Popular Now

Pandemi Agreement WHO: Apa Artinya Bagi Generasi Muda Indonesia?

Hidden Cameras: Dari Indie Boy Jadi Bad Boy Lewat Musik Elektro Berlin yang Meditatif

CIFTIS: Siswa Indonesia Promosikan Budaya, Banggakan Negeri

Platinum Games Ubah Mode Rahasia Metal Gear Delta Jadi Ganas

Terkadang, hidup seorang gamer itu penuh kejutan, seperti menemukan item legendaris di loot box gratis atau menyadari Platinum Games ternyata ikut nimbrung dalam proyek Metal Gear Solid Delta: Snake Eater. Ya, betul, Konami secara resmi mengonfirmasi bahwa studio pembuat game aksi epik seperti Bayonetta dan Nier: Automata ini turut menyumbangkan keahliannya. Kabar baiknya, kontribusi mereka berfokus pada sesuatu yang akan membuat para veteran MGS3 bernostalgia sambil tersenyum lebar: versi baru dari Easter egg legendaris “Snake’s Nightmare”.

Ketika Ahlinya ‘Action’ Turun Tangan: Platinum Games dan Kekejaman yang HQQ

Metal Gear Solid Delta: Snake Eater telah lama dinanti sebagai remake penuh dari salah satu mahakarya paling ikonik di dunia gaming. Game ini tidak hanya menjanjikan visual yang memukau, tetapi juga pengalaman yang diperbarui tanpa mengkhianati esensi aslinya. Dalam upaya menghadirkan kembali petualangan Snake dengan sentuhan modern, Konami tampaknya tidak main-main.

Mereka mengambil langkah berani dengan menggandeng Platinum Games, studio yang reputasinya di genre action sudah tidak perlu diragukan lagi. Bayangkan saja, studio yang piawai menciptakan koreografi pertarungan sekelas superhero ini kini terlibat dalam remake yang diidam-idamkan banyak orang. Kolaborasi ini tentu saja menimbulkan hype dan spekulasi menarik di kalangan para gamer.

Fokus utama keterlibatan Platinum Games adalah pada “Snake’s Nightmare”, sebuah Easter egg yang dulunya dikenal sebagai “Guy Savage”. Bagi yang belum tahu, ini bukan sekadar mimpi buruk biasa yang bisa dilupakan setelah minum kopi. “Snake’s Nightmare” adalah sequence aksi orang ketiga yang bisa diakses dengan cara yang cukup unik dan sedikit bikin pusing.

Pemain harus menyelamatkan progress game saat Snake tertangkap dan dijebloskan ke penjara. Ketika save file tersebut dimuat ulang, bukannya kembali ke sel penjara yang dingin, pemain justru terbangun di dunia lain yang menyeramkan. Di sanalah, seorang pria misterius bersenjatakan pedang kait bertarung melawan iblis di sebuah pemakaman yang mencekam.

Minigame ini, yang dikenal juga sebagai “Guy Savage”, awalnya ditulis dan disutradarai oleh Shuyo Murata. Ia merupakan bagian dari tim Kojima Productions yang asli dan telah berkontribusi pada beberapa proyek Metal Gear Solid lainnya. Ironisnya, meskipun Metal Gear Solid 3 telah dirilis ulang dalam berbagai bentuk sejak debutnya di PlayStation 2, “Snake’s Nightmare/Guy Savage” justru seringkali dihilangkan.

Guy Savage: Dari Mitos Lama ke Momen Epik yang ‘Reborn’

Untuk Delta, Konami benar-benar berniat menghadirkan remake yang komplet dan setia. Ini termasuk mengembalikan mode tersembunyi yang pernah jadi bualan para gamer sejati. Langkah “ekstra” Konami untuk membawa Platinum Games guna membangun kembali mode tersembunyi ini adalah bukti komitmen mereka.

Kehadiran Platinum Games di proyek ini bukan kebetulan belaka; mereka sebelumnya pernah berkolaborasi dengan Konami dalam Metal Gear Rising: Revengeance. Game spin-off yang berfokus pada Raiden itu sukses besar dengan aksi hack-and-slash yang intens dan gaya bertarung yang stylish. Keahlian Platinum dalam menggarap gameplay aksi yang tajam dan memuaskan terasa sangat kentara dalam versi baru “Snake’s Nightmare”.

Ini seperti menemukan permata langka yang tadinya tersembunyi, kini dipoles ulang oleh seniman terbaik. “Snake’s Nightmare” kini terasa lebih hidup, lebih responsif, dan pastinya lebih seru untuk dimainkan. Sensasi pertarungan melawan iblis dengan gaya khas Platinum Games menjadikannya sebuah selingan yang powerful dari misi utama yang penuh stealth.

Mode “Guy Savage” ini sebelumnya menjadi semacam legenda bisikan di antara para penggemar sejati MGS3. Karena sering dihilangkan di rilis ulang, hanya sedikit yang benar-benar pernah merasakannya. Kini, dengan sentuhan Platinum, bukan hanya ia kembali, tetapi juga dengan kualitas yang ditingkatkan, seolah diberi power-up maksimal.

Remake MGS3 Delta: Bukan Sekadar Poles Visual, Tapi Ada ‘Magic’ di Baliknya

Keputusan Konami untuk menggandeng Platinum Games menunjukkan bahwa mereka tidak hanya ingin membuat remake yang bagus secara visual. Mereka ingin menghormati setiap detail kecil yang membuat MGS3 dicintai, termasuk Easter egg yang paling obscure sekalipun. Ini adalah pengakuan akan pentingnya konten tersembunyi yang menambah kedalaman pada pengalaman bermain.

Keahlian Platinum dalam menciptakan mekanika pertarungan yang mendalam dan satisfying sangat relevan di sini. Mereka berhasil menyuntikkan “DNA” action khas mereka ke dalam mode yang tadinya hanyalah easter egg kecil. Hasilnya adalah sebuah pengalaman yang terpisah namun tetap kohesif dengan vibe Metal Gear Solid.

Dalam review GameSpot untuk Metal Gear Solid Delta: Snake Eater, game ini diganjar nilai 9/10. Pujian mengalir deras, menyebutnya sebagai “modernisasi yang aman namun sukses dari klasik yang dicintai”. Deskripsi tersebut juga menambahkan bahwa ini adalah “game yang indah yang menghidupkan MGS3 dengan detail baru yang menakjubkan”.

Ini membuktikan bahwa remake ini bukan hanya tentang grafis yang lebih kinclong atau framerate yang lebih mulus. Tetapi juga tentang menghadirkan kembali setiap detail, bahkan yang paling niche, dengan kualitas terbaik. Kolaborasi dengan Platinum Games untuk “Snake’s Nightmare” adalah salah satu buktinya.

Pada akhirnya, keterlibatan Platinum Games dalam Metal Gear Solid Delta: Snake Eater bukan sekadar cameo biasa. Ini adalah sebuah kolaborasi strategis yang mengangkat salah satu Easter egg paling legendaris ke level yang lebih tinggi. Bukti nyata bahwa ketika pengembang hebat bersatu, mereka bisa menciptakan magic yang tak terduga, menghidupkan kembali kenangan lama dengan sentuhan baru yang membuat setiap detik bermain terasa berharga.

Previous Post

Bintang NBA Buka-Bukaan Sesi Latihan: Ivey Siap Melejit

Next Post

Baseus 10-in-1 Charging: Hemat 40%, Setop Pusing Urus Colokan

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *