Popular Now

Pandemi Agreement WHO: Apa Artinya Bagi Generasi Muda Indonesia?

Hidden Cameras: Dari Indie Boy Jadi Bad Boy Lewat Musik Elektro Berlin yang Meditatif

CIFTIS: Siswa Indonesia Promosikan Budaya, Banggakan Negeri

PS Plus September: Harta Karun Game Gratis Terkuak, Buruan Klaim

PS Plus: Kisah Pahit Manis Game-game yang Datang dan Pergi Begitu Saja

Setiap bulannya, para penikmat konsol PlayStation disuguhi sebuah drama rutin yang intensitasnya tak kalah dari serial drakor terbaru. Ibarat hubungan asmara, ada momen indah saat game-game baru hadir dengan janji kebahagiaan tak terbatas. Namun, di balik tirai kemeriahan itu, tersembunyi sebuah kenyataan pahit: ada pula game yang harus pamit tanpa basa-basi, meninggalkan luka menganga di _playlist_ para pemain. Ini dia kisah pahit manis game-game yang datang dan pergi begitu saja di layanan PS Plus, sebuah siklus abadi yang menguji ketahanan hati para _gamer_ sejati.

## Dramatisnya Siklus Hidup dan Mati Game di PS Plus

PlayStation Plus, bagi sebagian besar _gamer_, telah menjadi semacam ritual bulanan yang dinanti-nanti. Bukan sekadar mengecek daftar gaji atau tagihan kartu kredit, melainkan _update_ daftar game yang akan mengisi _library_ digital. Sayangnya, kegembiraan ini datang dengan paket lengkap, artinya bukan hanya banjir judul baru yang tiba setiap 30 hari sekali, melainkan juga kepergian sejumlah game yang harus mengosongkan tempat.

Fenomena ini seringkali menimbulkan dilema. Di satu sisi, ada euforia menyambut “penghuni” baru yang siap menyajikan petualangan tak terduga. Di sisi lain, ada perasaan campur aduk ketika game-game lama yang mungkin belum sempat tersentuh, atau bahkan sedang dalam proses ditamatkan, harus mengucapkan selamat tinggal. Siklus ini adalah pengingat konstan bahwa di dunia langganan digital, kepemilikan adalah ilusi.

Konfirmasi mengenai game-game yang akan berpamitan pada bulan September ini telah muncul secara diam-diam, menyisakan jejak _headphone_ patah hati di mana-mana. Beberapa judul yang akan hengkang ini tergolong _game_ yang “terlalu bagus untuk pergi,” sebuah sindiran pedas bagi para pemain yang mungkin baru saja berniat mencicipinya. Kepastian tanggal kepergian memang belum diumumkan secara gamblang, namun pertengahan September menjadi patokan yang cukup akurat jika ada yang ingin memainkannya secara gratis sebelum layanan ini menarik _handbrake_ darurat.

Informasi mengenai daftar game yang akan lenyap dari layanan ini pertama kali dilaporkan oleh PlayStation Lifestyle, sebuah sumber terpercaya di jagat PlayStation. Kabar ini sontak menyebar di kalangan komunitas _gamer_, memicu diskusi hangat sekaligus sedikit kepanikan massal. Bagi sebagian, ini adalah momen untuk buru-buru menamatkan, bagi yang lain, mungkin hanya bisa pasrah.

Daftar ini adalah penampakan nyata dari “takdir” game-game di layanan berlangganan. Keberadaan mereka sementara, seringkali tergantung pada kesepakatan lisensi dan strategi internal Sony. Jadi, ketika sebuah game muncul di daftar “_farewell party_”, itu berarti alarm tanda bahaya bagi para kolektor digital yang ingin menuntaskan misi atau sekadar merasakan sensasinya.

## Pamitnya Para Bintang Digital dari Langit-langit PlayStation

Berikut adalah daftar lengkap game yang dikonfirmasi akan dihapus dari layanan PS Plus:
– The Plucky Squire
– UFC 5
– Road 96
– Pistol Whip
– Odin Sphere: Leifthrasir
– FIST: Forged In Shadow Torch
– Dragon’s Crown Pro

## The Plucky Squire: Si Jenius yang Membawa Dunia Buku ke Ruang Tamu

Di antara daftar tersebut, The Plucky Squire mungkin menjadi bintang paling bersinar yang harus segera mengucapkan selamat tinggal. Game petualangan aksi yang cerdik ini menawarkan mekanisme unik yang revolusioner: pemain dapat berpindah antara dunia 2D di dalam buku tempat karakter mereka berasal, dan dunia 3D yang penuh detail di dalam rumah pinggiran kota. Sebuah konsep yang terdengar seperti mimpi buruk bagi desainer game, namun berhasil dieksekusi dengan sangat apik.

Selain mekanik yang brilian, The Plucky Squire juga dikenal sebagai game yang sangat solid di semua aspeknya. Kontrol yang responsif dan _gameplay_ yang _fluid_ berpadu harmonis dengan cerita dongeng yang menyenangkan dan penuh pesona. Game ini membuktikan bahwa inovasi tidak harus mengorbankan kualitas dasar, justru bisa menjadi fondasi untuk pengalaman yang tak terlupakan. Menurut HowLongToBeat.com, The Plucky Squire hanya membutuhkan sekitar 8 jam untuk ditamatkan, menjadikannya pilihan sempurna untuk dikebut sebelum menghilang.

## UFC 5: Ketika Arena Virtual Harus Segera Dikosongkan

Kehilangan besar lainnya yang diprediksi akan menimbulkan kegaduhan di kalangan _gamer_ adalah UFC 5. Ini adalah seri terbaru dari game MMA populer yang telah membangun reputasi sebagai simulator pertarungan yang sangat solid. Dengan basis penggemar yang besar dan sangat setia, kepergian UFC 5 pasti akan terasa seperti pukulan telak, mirip saat petarung favorit kalah KO di ronde pertama.

UFC 5 menawarkan pengalaman _multiplayer_ yang sangat seru dan adiktif, cocok bagi mereka yang lebih menyukai pertarungan _head-to-head_ melawan teman atau pemain lain di seluruh dunia. Namun, bagi para purist, mode _career_ yang mendalam juga menyajikan simulasi yang sangat detail dan menantang. Game ini telah menjadi _benchmark_ bagi genre pertarungan olahraga, sehingga kepergiannya dari PS Plus akan menyisakan kekosongan yang cukup besar di arena virtual.

## Misi Penyelamatan Terakhir: Berpacu dengan Waktu Sebelum Gerbang Tertutup

Selain dua judul besar tersebut, ada lima game indie menarik lainnya yang juga akan pamit. Road 96, Pistol Whip, Odin Sphere: Leifthrasir, FIST: Forged In Shadow Torch, dan Dragon’s Crown Pro, semuanya menawarkan pengalaman unik dan beragam genre. Mulai dari petualangan naratif yang bercabang, _rhythm_ shooter yang memacu adrenalin, RPG aksi yang indah, _metroidvania_ bertema _steampunk_ hewan, hingga _beat-em-up_ fantasi yang ikonik.

Kabar baiknya, para _gamer_ masih memiliki waktu sekitar satu bulan untuk menikmati game-game ini sebelum resmi ditarik dari layanan. Ini adalah kesempatan emas untuk menyelesaikan sebanyak mungkin petualangan yang tersisa. Waktu adalah pedang bermata dua di dunia PS Plus; bisa jadi berkah untuk menemukan permata tersembunyi, atau kutukan jika tak dimanfaatkan dengan baik.

Pada akhirnya, fenomena ‘datang dan pergi’ ini menjadi pengingat bagi para pelanggan PS Plus. Layanan langganan memang menawarkan kemudahan akses ke ratusan judul, namun kecepatan waktu seringkali menjadi musuh utama. Oleh karena itu, bagi yang ingin menikmati game-game berkualitas ini sebelum menghilang dari radar, waktu satu bulan adalah sebuah _window_ kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Pastikan untuk menuntaskan petualangan sebelum ‘kartu pamit’ resmi diberikan.

Previous Post

Band Thrash Metal Veteran 3 Dekade Buktikan Tajinya lewat Album Terbaik

Next Post

TCL QM6K 4K TV: Layar Bioskop di Rumah, Harga Bersahabat

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *