Dark Mode Light Mode
Indonesia Jajaki Kerja Sama Migas dan Nuklir dengan Rusia
PHK di Don’t Nod: Pengembang Lost Records dan Jusant Kurangi Staf, Masa Depan Industri Game Dipertanyakan
Victus 15L Gaming Desktop Anjlok Jadi Rp8 Jutaan di HP, Sekarang Waktunya Beli

PHK di Don’t Nod: Pengembang Lost Records dan Jusant Kurangi Staf, Masa Depan Industri Game Dipertanyakan

Kabar Kurang Sedap: Don't Nod Melakukan PHK di Studio Montreal!

Industri gaming, seperti roller coaster, terkadang menawarkan kesenangan dan adrenalin, tapi terkadang juga membuat kita terlempar keluar dari kereta. Kali ini, giliran Don't Nod, studio di balik game-game keren seperti Lost Records: Bloom & Rage, Jusant, dan Aphelion (yang baru saja diumumkan), yang harus mengambil keputusan sulit.

Don't Nod Montreal, salah satu cabang mereka, dikabarkan sedang melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Sayangnya, jumlah karyawan yang terdampak belum diungkapkan secara resmi. Kita hanya bisa berharap yang terbaik bagi semua pihak yang terlibat.

Kabar ini tentu saja membuat banyak orang terkejut. Apalagi Don't Nod dikenal sebagai studio yang inovatif dan berani bereksperimen dengan berbagai genre game. Banyak yang menantikan proyek-proyek mereka selanjutnya.

Beberapa karyawan yang terdampak PHK pun mengungkapkan kesedihan mereka melalui LinkedIn. Mathieu Tremblay, seorang Senior Game and Level Designer, menulis bahwa ia sangat bangga dengan pencapaian tim Don't Nod Montreal dalam menghasilkan Lost Records: Bloom and Rage dengan kualitas yang luar biasa, terutama mengingat kondisi yang ada.

Sandra Comier, seorang QA Lead, juga mengungkapkan perpisahannya. Ia merasa telah banyak belajar selama tiga tahun terakhir dan sangat bangga menjadi bagian dari tim QA yang luar biasa. Ungkapan-ungkapan ini mencerminkan betapa eratnya ikatan tim di Don't Nod Montreal.

Situasi ini tentu memunculkan pertanyaan: apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang membuat Don't Nod harus mengambil langkah berat seperti ini? Mari kita coba telaah lebih dalam.

Kenapa Bisa Begini? Analisis (Sedikit) Mendalam

Menurut laporan keuangan Don't Nod pada September lalu, game Jusant dan Banishers: Ghosts of New Eden sayangnya tidak memenuhi ekspektasi perusahaan. Padahal, kedua game tersebut mendapatkan ulasan yang cukup baik dari para kritikus.

CEO Don't Nod, Oskar Guilbert, mengakui bahwa mereka kecewa dengan performa mereka di pasar yang sangat kompetitif. Hal ini memaksa mereka untuk mempertimbangkan semua opsi terkait roadmap perusahaan.

Bahkan, pada bulan Oktober, Guilbert mengajukan rencana restrukturisasi yang berpotensi menyebabkan 69 karyawan kehilangan pekerjaan. Ini tentu saja memicu reaksi dari para pekerja Don't Nod di Paris, yang kemudian melakukan aksi mogok kerja. Duh!

Apa yang Bisa Kita Pelajari? Pelajaran Berharga di Balik Layar

Industri gaming memang penuh dengan tantangan. Tidak semua game, meskipun berkualitas, akan sukses secara komersial. Pasar berubah dengan cepat, selera konsumen terus berkembang, dan persaingan semakin ketat.

Penting bagi para pengembang game untuk selalu berinovasi, beradaptasi dengan tren terbaru, dan mendengarkan masukan dari para pemain. Jangan sampai kita terjebak dalam zona nyaman dan terlambat menyadari perubahan yang terjadi di sekitar kita.

Selain itu, manajemen keuangan yang baik juga sangat penting. Jangan sampai kita terlalu boros dalam pengembangan game dan akhirnya kesulitan saat menghadapi masa-masa sulit. Ingat, cash is king!

Tetap Semangat, Don't Nod! Masa Depan Masih Ada

Meskipun sedang menghadapi tantangan, kita tetap berharap Don't Nod bisa bangkit kembali. Mereka memiliki tim yang berbakat dan visi yang jelas. Dengan strategi yang tepat, mereka pasti bisa melewati masa-masa sulit ini.

Kita tunggu saja karya-karya mereka selanjutnya. Siapa tahu, justru dari situasi sulit ini, Don't Nod akan menghasilkan game yang lebih inovatif dan luar biasa. Never give up!

Kita juga berharap agar para karyawan yang terdampak PHK segera mendapatkan pekerjaan baru yang lebih baik. Mereka memiliki pengalaman dan keterampilan yang berharga, dan pasti akan menjadi aset bagi perusahaan manapun.

Sebagai penutup, mari kita jadikan kejadian ini sebagai pelajaran berharga bagi kita semua. Industri gaming memang menjanjikan, tapi juga penuh dengan risiko. Kita harus selalu siap menghadapi tantangan dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Intinya: Jangan lupakan rencana B.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Indonesia Jajaki Kerja Sama Migas dan Nuklir dengan Rusia

Next Post

Victus 15L Gaming Desktop Anjlok Jadi Rp8 Jutaan di HP, Sekarang Waktunya Beli