Dark Mode Light Mode

PNM ke-26: Terus Berkembang, Peduli, dan Menginspirasi

Pancasila dan Perempuan: Ketika Ekonomi Kerakyatan Bertemu Ideologi Bangsa

Setiap tanggal 1 Juni, Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila, momentum penting untuk merefleksikan nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi bangsa. Bagi PT Permodalan Nasional Madani (PNM), tanggal ini memiliki makna ganda: perayaan ideologi negara sekaligus kick-off komitmen perusahaan dalam memberdayakan perempuan prasejahtera melalui ekonomi kerakyatan. Ibaratnya, Pancasila menjadi kompas, sementara perempuan adalah nahkoda yang mengarahkan kapal ekonomi menuju kemakmuran.

Sejak berdiri pada 1 Juni 1999, PNM telah menjadi mitra setia bagi para pengusaha ultra mikro, terutama perempuan prasejahtera. Mereka berjuang meningkatkan taraf hidup sekaligus berkontribusi pada Indonesia yang lebih inklusif dan berdaya. Bayangkan, ribuan senyuman perempuan yang terpancar setiap kali bisnis mereka berkembang, sebuah bukti nyata bahwa mimpi bisa diwujudkan dengan dukungan yang tepat.

Inisiatif pemberdayaan perempuan ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2016 melalui program Mekaar. Program ini bukan sekadar memberikan pinjaman modal, tetapi juga pendampingan dan pelatihan agar usaha mereka lebih berkelanjutan. Mekaar, yang berarti "mekar," seperti menabur benih harapan yang kemudian tumbuh subur di ladang ekonomi keluarga.

Tahun ini, PNM menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang dihadiri oleh seluruh karyawan. Acara ini mencerminkan komitmen PNM yang tak tergoyahkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai dasar negara dan memupuk persatuan di tengah keberagaman. Ibaratnya, karyawan PNM adalah orkestra, dan Pancasila adalah partiturnya, menghasilkan harmoni dalam setiap langkah pemberdayaan.

Pancasila, sebagai ideologi bangsa, merangkum lima prinsip dasar yang membentuk identitas nasional: (1) Ketuhanan Yang Maha Esa, (2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan (5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Kelima sila ini bukan hanya pajangan di buku pelajaran, tetapi blueprint bagi kemajuan bangsa.

PNM meyakini bahwa nilai-nilai Pancasila sangat selaras dengan misinya untuk memberdayakan masyarakat, terutama pengusaha ultra mikro di seluruh pelosok negeri. Upaya perusahaan ini dipandu oleh semangat Pancasila, semangat yang menginspirasi persatuan, keadilan, dan kemajuan bersama. Seperti seorang koki yang menggunakan resep warisan, PNM mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap programnya.

26 Tahun PNM: Beta Selalu Ada untuk Perempuan Indonesia

Dalam rangka merayakan hari jadinya yang ke-26, PNM mengusung tema "Beta Selalu Ada" yang berarti "Saya Selalu Ada." Tema ini menggarisbawahi komitmen perusahaan untuk senantiasa hadir dan menjadi pilar dukungan bagi perjuangan perempuan prasejahtera yang berjuang meraih kehidupan yang lebih baik. Bagi mereka, PNM bukan hanya lembaga keuangan, tetapi juga bestie yang selalu siap membantu.

L. Dodot Patria Ary, Corporate Secretary PNM, menyatakan bahwa acara peringatan ini merupakan momen refleksi atas peran perusahaan dalam pembangunan nasional. "Selama 26 tahun, PNM telah menjadi bagian integral dari perjalanan ekonomi kerakyatan Indonesia. Semangat Pancasila telah menjadi fondasi kami dalam memberdayakan perempuan prasejahtera sebagai agen perubahan, menyatukan langkah kita menuju bangsa yang mandiri, inklusif, dan kompetitif," ujarnya.

Peran Strategis Perempuan dalam Membangun Ekonomi Keluarga Berkelanjutan

Pemberdayaan perempuan bukan hanya soal keadilan gender, tetapi juga strategi cerdas untuk membangun ekonomi keluarga yang berkelanjutan. Ketika perempuan memiliki akses ke modal, pelatihan, dan pendampingan, mereka mampu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan keluarga, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Ibaratnya, perempuan adalah mesin penggerak ekonomi, dan PNM adalah bensinnya.

Memperkuat Ideologi Pancasila Melalui Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

PNM percaya bahwa memperkuat ideologi Pancasila akan memperkokoh ketahanan nasional. Melalui program pemberdayaan ekonomi perempuan, perusahaan membayangkan masa depan yang lebih inklusif dan adil. Sebagai bagian dari visi ini, PNM bertekad untuk menjangkau dan melayani lebih banyak orang lagi.

Mekaar: Lebih dari Sekadar Pinjaman, Melainkan Investasi Masa Depan

Program Mekaar bukan hanya tentang memberikan pinjaman modal, tetapi juga tentang membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan bisnis perempuan. Mulai dari pelatihan kewirausahaan, pendampingan manajemen keuangan, hingga akses ke pasar, PNM memberikan one-stop solution bagi perempuan yang ingin mengembangkan usahanya. Dengan kata lain, Mekaar adalah investasi jangka panjang untuk masa depan Indonesia yang lebih makmur.

Inklusi Keuangan: Membuka Akses Bagi Masyarakat Marginal

Salah satu tantangan terbesar dalam pembangunan ekonomi adalah inklusi keuangan, yaitu memastikan bahwa semua lapisan masyarakat memiliki akses ke layanan keuangan formal. PNM memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan ini dengan menjangkau masyarakat marginal yang seringkali kesulitan mendapatkan pinjaman dari bank. Dengan membuka akses ke modal, PNM memberikan kesempatan bagi mereka untuk berpartisipasi dalam ekonomi yang lebih luas.

Mimpi Kecil Menjadi Kenyataan Besar: Bersama PNM, Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya

"Mari kita menjadi penggerak ekonomi keluarga, dan sekaligus, menjadi mediator harapan, mengubah mimpi-mimpi kecil menjadi kenyataan yang lebih besar," pungkas Dodot. Pesan ini bukan sekadar slogan, tetapi janji PNM untuk terus hadir dan mendukung perempuan Indonesia dalam mewujudkan mimpinya.

Pada akhirnya, sinergi antara Pancasila dan pemberdayaan perempuan adalah kunci untuk membangun Indonesia yang lebih adil, makmur, dan berdaya saing. PNM, dengan semangat "Beta Selalu Ada," terus berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi, mengantarkan perempuan Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

BRIAN TATLER Tidak Bernafsu Kembali ke DIAMOND HEAD: Lebih Menikmati SAXON

Next Post

Assassin's Creed Shadows: Cara Mengalahkan Mitsuhide dan Mengubah Sejarah