Popular Now

Pandemi Agreement WHO: Apa Artinya Bagi Generasi Muda Indonesia?

Hidden Cameras: Dari Indie Boy Jadi Bad Boy Lewat Musik Elektro Berlin yang Meditatif

Budaya Asli Amerika Dirayakan di Discovery Park 2025

Piala Dunia Rugbi Putri 2025: 16 Tim Resmi Siap Berlaga

Sebanyak 16 tim peserta kini telah resmi disambut dalam serangkaian acara seremonial menjelang Piala Dunia Rugby Wanita 2025. Upacara penyambutan, yang menjadi penanda dimulainya euforia turnamen terbesar rugbi wanita ini, telah sukses dilaksanakan di berbagai kota di Inggris. Setelah momen meriah pada hari Sabtu di Sunderland, Northampton, dan Exeter, delapan tim terakhir secara resmi menyapa penggemar dan panitia pada hari Minggu di Manchester dan York.

Momen penting ini menandai transisi dari persiapan menjadi babak baru yang penuh antusiasme. Para atlet, pelatih, dan delegasi tim merasakan atmosfer kompetisi yang semakin nyata. Prosesi penyambutan dirancang untuk memberikan pengalaman tak terlupakan bagi setiap tim.

Pada hari Sabtu, acara berlangsung penuh warna, menyisakan kesan mendalam bagi tim-tim yang hadir. Sorotan utama kala itu adalah keramahan penduduk setempat dan keindahan lokasi yang dipilih untuk upacara. Semangat persahabatan dan kompetisi mulai terasa mengalir di udara.

Kemudian, pada Minggu yang cerah, sisa delapan tim, yaitu Australia, Samoa, Skotlandia, Wales, Kanada, Fiji, Spanyol, dan Selandia Baru, mendapat giliran untuk diresmikan. Upacara ini digelar di dua lokasi ikonik: Manchester dan York. Keduanya menjadi panggung bagi sambutan resmi dari World Rugby, England 2025, serta para pejabat lokal.

Di Rates Hall, Manchester, Jonathan Webb, mantan bek sayap Inggris dan kini Wakil Ketua World Rugby, menyampaikan sambutan hangat kepada tim Australia, Samoa, Skotlandia, dan Wales. Atmosfer penuh semangat menyelimuti ruangan, seolah-olah menyalakan “api” kompetisi dalam diri para atlet. Momen ini menjadi penanda kesiapan mereka untuk bersaing.

Selanjutnya, di Tempest Anderson Hall, Museum Gardens, York, giliran Kanada, Fiji, Spanyol, dan sang juara bertahan Selandia Baru yang disambut. CEO World Rugby, Alan Gilpin, turut hadir dan memberikan sambutan. Para kapten tim terlihat ceria, beberapa di antaranya bahkan sempat berfoto bersama, menandakan kebersamaan yang kuat meskipun akan bersaing di lapangan.

Penyambutan Global Piala Dunia Rugby Wanita 2025 Dimulai

Kapten Australia, Siokapesi Palu, mengungkapkan perasaannya dengan penuh semangat. “Kami sangat gembira bisa menjadi bagian dari Piala Dunia Rugby ini karena kami tahu ini akan menjadi turnamen yang luar biasa, salah satu yang terbaik yang pernah ada,” ujarnya. Ini bukan sekadar kompetisi, melainkan panggung untuk menginspirasi generasi mendatang dan meningkatkan visibilitas olahraga wanita secara global.

Palu juga menambahkan, “Ini benar-benar menginspirasi dan sesuatu yang kami harapkan kembali di negara kami (untuk Piala Dunia Rugby Wanita 2029). Olahraga wanita mungkin tidak sepopuler di sana seperti di sini, jadi bagus untuk melihatnya dengan mata kepala sendiri, ini patokan yang bagus bagi kami.” Ucapannya seakan memancarkan harapan bahwa turnamen ini akan menjadi “level up” besar bagi rugbi wanita di seluruh dunia.

Antusiasme serupa juga terpancar dari kapten Skotlandia, Rachel Malcolm. “Bermain di Piala Dunia adalah sesuatu yang kami impikan sepanjang hidup kami,” katanya. Ia merasa bangga bisa menjadi bagian dari acara terbesar dalam sejarah rugbi wanita sejauh ini. Malcolm dan timnya siap memberikan yang terbaik, seolah-olah mereka telah menunggu “panggilan tugas” ini seumur hidup.

Semangat Turnamen Semakin Terasa di Tanah Inggris

Dari upacara yang berlangsung di Katedral Exeter pada hari Sabtu, Silvia Turani dari Italia dan Manaé Feleu dari Prancis berbagi kesan mereka. Turani mengungkapkan, “Kami sudah lama membicarakan Piala Dunia di Inggris dan sekarang kami benar-benar bisa merasakannya. Penerbangan kemarin, Upacara Pembukaan hari ini, berada di Inggris, ini benar-benar terjadi sekarang.” Perasaan ini seperti sebuah “cutscene” panjang yang akhirnya sampai pada bagian aksi utama.

Feleu menambahkan kekagumannya terhadap lokasi. “Tempatnya luar biasa. Kami tidak menyangka tempat sesakral itu,” katanya. “Mengadakan upacara untuk Piala Dunia itu istimewa dan melaksanakannya di katedral sangatlah istimewa. Saya rasa semua gadis menikmatinya. Sungguh luar biasa berada di tempat ini.” Pengalaman ini tidak hanya tentang rugbi, tetapi juga tentang pengalaman budaya yang unik.

Sang Juara Bertahan Siap Ukir Sejarah Baru

Tim Black Ferns dari Selandia Baru, yang merupakan juara bertahan, siap memulai perjalanan mereka mempertahankan gelar. Mereka akan berhadapan dengan Spanyol di York pada hari Minggu, 24 Agustus. Ini adalah salah satu pertandingan pembuka yang sangat dinantikan, menjanjikan tontonan seru dan penuh tensi.

Dua hari sebelumnya, pada 22 Agustus, tuan rumah Inggris yang berstatus tim nomor satu dunia akan mengawali turnamen melawan Amerika Serikat di Stadium of Light di Sunderland. Pertandingan ini diprediksi akan menjadi pertarungan sengit yang langsung memanaskan suasana. Para penggemar pasti sudah tidak sabar untuk menyaksikan aksi-aksi terbaik.

Co-kapten Black Ferns, Kennedy Tukuafu, menekankan motivasi timnya. “Yang memotivasi kami adalah semua orang di rumah,” ujarnya. “Itu membuat kami hanya ingin tampil di sana, menampilkan performa yang sangat kami banggakan dan menginspirasi generasi berikutnya.” Ia menambahkan, “Warisan kami adalah apa yang kami lakukan di lapangan, tetapi juga apa yang kami lakukan di luar lapangan, memberi kembali kepada komunitas untuk membuat orang ingin mengambil bola rugbi.” Ini adalah mentalitas “pro player” sejati: tidak hanya jago dalam game, tapi juga memberi dampak positif di dunia nyata.

Para juara bertahan ini bahkan dijadwalkan untuk mengunjungi sekolah lokal di York pada hari Senin. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk mempromosikan olahraga dan menginspirasi anak-anak muda. Demam Piala Dunia Rugby memang telah melanda wilayah utara Inggris, menciptakan gelombang antusiasme yang luar biasa dan menandakan bahwa turnamen ini siap untuk dimulai dengan gegap gempita.

Previous Post

Linkin Park: Colin Brittain Temukan Makna Sejati di Balik Drum

Next Post

Kebakaran Southend: Api Meluas, Lalap Pohon dan Sampah

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *