Dark Mode Light Mode

Perpisahan Teman Memedihkan: Little Simz Ubah Sakit Hati Jadi Emas di ‘Lotus’

Dunia musik itu kadang kayak sinetron, ya? Penuh drama, intrik, dan plot twist yang bikin kita geleng-geleng kepala. Tapi, justru dari drama itulah, karya-karya masterpiece seringkali lahir. Salah satunya, album terbaru Little Simz, "Lotus".

Dari Sahabat Jadi Musuh: Kisah Cinta dan Pengkhianatan di Industri Musik

Little Simz, rapper asal Inggris yang fierce dan blak-blakan, dikenal karena lirik-liriknya yang tajam dan tanpa kompromi. Sejak kecil, dia nggak suka banget sama pengkhianatan. Hal itu tercermin jelas dalam diskografinya yang dipenuhi sindiran pedas buat para "ular." Debutnya sebagai Little Simz terjadi lewat album "Grey Area" (2018) yang masuk nominasi Mercury Prize, lalu disusul dengan "Sometimes I Might Be Introvert" (2021) yang memenangkan penghargaan. Setelah itu, ia merilis "No Thank You", yang mengkritik industri musik yang kelihatan gemerlap dari luar, padahal di dalamnya… well, kalian pasti ngerti, deh.

Yang menarik, tiga album terakhir Simz diproduseri oleh Inflo, musisi jenius yang juga pernah berkolaborasi dengan Adele dan Tyler, The Creator. Simz sering banget muji kemitraan kreatifnya dengan Inflo, yang udah mereka bangun sejak Simz masih berumur 9 tahun. Friendship goals, kan?

Tapi, kayak yang gue bilang tadi, dunia musik itu kadang kayak sinetron. Di bulan Maret, berita mengejutkan muncul: Simz menggugat Inflo atas dugaan gagal membayar utang sebesar $2.2 juta USD. Dana itu sebagian digunakan untuk konser live SAULT (proyek musik misterius yang melibatkan Simz, Inflo, dan istrinya, Cleo Sol) di tahun 2023. Akibatnya, Simz jadi nggak bisa bayar pajak dan kena denda. Ouch!

"Lotus": Album Tergelap dan Terpersonal Little Simz

Drama ini nggak cuma jadi gosip, tapi juga jadi inspirasi buat album terbaru Simz, "Lotus." Di lagu pembuka, "Thief," Simz nge-rap dengan pedas: "Why do you steal? Why do you spill blood and then go hide?" Lirik ini jelas banget ditujukan buat Inflo. Album ini adalah album pertama Simz tanpa Inflo dalam tujuh tahun terakhir.

"Lotus" terasa sangat personal karena Simz nggak ragu membahas konflik pribadinya secara terbuka. Mendengarkan album ini rasanya kayak masuk ke dalam kulit Simz dan merasakan apa yang dia rasakan. Di lagu "Blood," Simz berkolaborasi dengan Wretch 32, dan mereka berperan sebagai kakak beradik yang lagi berantem. Relatable banget, kan?

Kenapa "Lotus" itu album yang bagus? Karena lagu-lagu kayak "Thief" dan "Blood" itu uncomfortable, jujur, dan bikin kita merasa lebih hidup. Album ini adalah ode untuk trauma dan kebijaksanaan yang kita dapatkan saat tumbuh dewasa. Real talk, deh.

Bangkit dari Lumpur: Produksi Album Tanpa Inflo

Di lagu "Lonely," Simz bertanya-tanya: "Lonely making an album is tackling all doubt/I’m used to making it with [sensor beep], can I do it without?" Pertanyaan ini nunjukkin keraguan Simz saat harus bikin album tanpa Inflo.

Tapi, dengan produser baru, Miles Clinton James, semua instrumental di album ini terdengar crisp, hati-hati, dan raw. Mulai dari rock di lagu "Thief," "Flood," "Young," "Enough," dan "Lotus," sampai jazz R&B di lagu "Lonely" dan "Free," akustik di lagu "Peace," dan Afrobeat di lagu "Lion."

Overall, "Lotus" itu album yang fun dan grave di saat yang bersamaan. Album ini masih punya nuansa lembut dan airy dari karya-karya Simz sebelumnya bersama Inflo, Cleo Sol, dan Sault. Tapi, kali ini, Simz lebih berani mengklaim sound yang selama ini dia dorong.

Pembuktian Diri: Menemukan Kekuatan di Tengah Kesulitan

Little Simz membuktikan harga dirinya yang susah payah dia dapatkan di album "Lotus." Banyak dari rapping terbaiknya lahir dari kesulitan. Sama kayak bunga lotus yang bisa tumbuh di lumpur.

"I know my mind is a textbook they can learn from even though I ain’t got a diploma," kata Simz di lagu "Blue." Lirik ini nunjukkin bahwa Simz punya kebijaksanaan yang nggak bisa dia dapetin dari pendidikan formal. Lagu "Free" juga penuh dengan kebijaksanaan, terutama tentang cinta dan ketakutan. "I think that shit is a lethal weapon," katanya.

Meskipun "Lotus" nunjukkin Simz sebagai korban dan penyintas, album ini juga penuh dengan empati buat orang lain, termasuk "tormentor"-nya. "I don’t expect you’re not flawed person/But thought you was good at the core person," katanya di lagu "Hallow." Simz juga bilang bahwa resolusi yang dia butuhkan itu internal: "I’m tryna forgive myself/I don’t need to forgive you so I can heal."

Intinya, album "Lotus" adalah bukti bahwa kita bisa bangkit dari kesulitan dan menemukan kekuatan dalam diri kita sendiri. Jadi, next time kalian lagi merasa down, coba dengerin album ini, deh. Siapa tahu bisa jadi soundtrack buat glow up kalian.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Street Fighter 6 Season 3: Masa Depan Pertarungan Terungkap di Summer Game Fest

Next Post

Indonesia Merugi: Lulusan Berbakat Pilih Kerja di Luar Negeri