Dark Mode Light Mode

Penghapusan Aturan FCC Ancam Stasiun Siaran Indonesia

Siap-siap Nostalgia, Regulasi Jadul Radio-TV Bakal Dipensiunkan!

Pernah kepikiran kenapa stasiun radio zaman sekarang masih harus pakai alat tes jadul dari era disko? Atau kenapa TV lokal masih ribet sama aturan-aturan yang bikin pusing tujuh keliling? Nah, Ketua FCC (Federal Communications Commission) Brendan Carr sepertinya juga mikir hal yang sama. Katanya sih, sudah waktunya kita “cuci gudang” regulasi yang sudah nggak relevan. Bayangin aja, kayak lemari pakaian yang isinya baju-baju yang udah nggak muat atau ketinggalan zaman, tapi masih aja disimpan. Sayang sih, tapi yaudahlah.

FCC memang sedang getol melakukan deregulasi, alias memangkas aturan-aturan yang dianggap menghambat kemajuan. Tujuannya mulia: supaya bisnis bisa lebih leluasa berinvestasi dan berinovasi di bidang teknologi modern. Ibaratnya, kalau bebannya dikurangi, larinya juga jadi lebih kencang, kan? Nah, bulan depan, agenda “bersih-bersih” ini bakal mulai menyasar regulasi penyiaran. Katanya sih, bakal ada 98 aturan usang yang dipensiunkan. Totalnya? 5.117 kata atau sekitar 12 halaman. Banyak juga ya!

Selama ini, banyak pelaku industri penyiaran yang mengeluhkan tumpukan regulasi yang membebani. National Association of Broadcasters (NAB) bahkan bilang kalau stasiun radio dan TV itu “terkubur di bawah halaman demi halaman aturan” di Code of Federal Regulations. Lebay sih, tapi ada benarnya juga. Intinya, mereka merasa banyak aturan yang sudah nggak relevan dan cuma bikin repot.

Deregulasi Penyiaran: Antara Beban dan Manfaat

Salah satu argumen utama para broadcaster adalah bahwa banyak regulasi yang dibuat di masa lalu, ketika lanskap media masih sangat berbeda. Sekarang, aturan-aturan tersebut justru membebani stasiun lokal dan memperkuat dominasi platform teknologi raksasa (Big Tech) yang beroperasi dengan regulasi yang lebih longgar. Kayak lomba lari, yang satu pakai sepatu bot, yang lain pakai sepatu lari.

Regulasi yang ketinggalan zaman seringkali mengharuskan stasiun radio dan TV untuk melakukan hal-hal yang kurang efektif, seperti pengarsipan data yang manual dan memakan waktu, atau penggunaan teknologi yang sudah kuno. Hal ini tentu saja menghambat mereka untuk berinvestasi dalam inovasi dan meningkatkan kualitas layanan. Padahal, duitnya bisa dipakai buat beli kopi yang lebih enak.

Fokus Baru: Sistem Peringatan Dini yang Lebih Canggih

Selain deregulasi, FCC juga berencana untuk melakukan evaluasi ulang terhadap Emergency Alert System (EAS) dan Disaster Information Reporting System (DIRS). EAS adalah sistem yang digunakan untuk mengirimkan informasi penting saat terjadi bencana alam atau keadaan darurat. Sementara DIRS adalah sistem untuk mengumpulkan data real-time mengenai gangguan jaringan telekomunikasi selama dan setelah bencana.

Brendan Carr menekankan pentingnya EAS dalam menyelamatkan nyawa. Namun, dengan framework yang sudah berumur 31 dan 13 tahun, sudah saatnya EAS diperbarui dengan teknologi terbaru. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa informasi penting dapat disampaikan dengan cepat dan efektif kepada masyarakat, terutama melalui perangkat mobile. Jangan sampai kalah cepat sama postingan Instagram.

Reformasi DIRS: Efisiensi di Tengah Bencana

DIRS juga dinilai perlu direformasi. Meskipun berguna, proses pengumpulan data melalui DIRS seringkali memakan waktu dan sumber daya, yang seharusnya bisa dialokasikan untuk penanganan bencana itu sendiri. FCC berencana untuk menyederhanakan DIRS agar manfaatnya lebih besar daripada bebannya. Intinya, jangan sampai birokrasi menghambat upaya penyelamatan.

Agustus Jadi Bulan Krusial FCC?

Pertemuan FCC yang dijadwalkan pada tanggal 7 Agustus mendatang tampaknya akan menjadi momen penting. Dengan mayoritas Republikan yang baru terbentuk setelah penambahan Commissioner Olivia Trusty, Brendan Carr tampaknya ingin memanfaatkan momentum ini untuk mendorong agenda deregulasi dan modernisasi sistem peringatan dini. Mumpung lagi panas, sekalian aja digeber.

Apa Saja Aturan Jadul yang Bakal Ditendang?

Meskipun daftar lengkapnya belum diumumkan, beberapa aturan yang kemungkinan besar akan dipensiunkan antara lain adalah:

  • Persyaratan peralatan pengujian radio yang sudah usang: Seperti aturan yang mengharuskan stasiun radio untuk menggunakan alat pengujian tertentu yang sudah tidak diproduksi lagi.
  • Prosedur pelaporan yang rumit dan memakan waktu: Seperti laporan yang harus diisi secara manual dan dikirimkan melalui pos.
  • Aturan teknis yang tidak relevan dengan teknologi modern: Seperti aturan yang mengatur penggunaan spektrum frekuensi yang sudah tidak efisien.

Siap-Siap Era Baru Penyiaran!

Deregulasi ini diharapkan dapat memberikan angin segar bagi industri penyiaran. Dengan regulasi yang lebih fleksibel dan modern, stasiun radio dan TV lokal diharapkan dapat lebih bersaing dengan platform digital dan meningkatkan kualitas layanan mereka. Semoga aja, nggak cuma jadi jargon doang.

Intinya, FCC ingin memastikan bahwa regulasi itu ada untuk melayani, bukan untuk mempersulit. Kayak pacar yang pengertian, bukan yang posesif. Dengan regulasi yang tepat, industri penyiaran dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Jadi, mari kita tunggu gebrakan FCC selanjutnya!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Pembaruan Firmware Canon: Dukungan C2PA Tingkatkan Keaslian Foto EOS

Next Post

Pengemudi ojol Jakarta protes potongan komisi: Ancaman ekonomi digital