Popular Now

Pandemi Agreement WHO: Apa Artinya Bagi Generasi Muda Indonesia?

Jugband Blues: Ayah Penulis Surat Kabar Terkejut Jadi Bagian dari ‘Sonic Mayhem’ Pink Floyd

Budaya Asli Amerika Dirayakan di Discovery Park 2025

Prince Of Persia Roguelike Tamat Early Access, Nasib Konten Tergantung Kalian

Pernahkah merasakan pedihnya jatuh cinta pada game _early access_, hanya untuk ditinggal pas lagi seru-serunya? Rasa-rasanya seperti dijanjikan kebahagiaan abadi, padahal cuma sampai level tutorial saja. Untungnya, kisah pilu itu tak berlaku untuk _The Rogue Prince of Persia_, yang kini telah resmi menari pedang menuju versi 1.0 setelah penantian panjang. Sebuah penantian yang layak, mengingat semua laporan awal menyatakan game ini sudah cukup memukau bahkan dalam kondisi belum rampung.

### Pangeran yang Akhirnya Lulus Ujian (Early Access)

Game _The Rogue Prince of Persia_ pertama kali meluncur ke ranah _early access_ pada Mei 2024. Sejak awal, ia sudah menarik perhatian dengan janji aksi balet sang Pangeran yang dibalut nuansa _roguelite_. Konsep ini menghadirkan perpaduan unik antara pertarungan berdarah yang intens dan rintangan _platforming_ yang tak masuk akal namun adiktif.

Animasi karakter menjadi salah satu _highlight_ utama, terlihat sangat cemerlang saat bergerak. Setiap gerakannya terasa seperti interpretasi kecepatan tinggi dari game klasik PC lamanya. Lompatan mundur dan putaran akrobatik menambah kesan dinamis yang memanjakan mata para pemain.

Setelah kurang lebih 15 bulan mengarungi fase _early access_ dengan tekun, _The Rogue Prince of Persia_ kini telah resmi meluncur ke versi 1.0. Rilisan penuh ini tersedia di Steam dan konsol, bahkan dapat diakses melalui Game Pass bagi para pelanggan. Ini berarti para pemain kini bisa menyelami dunia Pangeran tanpa khawatir menemui jalan buntu di tengah petualangan.

Pembaruan besar untuk versi final ini menghadirkan dua biome baru yang sangat dinanti. Pemain kini bisa menjelajahi Port of Ctesiphon yang eksotis dan Besieged Palace yang penuh tantangan. Tak hanya itu, bos terakhir yang selama ini menjadi misteri dan _story act_ pamungkas juga telah ditambahkan, melengkapi narasi game ini.

Satu hal yang tidak bisa diabaikan adalah betapa indahnya game ini saat beraksi. Jika membayangkan _Dead Cells_ dengan sentuhan gaya seni timur dan polesan sempurna ala _Supergiant Games_, kira-kira seperti itulah visual yang disuguhkan _The Rogue Prince of Persia_. Banyak yang berharap game _Prince of Persia_ bergenre _metroidvania_ yang baru-baru ini dirilis memiliki tampilan serupa.

### Visual yang Bikin Mata Melek (Bukan Karena Begadang)

Keindahan visual game ini memang sulit ditampik, seolah-olah setiap _frame_ adalah sebuah karya seni bergerak. Ini menunjukkan dedikasi Evil Empire dalam menciptakan pengalaman visual yang _immersive_. Detail dalam setiap gerakan dan latar belakang tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap, tetapi juga sebagai elemen penting yang memperkaya pengalaman bermain.

Gaya _art_ yang khas ini membedakannya dari banyak game modern lainnya. Alih-alih mengikuti tren grafis _3D_ yang realistis, game ini memilih pendekatan yang lebih artistik dan terinspirasi dari seni. Pilihan ini berhasil memberikan identitas visual yang kuat, membuatnya langsung dikenali di tengah lautan game serupa.

Perpaduan elemen _roguelite_ dengan gaya aksi yang lincah menciptakan _replayability_ yang tinggi. Setiap putaran permainan menawarkan tantangan baru dan variasi yang memastikan pemain tidak cepat bosan. Kegesitan Pangeran dalam bergerak dan menghadapi musuh terasa begitu fluid, memberikan kepuasan tersendiri bagi para pemain.

### Epilog di Padang Pasir Roguelite: Misi Selesai?

Meskipun sudah mencapai versi 1.0, _The Rogue Prince of Persia_ tampaknya tidak akan menjadi salah satu game yang terus-menerus mendapatkan _update_ selamanya. Evil Empire, studio di baliknya, menyatakan di Steam bahwa game ini kini dianggap lengkap. Mereka akan merilis beberapa _patch_ untuk _bug_ dan sejenisnya, namun _ini adalah game penuh_.

Pernyataan tersebut cukup jelas mengenai arah pengembangan ke depan. Namun, ada sedikit celah harapan yang diberikan Evil Empire. Mereka menambahkan bahwa tentu saja, “jika game ini populer, kami tidak akan pernah mengatakan tidak untuk menambahkan lebih banyak…” Ini menyiratkan bahwa potensi konten tambahan masih ada, tergantung pada respons komunitas.

### Ketika Angka Bicara: Popularitas Versus Potensi

Sayangnya, _The Rogue Prince of Persia_ belum berhasil membuat gebrakan besar di pasar jika dibandingkan dengan game-game sejenis seperti _Dead Cells_ atau _Hades 2_. Sejauh ini, game ini hanya mencapai puncak _concurrent players_ di Steam sebanyak 428 pemain. Angka ini terbilang kecil untuk genre yang sangat kompetitif.

Tentu saja, angka tersebut bisa berubah sekarang setelah game ini resmi meluncur di versi 1.0 dan juga tersedia di konsol. Ketersediaannya di Game Pass juga berpotensi besar untuk menarik lebih banyak pemain yang mungkin ragu untuk membeli game _early access_. Pintu gerbang baru telah terbuka lebar.

### Masa Depan di Balik Bayangan Pangeran

Studio Evil Empire sendiri bukanlah pemain baru di industri game; mereka sebelumnya mengerjakan semua _DLC_ berbayar pasca-peluncuran untuk _Dead Cells_. Rekam jejak ini memberikan keyakinan akan kualitas game yang mereka hasilkan. Pengalaman mereka dalam mengembangkan konten tambahan untuk game _roguelite_ ternama menjadi modal besar.

Para penggemar disarankan untuk terus memantau kanal media sosial Evil Empire. Mereka mengisyaratkan akan ada pengumuman dalam “waktu yang tidak terlalu jauh”. Ini bisa jadi mengenai proyek baru atau mungkin, jika _The Rogue Prince of Persia_ berhasil meraih popularitas, _update_ konten tambahan yang sempat mereka singgung.

Sebagai penutup, perjalanan _The Rogue Prince of Persia_ dari penantian _early access_ hingga menjadi game penuh adalah bukti komitmen. Kini, dengan konten lengkap dan sentuhan akhir, Pangeran siap memukau siapa saja yang mencari kombinasi aksi gesit, visual memukau, dan tantangan ala _roguelite_, membuktikan bahwa kadang, hal terbaik memang butuh waktu untuk matang.

Previous Post

Samsung SG: Ubah Bakat Harianmu Jadi Ajang Pamer Gen Z

Next Post

Go: Populer di Turki, Jadi Jembatan Budaya

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *