Dunia gaming, tempat impian digital bertemu dengan kenyataan pahit bisnis. Minggu ini, mari kita menyelam lebih dalam ke pusaran berita terbaru yang mengguncang industri yang kita cintai ini. Dari layoff yang memilukan hingga perubahan kebijakan platform, stay tuned!
Gelombang PHK Masih Menghantam Industri Game
Sayangnya, berita tentang pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri game masih terus berlanjut. Studio-studio seperti 1047 Games, Supermassive Games, Side, Sandsoft, dan Airship Syndicate mengumumkan PHK minggu ini. Ini adalah pengingat yang menyakitkan bahwa industri game, meskipun tampak glamor dari luar, rentan terhadap gejolak ekonomi dan keputusan bisnis yang sulit. Industri game yang konon katanya fun, ternyata juga bisa bikin runyam.
PHK ini bukan hanya sekadar angka. Di balik setiap nama yang tertera dalam daftar PHK, ada cerita tentang individu yang berdedikasi, yang menghabiskan waktu dan tenaga mereka untuk menciptakan game yang kita nikmati. Hilangnya pengetahuan dan pengalaman mereka dapat berdampak signifikan pada proyek-proyek yang sedang berjalan dan inovasi di masa depan. Semoga mereka cepat move on dan nemu kerjaan baru ya!
Microsoft pun tak luput dari sorotan. Karyawan ZeniMax mengecam keras cara Microsoft menangani gelombang PHK terbaru. Menurut mereka, Microsoft kurang berkomunikasi secara efektif dan pendekatan mereka dianggap “tidak manusiawi,” membuat karyawan berada dalam kondisi “lawan atau lari.”
Hilangnya tenaga kerja berpengalaman selama 15 tahun dalam waktu singkat, dan hanya diberi waktu untuk mengirim pesan perpisahan melalui Slack, dianggap menjijikkan. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana perusahaan menghargai dan memperlakukan karyawannya, dan juga soal manajemen yang gak becus.
Itch.io Mengikuti Jejak Steam dalam Hal Konten Dewasa
Platform indie game, Itch.io, mengambil langkah serupa dengan Steam dengan mengumumkan rencana untuk menghapus dan menurunkan peringkat (deindex) konten dewasa atau NSFW (Not Safe For Work). Langkah ini diambil untuk mematuhi persyaratan dari penyedia pembayaran seperti Visa dan Mastercard. Yah, terpaksa deh, demi kelangsungan bisnis.
Keputusan ini tentu saja menimbulkan perdebatan. Di satu sisi, ada tekanan dari kelompok advokasi yang menuduh platform seperti Steam dan Itch.io “meraup keuntungan dari pemerkosaan, inses, dan game pelecehan anak.” Di sisi lain, pembatasan ini dapat membatasi kebebasan berekspresi bagi pengembang indie yang menciptakan konten dengan tema-tema dewasa.
Itch.io berjanji akan memperkenalkan “langkah-langkah kepatuhan baru,” tetapi bentuknya masih belum jelas. Yang pasti, perubahan ini akan memengaruhi cara gamer dan pengembang berinteraksi dengan platform ini. Mungkin harus bikin platform sendiri nih, yang gak ada sensor!
Nintendo: Jagoan Retensi Karyawan
Di tengah badai PHK, ada secercah harapan dari Nintendo. Data terbaru menunjukkan bahwa Nintendo sangat baik dalam mempertahankan talenta. Rata-rata masa kerja karyawan di Jepang adalah 14,4 tahun, jauh di atas rata-rata nasional 12,5 tahun. Tingkat turnover karyawan hanya 1,9 persen. Wow, angka yang luar biasa!
Retensi karyawan yang tinggi sangat penting di industri game. Hal ini memastikan kelancaran produksi, memberikan manfaat bagi pekerja dan konsumen di tengah biaya pengembangan yang terus meningkat dan harapan penjualan yang tinggi. Sepertinya deh, Nintendo tahu betul cara menjaga karyawannya agar tetap betah. Mungkin karena game-nya bikin ketagihan, jadi karyawannya juga ketagihan kerja di sana?
Nintendo Switch 2: Meskipun belum dikonfirmasi secara resmi, data dari Circana menunjukkan bahwa di Amerika Serikat, Nintendo menjual sekitar 512.000 Switch 2 Pro Controller selama bulan peluncuran Switch 2. Tingkat attach rate untuk gamepad premium ini mencapai 32 persen. Analis video game Mat Piscatella juga menyebutkan bahwa camera resmi Switch 2 memiliki attach rate di kisaran “persentase satu digit tengah.”
Harga Game AAA: Turun Dikit Gak Papa Lah, Ya?
Setelah sempat mengumumkan harga USD 80 untuk beberapa game, Xbox akhirnya mempertimbangkan kembali keputusannya. The Outer Worlds 2 dari Obsidian sekarang akan dijual dengan harga USD 69,99. Jurubicara Xbox mengonfirmasi bahwa game first-party dengan harga penuh akan dijual dengan harga USD 69,99 “sesuai dengan kondisi pasar saat ini.” Tapi kita lihat saja ya, setelah musim liburan nanti.
Well, setidaknya ada sedikit kabar baik bagi para gamer yang merasa harga game semakin mencekik dompet. Meskipun penurunan harga ini mungkin hanya sementara, ini menunjukkan bahwa perusahaan game mendengarkan umpan balik dari komunitas dan bersedia menyesuaikan diri dengan realitas pasar.
Ubisoft: Terguncang, tapi Tetap Optimis?
Ubisoft, setelah mendapatkan investasi besar dari Tencent, melaporkan bahwa pemesanan bersih di kuartal pertama tahun ini di bawah ekspektasi. Penyebabnya adalah performa Tom Clancy’s Rainbow Six Siege X yang kurang memuaskan karena “gangguan sementara yang signifikan akibat masalah harga teknis.” Mereka berharap akan ada comeback.
CEO Ubisoft, Yves Guillemot, juga mengumumkan rencana untuk mengatur ulang perusahaan menjadi “Creative Houses” agar lebih gesit dan memberikan stabilitas jangka panjang. Hmm, semoga saja strategi ini berhasil, meskipun terdengar familiar. Mudah-mudahan gak cuma ganti baju doang ya.
Kesimpulan: Industri Game yang Dinamis
Industri game terus berkembang dan berubah. Ada yang sukses, ada yang berjuang. Ada PHK, ada inovasi. Semoga kita sebagai penikmat game, tetap bisa menikmati game yang seru dan inovatif. Dan semoga para pengembang game tetap semangat dan sejahtera!