mereka juga nambahin, "Dengan BitM yang makin canggih, penting banget buat perusahaan punya sistem keamanan browser yang mumpuni." Ini bukan lagi soal human error, tapi soal arsitektur browser yang vulnerable.

Lebih dari Sekadar Akun Media Sosial: Dampak yang Lebih Luas

Bayangin kalau serangan ini dipake buat nyebarin disinformasi. Fake news di halaman palsu yang mirip banget website pemerintah? Ngeri, kan? Atau, bayangin data pribadi (PII) dan data perusahaan yang sensitif, jatuh ke tangan yang salah.

Serangan ini juga bisa lebih jauh lagi. Hacker bisa buka tab baru di jendela yang mereka kontrol, dan ngintip aktivitas browsing kamu. Ini bukan cuma soal kehilangan akun media sosial, tapi soal keamanan data pribadi dan perusahaan.

Meskipun browser lain kayak Firefox, Chrome, dan Edge juga rentan terhadap serangan Fullscreen BitM, mereka setidaknya ngasih notifikasi kalau mode layar penuh aktif. Tapi, notifikasi ini seringkali subtle dan gampang diabaikan. Apalagi kalau lagi pake dark mode, notifikasinya bisa makin nggak kelihatan. Safari? Cuma animasi swipe singkat. That's it.

EDR vs. BitM: Pertarungan yang Tidak Seimbang

Endpoint Detection and Response (EDR) itu kayak satpam digital yang jagain komputermu. Tapi, EDR punya satu kelemahan fatal: buta terhadap aktivitas di dalam browser. Jadi, mau EDR secanggih apapun, nggak bakal bisa ngedeteksi serangan BitM, apalagi yang fullscreen.

SquareX bilang, "EDR nggak punya visibilitas ke dalam browser, jadi obsolete buat ngedeteksi serangan BitM." Mereka juga nambahin, teknik kayak remote browser dan pixel pushing bisa ngelewatin deteksi SASE/SSE. Double kill.

Re-Thinking Keamanan Browser: Saatnya Revolusi!

Para peneliti SquareX nyaranin, perusahaan harus mikirin ulang strategi pertahanan siber mereka. Soalnya, serangan phising makin canggih dan manfaatin celah arsitektur di browser. Celah-celah ini susah diperbaiki, dan butuh waktu lama buat browser provider buat benerin.

Serangan Fullscreen BitM itu bukan cuma masalah teknis, tapi juga masalah desain. Architectural and design flaws. Pengguna bisa nggak sengaja klik tombol palsu dan masuk ke jendela BitM fullscreen, apalagi di Safari yang nggak ada notifikasi.

Jadi, apa solusinya? Kita butuh sistem keamanan browser yang lebih canggih, yang bisa ngedeteksi dan mitigasi serangan BitM, bahkan yang fullscreen. Kita juga butuh kesadaran yang lebih tinggi dari pengguna, biar nggak gampang ketipu.

Intinya? Jangan cuma ngandelin URL buat ngecek keaslian website. Di era digital ini, trust no one. Selalu hati-hati, dan stay safe out there!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Call of Duty: Warzone - Kendaraan Polaris Hadir: Siap Mendominasi?

Next Post

IN FLAMES Gaet Drummer JON RICE untuk Tur Eropa Musim Semi/Panas 2025: Formasi Baru Mengguncang