Popular Now

Pandemi Agreement WHO: Apa Artinya Bagi Generasi Muda Indonesia?

Jugband Blues: Ayah Penulis Surat Kabar Terkejut Jadi Bagian dari ‘Sonic Mayhem’ Pink Floyd

Wolves: Hardcore Inggris yang Menggebrak Batas dengan Mathcore dan Melodi

Prediksi Nominasi Album Terbaik Tahun Ini

Siapa bilang musik Latin itu cuma soal goyang pinggul? Tahun depan, Latin Grammy Awards 2025 siap mengguncang panggung dengan album-album konseptual yang nggak cuma nge-hits di radio, tapi juga punya nilai seni tinggi. Bersiaplah, karena persaingan bakal makin seru!

Sejarah mencatat, para legenda musik Latin seringkali jadi favorit para juri. Sebut saja Juan Luis Guerra yang sudah mengoleksi 5 piala, atau Alejandro Sanz dan Juanes yang masing-masing punya 3. Tapi jangan salah, kemenangan Karol G dan Rosalía membuktikan bahwa pendatang baru juga punya kesempatan yang sama. Inovasi dan autentisitas jadi kunci utama!

Tanggal 17 September nanti, 10 nama akan diumumkan sebagai nomine. Siapa saja yang kira-kira bakal masuk daftar? Berikut ini beberapa prediksi album yang berpotensi besar meraih nominasi Album of the Year. Siapkan telinga dan mari kita bedah satu per satu!

Rauw Alejandro dan Ambisi Cosa Nuestra

Rauw Alejandro, sang bintang Puerto Rico, belum pernah sekalipun masuk nominasi Album of the Year. Tapi, Cosa Nuestra punya potensi besar untuk mengubah sejarah. Album ini bukan sekadar kumpulan lagu, tapi sebuah karya ambisius yang berakar di New York dengan alur cerita yang jelas. Bayangkan, kolaborasi dengan Bad Bunny, Romeo Santos, dan Laura Pausini dalam satu album!

Alejandro dengan cerdas menggabungkan musik tropical dengan sentuhan modern. Coba dengarkan title track-nya yang aduhai, perpaduan son Kuba retro dengan soneos (improvisasi) R&B. Atau “Tú Con El”, salsa New York yang bikin kaki nggak bisa berhenti bergoyang. Cosa Nuestra, yang dirilis November 2024, menjadi pelopor tren album berbasis akar musik Latin, termasuk DeBÍ TiRAR MáS FOToS milik Bad Bunny.

Album ini juga dipromosikan melalui tur arena yang spektakuler, membuktikan keseriusan Rauw Alejandro dalam menggarap Cosa Nuestra. Jadi, jangan heran kalau album ini jadi kuda hitam di Latin Grammy Awards 2025!

Bad Bunny: Nostalgia dan Kecintaan Tanah Air di DeBÍ TiRAR MáS FOToS

Bad Bunny sudah 4 kali masuk nominasi Album of the Year (termasuk Oasis bareng J Balvin), tapi belum pernah menang. Nah, DeBÍ TiRAR MáS FOToS punya banyak elemen yang bisa menarik perhatian para juri. Premisnya yang nostalgic, kecintaannya pada tanah air (terutama di tengah situasi politik yang rumit bagi komunitas Latin), penggunaan genre dan musik yang dihormati, dan melibatkan musisi muda dari Puerto Rico.

Lagu pembuka “NUEVAYoL” dengan sampling dari lagu klasik El Gran Combo de Puerto Rico, “Un Verano en Nueva York,” adalah contoh bagaimana Bad Bunny memberikan sentuhan modern pada musik tradisional. Ditambah lagi, Bad Bunny sedang berada di puncak popularitasnya sebagai trendsetter global. It’s Bad Bunny’s era, and we’re just living in it!

Album ini bukan cuma sekadar musik, tapi juga sebuah pernyataan cinta pada Puerto Rico. Jadi, apakah ini saatnya Bad Bunny membawa pulang piala Album of the Year? Kita lihat saja nanti!

Gloria Estefan Kembali ke Akar dengan Raíces

Gloria Estefan, sang diva legendaris, kembali dengan album berbahasa Spanyol pertamanya dalam 18 tahun, Raíces. Dalam wawancaranya dengan Billboard, Estefan menyebut album ini sebagai “Mi Tierra” versi modern. Sebuah referensi yang pasti akan membuat para juri memberi perhatian lebih. Mi Tierra, yang dirilis tahun 1993, adalah surat cinta untuk Kuba, tanah kelahiran Estefan, dan merajai tangga album Latin selama 58 minggu.

Raíces lebih dari sekadar nostalgia. Akarnya memang Kuba, dengan produksi yang impeccable dari sang suami, Emilio Estefan Jr., yang menghadirkan masa lalu dan masa kini melalui suara khas Gloria Estefan. Album ini adalah bukti bahwa diva sejati nggak pernah kehilangan sentuhannya. Gloria Estefan membawa legacy yang kuat.

Fuerza Regida Mendobrak Batas dengan 111XPANTIA

111XPANTIA debut di posisi ke-2 Billboard 200, posisi tertinggi untuk duo atau grup Latin dalam sejarah. Pencapaian ini saja sudah cukup untuk membuat album studio kesembilan dari grup música mexicana ini mendapat perhatian serius dari Latin Grammy. Setelah bereksperimen dengan EDM dan urban, Fuerza Regida dengan tegas kembali ke akar norteño dan corridos-nya dengan instrumentation yang crisp dan referensi cerdas ke masa lalu dan masa kini.

Album ini dibuka dengan “GodFather,” reimagining dari tema The Godfather karya Nino Rota dengan sentuhan Meksiko. Ini menunjukkan evolusi band yang semakin matang. Mereka membuktikan bahwa musik Meksiko juga bisa go international tanpa kehilangan identitasnya. ¡Viva México!

Joaquina: Suara Generasi Muda di al romper la burbuja

Tahun 2023, Joaquina menjadi orang termuda yang memenangkan Latin Grammy untuk Best New Artist. Album debutnya, al romper la burbuja, menampilkan 14 lagu yang berbicara tentang kegelisahan sehari-hari seorang anak muda berusia 21 tahun yang menjelajahi dunia dengan rasa ingin tahu yang besar. Menawan tapi sophisticated, Joaquina terhubung dengan penggemarnya dengan berbicara dari hati ke hati.

Sudah lama musik Latin tidak memiliki penyanyi-penulis lagu muda seperti Joaquina. Masuknya Joaquina ke kategori ini akan menjadi momen Latin Grammy yang full-circle. Dia adalah representasi suara Gen Z di musik Latin. Girl power!

Jadi, album mana yang menurutmu paling pantas meraih nominasi Album of the Year? Siapapun pemenangnya, yang jelas musik Latin terus berkembang dan berinovasi, menghadirkan warna baru di dunia musik global. That’s the tea, sis!

Previous Post

Xbox Tak Lagi Jadi Rumah Film dan TV Microsoft

Next Post

Indonesia Tekan Daerah Percepat Program Makan Siang Gratis untuk Hindari Keterlambatan

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *