Dunia game development memang rollercoaster yang lebih mendebarkan daripada antrian Dufan saat libur Lebaran. Kabar terbaru dari People Can Fly (PCF), studio di balik game-game keren seperti Outriders dan Gears of War: E-Day, sedikit… bikin deg-degan. Mereka baru saja mengumumkan penangguhan dua proyek mereka dan, sayangnya, terpaksa melakukan PHK lagi. Mari kita bedah apa yang sebenarnya terjadi.
Industri game, seperti halnya industri kreatif lainnya, penuh dengan ketidakpastian. Sebuah proyek game yang terlihat menjanjikan bisa saja terhenti di tengah jalan karena berbagai faktor. Pembiayaan, visi yang tidak selaras antara pengembang dan publisher, atau bahkan perubahan tren pasar bisa menjadi penyebabnya. Persaingan yang ketat antar studio game juga turut memengaruhi stabilitas pekerjaan di industri ini.
People Can Fly, meskipun dikenal dengan karya-karya berkualitas, tidak kebal terhadap tantangan ini. Pengumuman terbaru mereka jelas menunjukkan bahwa bahkan studio yang mapan pun bisa menghadapi kesulitan. Ini menjadi pengingat bahwa di balik gemerlap dunia game, ada kerja keras, risiko, dan kadang-kadang, keputusan sulit yang harus diambil.
Sejak tahun 2021, PCF telah bekerja sama dengan berbagai publisher besar, termasuk Square Enix (Outriders), Krafton (project Echo), dan Sony Interactive Entertainment (project Delta). Mereka juga menjalin kerja sama dengan Xbox Game Studios untuk mengembangkan Gears of War: E-Day. Kerja sama ini menunjukkan kepercayaan yang diberikan industri kepada kemampuan PCF.
Namun, hubungan dengan publisher lain tampaknya tidak berjalan semulus yang diharapkan. Menurut pernyataan CEO People Can Fly, Sebastian Wojciechowski, penangguhan proyek Gemini dan Bitfrost disebabkan oleh masalah dengan publisher yang tidak disebutkan namanya. Masalahnya berkisar pada ketidakjelasan mengenai syarat dan ketentuan kerja sama di masa depan.
Lebih lanjut, Wojciechowski menjelaskan bahwa publisher tersebut tidak memberikan draft perjanjian konten yang berisi syarat dan ketentuan untuk milestone selanjutnya. Selain itu, minimnya komunikasi dari publisher terkait kelanjutan atau penghentian kedua proyek tersebut juga menjadi faktor pemicu. Situasi ini tentu saja menimbulkan ketidakpastian yang besar bagi PCF.
Selain masalah dengan publisher, proyek Bitfrost juga terkena dampak analisis cash flow internal PCF. Hasil analisis menunjukkan kurangnya prospek untuk mengamankan sumber daya dan dana yang diperlukan untuk melanjutkan produksi dan merilis proyek ini. Dengan kata lain, secara finansial, kelanjutan Bitfrost menjadi terlalu berisiko bagi perusahaan.
Proyek Mandek, Tim Dirampingkan: Realita Pahit di Dunia Game
Akibat penangguhan kedua proyek ini, PCF terpaksa melakukan "scaling down" tim mereka, yang berarti mengurangi jumlah karyawan. Wojciechowski menyampaikan penyesalan mendalam atas kejadian ini dan berterima kasih atas kontribusi semua pihak yang terlibat. Sayangnya, detail lebih lanjut mengenai jumlah karyawan yang terkena dampak PHK tidak diungkapkan.
Ini bukan kali pertama PCF melakukan PHK. Pada Januari 2024, mereka juga telah mengurangi lebih dari 30 karyawan karena keterbatasan anggaran. Kemudian, pada Desember tahun sebelumnya, lebih dari 120 pekerja juga terkena dampak layoff. Wojciechowski menjelaskan bahwa tekanan pasar eksternal yang berkelanjutan di luar perkiraan menjadi penyebabnya. Wah, rasanya seperti gagal mencapai target KPI, ya?
Situasi ini menunjukkan betapa dinamisnya pasar game. PCF mengakui bahwa mereka harus menyesuaikan diri dengan kondisi pasar saat ini. Mereka sedang membangun kembali upaya mereka dengan fokus pada pekerjaan work for hire dan pengembangan satu game independen. Mereka percaya pada tim dan potensi game mereka, namun perlu menyesuaikan rencana dengan kemampuan finansial yang ada.
PCF tampaknya berupaya untuk melakukan diversifikasi portofolio mereka. Meskipun masih terlibat dalam proyek-proyek besar seperti Gears of War: E-Day, mereka juga berfokus pada pengembangan game independen. Ini adalah langkah yang cerdas untuk mengurangi ketergantungan pada publisher eksternal dan memiliki kontrol lebih besar atas produk mereka.
PHK di Industri Game: Bukan Sekadar Angka
PHK di industri game bukan hanya sekadar angka statistik. Di balik setiap angka, ada individu dengan keterampilan, pengalaman, dan passion terhadap game. Kehilangan pekerjaan tentu saja berdampak besar pada kehidupan mereka dan keluarga mereka. Selain itu, PHK juga dapat memengaruhi moral dan produktivitas tim yang tersisa.
Penting bagi perusahaan game untuk mengelola sumber daya manusia mereka dengan bijak dan mempertimbangkan dampak jangka panjang dari setiap keputusan. Komunikasi yang transparan dan dukungan yang memadai bagi karyawan yang terkena dampak PHK sangatlah penting. Industri game harus berupaya menciptakan lingkungan kerja yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Masa Depan People Can Fly: Bangkit Kembali atau Gulung Tikar?
Pertanyaan besarnya, apa yang akan terjadi pada People Can Fly di masa depan? Apakah mereka mampu bangkit kembali dari kemunduran ini? Jawabannya tidak pasti, namun ada beberapa faktor yang menunjukkan bahwa PCF memiliki potensi untuk sukses.
Pertama, mereka memiliki rekam jejak yang kuat dalam mengembangkan game–game berkualitas. Kedua, mereka memiliki tim yang berbakat dan berdedikasi. Ketiga, mereka beradaptasi dengan kondisi pasar dengan melakukan diversifikasi portofolio mereka. Intinya, jangan menyerah, guys!. Keempat, mereka masih memiliki beberapa proyek besar yang sedang dikerjakan, termasuk Gears of War: E-Day. Ini memberikan mereka buffer finansial dan kesempatan untuk membuktikan kemampuan mereka.
Di dunia yang penuh dengan ketidakpastian ini, satu hal yang pasti: People Can Fly akan terus berjuang. Mereka akan belajar dari kesalahan mereka, beradaptasi dengan perubahan pasar, dan terus berusaha menciptakan game–game yang menghibur dan menginspirasi. Semoga mereka sukses dan kembali berjaya di industri game yang kompetitif ini. Semoga kedepannya, bug dalam game mereka tidak sebanyak drama di office.