Dark Mode Light Mode

Pete Townshend Bicara Perpecahan The Who dengan Zak Starkey: ‘Kacau Balau Implikasinya’

Siapa sangka, band legendaris sekelas The Who pun bisa mengalami drama internal yang lebih seru dari sinetron stripping? Kisah perpisahan dramatis antara The Who dan drumer mereka, Zak Starkey, memang sukses bikin geleng-geleng kepala. Bayangkan saja, diumumkan pisah, lalu balik lagi, eh pisah lagi. Bikin bingung, kan? Kita simak yuk, apa sebenarnya yang terjadi di balik layar panggung megah tersebut.

Drama The Who: Zak Starkey Keluar, Lalu…?

Rumor yang beredar menyebutkan bahwa ketidakpuasan atas penampilan Starkey dalam konser amal Teenage Cancer Trust di Royal Albert Hall menjadi pemicu utama. Kabarnya, Roger Daltrey, vokalis The Who, merasa tidak nyaman dengan tempo dan volume drum Starkey. Kejadian ini kemudian berkembang menjadi perdebatan di media sosial, memperkeruh suasana di internal band. Padahal, konser amal seharusnya jadi ajang kebaikan, bukan ajang saling menyalahkan, ya kan?

Pete Townshend, gitaris The Who, mengakui bahwa situasinya memang "berantakan" (mess). Dalam sebuah wawancara, Townshend menyatakan bahwa ia tidak melihat adanya masalah signifikan dalam penampilan Starkey. Namun, ia menduga masalah sound bisa jadi penyebabnya. Intinya, komunikasi yang kurang lancar dan perbedaan pendapat sepertinya menjadi bom waktu yang akhirnya meledak.

Siapa yang Salah? Ini Kata Pete Townshend

Townshend menambahkan bahwa Daltrey yang awalnya mengajak Starkey bergabung dengan The Who. Sebuah fakta menarik, mengingat sekarang justru Daltrey yang disebut-sebut sebagai pihak yang paling tidak puas dengan penampilan Starkey. Ironis, ya? Townshend juga mengakui bahwa ia akan sangat merindukan Starkey. Namun, ia juga bingung dengan jalan cerita yang sebenarnya terjadi. Kadang, drama band rock memang lebih rumit dari teori string.

Pertanyaannya, apakah ini akhir dari segalanya? Sepertinya tidak juga. The Who sudah mengumumkan bahwa Scott Devours, drumer dari band solo Daltrey, akan mengisi posisi drum untuk tur perpisahan mereka mendatang. Apakah ini keputusan final? Kita tunggu saja episode selanjutnya dari sinetron The Who.

Ketika Legenda Juga Bisa "Salah Dengar"

Salah satu poin penting yang perlu digarisbawahi adalah pengakuan Starkey sendiri. Ia menyebutkan bahwa Daltrey malah masuk empat bar lebih awal, tetapi kemudian menyalahkan volume drum yang terlalu keras. Nah lho! Apakah ini sekadar miscommunication atau memang ada masalah pendengaran yang tidak disadari? Kita semua tahu, usia memang bisa mempengaruhi segalanya, termasuk kemampuan mendengar, hehe. Tapi, menyalahkan drummer? That's a bit harsh, innit?

Ketegangan yang terjadi seolah menjadi pengingat bahwa bahkan para legenda pun tak luput dari masalah internal. Perbedaan pendapat, ego yang kadang meninggi, dan tekanan dari jadwal tur yang padat bisa menjadi kombinasi yang mematikan. Ini juga menunjukkan pentingnya komunikasi yang efektif dalam sebuah tim, apalagi tim yang sudah berkarya selama puluhan tahun. Jangan sampai salah paham berujung pada perpisahan permanen.

Farewell Tour: Akhir Sebuah Era?

Tur perpisahan The Who yang akan datang tentu menjadi momen yang emosional bagi para penggemar. Namun, Townshend sendiri mengakui bahwa ia tidak terlalu antusias dengan tur ini. Ia bahkan berkelakar bahwa ia sudah tidak berminat melakukan apapun dengan The Who sejak tahun 1973. Well, setidaknya dia jujur, ya?

Namun, di balik candaan tersebut, tersirat harapan bahwa tur ini akan menjadi kesempatan bagi mereka untuk mengeksplorasi hal-hal baru. Mungkin, setelah tur ini selesai, para personel The Who akan fokus pada proyek solo masing-masing. Atau, siapa tahu, mereka akan bereuni lagi di masa depan? Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi, kan?

The Who, dengan segala drama dan kontroversinya, tetaplah sebuah legenda. Musik mereka telah menemani jutaan orang di seluruh dunia. Kita berharap, apapun yang terjadi di masa depan, warisan musik mereka akan terus abadi.

  • Musik adalah bahasa universal.
  • Drama adalah bumbu kehidupan.
  • The Who adalah perpaduan keduanya.

Pelajaran Berharga dari Dapur Rekaman

Kasus Zak Starkey dan The Who memberikan pelajaran berharga bagi kita semua. Bahwa dalam setiap partnership, apalagi yang sudah terjalin lama, komunikasi yang jujur dan terbuka adalah kunci utama. Jangan sampai masalah kecil dibiarkan menumpuk dan menjadi bom waktu yang siap meledak kapan saja. Ingat, lebih baik bicara baik-baik daripada menyesal di kemudian hari. Apalagi kalau sampai kehilangan drummer kesayangan, kan repot.

Selain itu, kasus ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga kesehatan, terutama indera pendengaran. Bayangkan, kalau legenda rock saja bisa "salah dengar", apalagi kita yang setiap hari terpapar polusi suara di jalanan. Jadi, jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan telinga kita. Siapa tahu, suatu saat nanti kita bisa nonton konser The Who lagi, dengan formasi yang lebih solid dan sound yang lebih jernih.

Pada akhirnya, drama The Who ini mungkin hanya sebuah riak kecil dalam perjalanan panjang sebuah band legendaris. Namun, di baliknya tersimpan pesan-pesan penting tentang komunikasi, kesehatan, dan arti sebuah legacy. Mari kita ambil hikmahnya, dan tetap menikmati musik mereka. Siapa tahu, nanti ada single baru yang terinspirasi dari drama ini? Interesting!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Semua Kode Locker WWE 2K25 Aktif Saat Ini: Raih Superstar Impianmu

Next Post

<p><strong>Telusuri Lebih Dalam: Implikasi Penelitian Zera [RD/AP01]</strong></p>