Pernah bertanya-tanya kenapa Indonesia selalu punya tempat duduk di semua meja, bahkan di meja yang kelihatannya private banget? Nah, urusan geopolitik emang seru kayak reality show, penuh drama dan intrik. Tapi tenang, Indonesia punya plot twist sendiri.
Indonesia di Tengah G7 dan St. Petersburg: Bukan Pilih Kasih, Tapi Soal Jadwal!
Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menepis anggapan miring soal ketidakhadirannya di KTT G7 di Kanada. Beliau menegaskan bahwa Indonesia tetap menghormati forum yang dipimpin negara-negara Barat tersebut. Lho, terus kenapa malah mampir ke Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg yang diadakan oleh Presiden Putin?
Jadi gini, bukan karena Indonesia ogah sama G7 atau lebih memilih Rusia. Semua ini murni soal jadwal! Pak Prabowo sudah berkomitmen untuk hadir di forum St. Petersburg jauh-jauh hari sebelum undangan dari G7 datang. Bahasa kerennya, first come, first serve.
"Saya ditanya kenapa tidak hadir di KTT G7. Bukan karena saya tidak menghormati G7, tetapi karena saya sudah memberikan komitmen untuk hadir di forum ini sebelum undangan mereka datang. Itu satu-satunya alasan," jelas Prabowo di hadapan forum, dengan Presiden Putin hadir. Santai tapi tegas, kan?
G7 sendiri, yang isinya negara-negara dengan ekonomi maju terbesar di dunia, memang punya pandangan yang berbeda soal Rusia, terutama sejak aneksasi Krimea di tahun 2014. Bahkan, invasi Rusia ke Ukraina di tahun 2022 makin memperuncing situasi, dengan negara-negara Eropa Barat anggota G7 menjatuhkan sanksi ekonomi yang super ketat ke Rusia.
Nah, karena KTT G7 dan forum di St. Petersburg diadakan hampir bersamaan, kehadiran Prabowo di Rusia otomatis jadi sorotan. Banyak yang bertanya-tanya, "Indonesia ini sebenarnya condong ke mana sih?" Apalagi di tengah konflik Ukraina yang makin memanas dan polarisasi geopolitik yang makin dalam.
Tapi, jangan salah sangka dulu. Indonesia punya prinsip yang kuat, yaitu politik luar negeri bebas aktif. Prinsip ini sudah jadi DNA kita sejak lama, memastikan bahwa Indonesia nggak mau jadi follower negara manapun. Indonesia pengen jadi pemain yang netral, bisa menjalin hubungan baik dengan semua pihak.
Politik Bebas Aktif: Ribu Teman Kurang, Satu Musuh Kebanyakan!
Prabowo menegaskan bahwa Indonesia selalu non-blok. "Indonesia, berdasarkan tradisi, selalu non-blok. Kami menghormati semua negara. Politik luar negeri kami sederhana: ‘Seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak'. Kami ingin berteman dengan semua orang," ujarnya yang disambut tepuk tangan meriah.
Indonesia melihat dirinya sebagai jembatan, bukan tembok pembatas. Kita berusaha untuk jadi problem solver, bukan problem maker. Itulah kenapa Indonesia selalu berusaha untuk menjalin dialog dengan semua pihak, termasuk pihak-pihak yang berseberangan. Dengan kata lain, Indonesia adalah the ultimate diplomat.
Selain itu, Prabowo juga memuji China dan Rusia atas dukungan konsisten mereka terhadap negara-negara berkembang, terutama di forum-forum internasional. "Mereka telah mendukung negara-negara berkembang tanpa standar ganda – dan saya katakan ini dari hati saya," tambahnya. Ini menunjukkan bahwa Indonesia menghargai kontribusi semua negara dalam menciptakan dunia yang lebih adil dan sejahtera.
Jadi, Apa Artinya Semua Ini Buat Kita?
Pertama, Indonesia punya prinsip yang kuat dan nggak mudah goyah. Politik luar negeri bebas aktif bukan sekadar slogan, tapi benar-benar diimplementasikan dalam praktik. Ini penting banget, karena di dunia yang makin kompleks dan penuh tantangan, kita butuh guideline yang jelas.
Kedua, Indonesia punya skill diplomasi yang mumpuni. Kita bisa menjalin hubungan baik dengan semua pihak, bahkan dengan pihak-pihak yang berseberangan. Skill ini sangat berharga, karena bisa membantu kita untuk mengatasi berbagai masalah global, mulai dari konflik sampai perubahan iklim.
Ketiga, Indonesia punya visi yang jelas. Kita ingin menciptakan dunia yang lebih adil dan sejahtera bagi semua. Visi ini mendorong kita untuk terus berkontribusi positif dalam forum-forum internasional, dan untuk selalu membela kepentingan negara-negara berkembang.
Strategi Diplomasi Indonesia: Cerdas, Bukan Sekadar Ikut Arus
Intinya, kehadiran Prabowo di St. Petersburg bukanlah bentuk pembangkangan terhadap G7, tapi lebih merupakan refleksi dari komitmen Indonesia untuk menjalin hubungan baik dengan semua pihak. Indonesia nggak mau terjebak dalam polarisasi geopolitik yang hanya akan memperburuk situasi. Kita ingin menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah. Jadi, next time ada yang bilang Indonesia pilih kasih, tunjukkan artikel ini! Biar mereka tahu, Indonesia punya strategi diplomasi sendiri: cerdas, bukan sekadar ikut arus.
Indonesia selalu punya cara sendiri untuk menavigasi lautan geopolitik yang penuh badai. Dengan prinsip yang kuat, skill diplomasi yang mumpuni, dan visi yang jelas, Indonesia terus berupaya untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Jadi, mari kita dukung terus upaya-upaya diplomasi Indonesia! Karena pada akhirnya, kepentingan nasional dan perdamaian dunia adalah tujuan utama kita bersama.