Apakah kamu pernah berpikir, di balik serunya gacha dan grafis memukau game mobile kesayanganmu, ada keringat dan… air mata? Ternyata, dunia gaming juga punya sisi gelapnya. Sebuah perusahaan game Jepang yang kita kenal, sedang menghadapi masa-masa sulit. Mari kita intip lebih dalam.
KLab: Dari Bleach ke… Pemangkasan?
KLab, studio game asal Jepang yang terkenal dengan Bleach: Brave Souls dan Captain Tsubasa: Dream Team, baru-baru ini mengumumkan rencana yang cukup mengejutkan. Mereka berencana untuk meminta sekitar 100 karyawan untuk mengambil pensiun sukarela. Bukan karena karyawannya sudah terlalu jago main game sampai pensiun dini, tapi lebih kepada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan arus kas dan "memperbaiki struktur biaya" perusahaan. Duh, berat ya jadi gamer sekaligus akuntan.
Ini bukan keputusan yang diambil tanpa alasan. KLab dilaporkan mengalami kerugian selama tiga tahun fiskal terakhir. Padahal, Bleach: Brave Souls baru saja merayakan lebih dari 100 juta unduhan, lho! Artinya, game mereka sebenarnya cukup populer, tapi kok bisa rugi ya?
Menurut data perusahaan, KLab saat ini memiliki total 389 karyawan. Artinya, mereka berencana untuk melepas sekitar seperempat dari total tenaga kerjanya. Bayangkan, satu dari empat teman kerja kamu mungkin harus mencari pekerjaan baru. No pressure, tapi semoga bukan kamu ya!
EA Sports FC Tactical: Biang Keroknya?
Salah satu kontributor utama kerugian ini adalah EA Sports FC Tactical, kolaborasi KLab dengan Electronic Arts. Game ini mengalami penundaan yang cukup signifikan dari jadwal rilis global awalnya. Bisa dibilang, game ini menjadi semacam batu sandungan bagi KLab. Penundaan memang sering terjadi dalam industri game, tapi dampaknya bisa lumayan terasa.
Sebelum memutuskan untuk memberhentikan karyawan, KLab sebenarnya sudah mencoba berbagai cara untuk menekan kerugian. Mereka telah mengurangi biaya outsourcing dan bahkan memotong gaji eksekutif. Tapi, tampaknya itu belum cukup. Mereka akhirnya memutuskan untuk "beralih ke organisasi yang lebih kecil dengan elite players untuk secara drastis memperbaiki struktur biaya." Istilah " elite players" di sini bukan berarti jagoan main game, ya. Tapi lebih ke tim inti yang dianggap paling krusial bagi perusahaan.
KLab berharap dapat memangkas sekitar 100 pekerjaan pada tanggal 30 Juni 2025. Karyawan yang mengajukan pensiun sukarela akan menerima paket pesangon, dan pengunduran diri mereka akan diperlakukan sebagai "diprakarsai oleh perusahaan." Ini mungkin sedikit meringankan beban para karyawan yang terkena dampak, meskipun tetap saja berita yang kurang menyenangkan.
Tren PHK di Industri Game Jepang: Bukan Cuma KLab?
Meskipun PHK massal atau dadakan jarang terjadi di Jepang karena undang-undang ketenagakerjaan yang ketat, ada kecenderungan yang meningkat bagi perusahaan untuk melakukan perampingan melalui buyout karyawan. Terutama di antara pengembang game mobile.
Tahun lalu, pengembang Final Fantasy Brave Exvius, Gumi, juga melepas 80 karyawan dengan cara serupa. Kemudian, pengembang game web3, Enish, juga meminta sejumlah staf yang tidak diungkapkan jumlahnya untuk mengundurkan diri. Tampaknya, KLab bukan satu-satunya perusahaan game yang sedang berjuang. Industri game memang penuh dengan persaingan dan perubahan yang cepat.
Strategi Bertahan: Lebih Ramping, Lebih Gesit?
Keputusan KLab untuk merampingkan organisasi mereka menunjukkan bahwa mereka sedang mencoba untuk lebih agile dan efisien dalam menghadapi tantangan pasar. Mungkin mereka merasa bahwa dengan tim yang lebih kecil dan fokus, mereka dapat lebih cepat beradaptasi dengan perubahan tren dan menghasilkan game yang lebih sukses.
Namun, keputusan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang masa depan industri game mobile di Jepang. Apakah tren PHK ini akan berlanjut? Apakah perusahaan game perlu lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan mereka? Waktu yang akan menjawab.
Fokus ke Bleach: Brave Souls dan Captain Tsubasa?
Mungkin KLab akan lebih fokus pada game andalan mereka seperti Bleach: Brave Souls dan Captain Tsubasa: Dream Team untuk menghasilkan pendapatan yang stabil. Game yang sudah punya basis penggemar yang kuat biasanya lebih aman daripada mencoba membuat game baru yang belum tentu sukses. Atau mungkin mereka punya kejutan lain yang sedang disiapkan?
Pelajaran Bagi Kita Semua
Kisah KLab ini menjadi pengingat bahwa kesuksesan di industri game tidak bisa dijamin. Bahkan perusahaan yang sudah punya nama besar pun bisa mengalami masa-masa sulit. Penting bagi kita semua, baik gamer maupun pengembang game, untuk selalu mengikuti perkembangan industri dan beradaptasi dengan perubahan yang ada.
Masa Depan KLab: Harapan dan Tantangan
Kita berharap KLab dapat mengatasi masa sulit ini dan kembali menghasilkan game yang seru dan inovatif. Mereka punya potensi yang besar, dan dengan strategi yang tepat, mereka bisa kembali bersinar. Tapi, tantangan di depan mata juga tidak bisa dianggap remeh.
Intinya, dunia game itu seru, tapi juga penuh risiko. Seperti gacha, kadang dapat SSR, kadang zonk. Semoga KLab dapat SSR di gacha bisnis mereka ya!