Siapa bilang membuat game itu cuma perkara coding dan minum kopi sambil begadang? Ternyata, lika-liku dunia game development lebih kompleks dari soal nge-lag saat main ranked. Terbaru, kabar kurang sedap datang dari 1047 Games, studio di balik Splitgate 2, yang harus melakukan layoff. Mari kita bahas lebih dalam drama FPS portal ini.
Dari Portal ke Problematika: Perjalanan Splitgate 2
Dulu, Splitgate hadir sebagai angin segar di genre FPS. Dengan konsep “Halo with portals”, game ini menjanjikan pengalaman bermain yang unik dan seru. Tapi, nasib berkata lain. Peluncuran Splitgate 2 tidak semulus yang diharapkan.
Awalnya, hype lumayan tinggi. Namun, beberapa keputusan kontroversial, seperti bundle microtransaction seharga $145 yang dikritik habis-habisan, membuat banyak gamer angkat alis. Bayangkan, harga skin bisa buat beli keyboard gaming baru!
Ditambah lagi, momen awkward saat co-founder Ian Proulx memakai topi bertuliskan "Make FPS Great Again" di Summer Game Fest, dan menyindir Call of Duty, dianggap blunder marketing. Padahal, niatnya mungkin baik, tapi eksekusinya… yah, begitulah.
Angka pemain concurrent di Steam juga menunjukkan penurunan yang signifikan. Splitgate dulu bisa mencapai 67,724 pemain, sementara Splitgate 2 hanya mentok di 25,785. Ulasan di Steam pun campur aduk alias “mixed”.
Namun, perlu diingat, Steam bukanlah segalanya. Splitgate 2 juga tersedia di console, dan 1047 Games mengklaim game ini sudah dimainkan oleh lebih dari 2,5 juta orang. Tetap saja, vibe-nya terasa berbeda.
Layoff di 1047 Games: Bukan Akhir Segalanya?
Kabar layoff di 1047 Games tentu mengejutkan. Studio tersebut menyebutnya sebagai "a small group" di unggahan LinkedIn mereka. Meski tidak disebutkan secara detail berapa banyak karyawan yang terdampak, beberapa staf kunci mengumumkan kepergian mereka di media sosial.
Mengapa Layoff Terjadi? Optimasi atau Konsekuensi?
Pertanyaan besarnya, kenapa layoff ini bisa terjadi? Apakah ini strategi business untuk "merampingkan" perusahaan dan fokus pada pengembangan game yang lebih baik, ataukah ini merupakan dampak dari performa Splitgate 2 yang kurang memuaskan?
Menurut pernyataan resmi 1047 Games, mereka sedang "menyempurnakan pengalaman bermain Splitgate 2 sebagai respons terhadap feedback komunitas, dan mengalihkan sumber daya untuk membangun game terbaik bagi para pemainnya." Ini bisa diartikan bahwa mereka sedang melakukan pivot, atau perubahan arah.
Untuk menunjukkan keseriusan mereka, co-founder Ian Proulx dan Nicholas Bagamian bahkan memutuskan untuk tidak mengambil gaji. Ini adalah langkah yang cukup berani, dan menunjukkan komitmen mereka untuk menghidupkan kembali Splitgate 2. Dedication level: 100!
Fokus pada Komunitas: Mendengarkan Suara Pemain
Salah satu kunci keberhasilan game adalah komunitas. 1047 Games sepertinya menyadari hal ini, dan berusaha untuk lebih mendengarkan feedback dari para pemain. Ini adalah langkah yang tepat, karena komunitas adalah sumber ide dan masukan yang tak ternilai harganya.
Membangun game adalah proses yang dinamis. Perubahan, update, dan penyesuaian adalah hal yang wajar. Yang terpenting adalah bagaimana developer merespons perubahan dan tetap berkomitmen untuk memberikan pengalaman bermain yang terbaik.
Masa Depan Splitgate 2: Masih Ada Harapan?
Apakah Splitgate 2 bisa bangkit dari keterpurukan? Jawabannya, mungkin saja. Dengan fokus pada perbaikan gameplay, mendengarkan komunitas, dan melakukan penyesuaian yang diperlukan, Splitgate 2 masih punya potensi untuk bersinar.
Yang jelas, industri game itu kejam. Tanpa inovasi dan eksekusi yang matang, game sebagus apapun bisa tenggelam. Mari kita lihat saja, apakah 1047 Games mampu mengubah arah dan membawa Splitgate 2 kembali ke puncak kejayaan.
Pelajaran dari Splitgate 2: Adaptasi adalah Kunci
Intinya, dunia game itu seperti roller coaster. Kadang naik, kadang turun. Pelajaran yang bisa dipetik dari kisah Splitgate 2 adalah: adaptasi dan mendengarkan komunitas adalah kunci. Tanpa itu, bahkan portal pun tidak akan bisa membawamu ke tempat yang lebih baik.