Dark Mode Light Mode

Queen’s Greatest Hits: Peringkat Semua Lagu, dari Terburuk ke Terbaik

Siapa yang tak kenal Queen? Rasanya mustahil, kecuali kalau kamu baru keluar dari goa setelah puluhan tahun. Mereka bukan hanya band rock biasa, tapi juga fenomena budaya. Album Greatest Hits mereka yang dirilis tahun 1981, ibarat kotak harta karun berisi lagu-lagu hits yang (hampir) semuanya sempurna. Queen membuktikan diri sebagai band yang jago bikin album, tapi juga dewa-nya single. Dari heavy rock sampai opera, disco sampai gospel, semua mereka libas habis!

Daya tarik Greatest Hits terletak pada bagaimana lagu-lagu hits awal mereka disajikan. Bayangkan, dari Bohemian Rhapsody yang megah dan epik langsung nyambung ke Another One Bites The Dust yang disco-nya bikin goyang. Sungguh sebuah playlist yang menunjukkan betapa luasnya spektrum musikalitas Queen. Lalu, bagaimana sebenarnya urutan “kehebatan” lagu-lagu di album ini? Mari kita bedah satu per satu!

Mengupas Tuntas Lagu-Lagu Ikonik Queen: Sebuah Perjalanan Musikal

Sebelum kita mulai, perlu dicatat: di Greatest Hits-nya Queen, tidak ada lagu jelek. Semuanya enak didengar. Ibaratnya, semua lagu adalah hidangan lezat, hanya saja ada yang lebih menggugah selera dibandingkan yang lain. Jadi, mari kita mulai perjalanan ini dengan pikiran terbuka dan telinga yang siap dimanjakan.

Mungkin banyak yang bertanya-tanya, bagaimana bisa sebuah band menggabungkan berbagai genre musik dalam satu album dan tetap terdengar koheren? Jawabannya terletak pada talenta luar biasa para personel Queen. Freddie Mercury dengan vokalnya yang powerful dan karismatik, Brian May dengan riff gitar yang ikonik, Roger Taylor dengan ketukan drum yang energik, dan John Deacon dengan bassline yang groovy. Kombinasi inilah yang menciptakan magic Queen.

Queen bukan hanya band yang menciptakan musik, tapi mereka juga storyteller ulung. Lirik-lirik lagu mereka seringkali mengandung makna mendalam, terkadang bahkan tersembunyi. Contohnya, Bicycle Race yang terinspirasi dari Tour de France, konon katanya juga merupakan coded gay anthem. Menarik, kan?

Tapi, cukup basa-basi. Mari kita langsung ke intinya: mengurutkan lagu-lagu di Greatest Hits dari yang “paling oke” sampai yang “paling… uh… luar biasa oke”. Ingat, ini hanyalah opini subjektif, jadi jangan baper kalau ada yang tidak setuju. Musik itu kan selera. Tapi yakinlah, daftar ini disusun dengan cinta dan apresiasi mendalam terhadap karya-karya Queen.

Dari Save Me Hingga Bohemian Rhapsody: Menelusuri Jejak Keemasan Queen

  1. Save Me: Power ballad ciptaan Brian May ini memang heroik, dan dinyanyikan dengan penuh semangat oleh Freddie Mercury. Solo gitarnya May juga wonderfully OTT. Tapi, di antara lagu-lagu anthem lainnya, Save Me berada di urutan terakhir. Bukan berarti jelek ya, cuma kurang nendang aja.

  2. Play The Game: Lagu yang dirilis tahun 1980 ini memamerkan penggunaan synthesizer yang dazzling. Video klipnya juga ikonik, terutama saat May, Mercury, dan Taylor bernyanyi “play the game”, tapi Deacon malah bengong. Mungkin Deaky gak suka main game?

  3. Flash: “Flash! Ah ah!” – seriously? Liriknya memang stupidly brilliant, membuat lagu ini menjadi salah satu lagu Queen paling konyol yang pernah direkam. Terima kasih pada Brian May yang menciptakan hook line tersebut. Dari soundtrack film Flash Gordon, lagu ini menjadi mini-masterpiece of high-camp rock theatre.

  4. Bicycle Race: Double A-side single ini adalah seni tersendiri. Queen memberikan Bicycle Race/Fat Bottomed Girls. Liriknya diduga terinspirasi dari Tour de France, tapi mungkin juga merupakan coded gay anthem. Lagunya thrilling ride, dengan referensi ke kokain, Star Wars, Watergate, dan John Wayne. Jangan lupakan solo yang dimainkan dengan bel sepeda!

  5. Good Old-Fashioned Lover Boy: Freddie bernyanyi dengan romantis dan manis dalam lagu ini. Good Old-Fashioned Lover Boy terdengar seperti Freddie yang sedang jatuh cinta.

  6. Seven Seas Of Rhye: Lagu paling lawas di Greatest Hits yang pertama kali muncul di album debut Queen tahun 1973, sebagai instrumental. Versi lengkapnya muncul di Queen II tahun 1974. Sebagai single, lagu ini tidak terlalu booming, tapi tetap menjadi salah satu lagu Queen yang paling defining.

  7. You're My Best Friend: Di era 80-an, John Deacon menulis Another One Bites The Dust dan I Want To Break Free, tapi You're My Best Friend adalah lagu pertamanya yang dirilis sebagai single, tahun 1976. Dia menulis lagu ini untuk istrinya, Veronica Tetzlaff, dan memainkannya dengan Wurlitzer electric piano – yang oleh Mercury disebut sebagai “alat musik yang mengerikan”.

  8. Fat Bottomed Girls: Bahkan di akhir tahun 70-an, sebelum political correctness menjadi norma, judul Fat Bottomed Girls sudah tergolong risqué. Tapi tak masalah: lagu ini adalah salah satu yang terbaik dari Brian May. Ketika Freddie bernyanyi, “Heap big woman, you made a bad boy out of me”, dia terdengar sangat meyakinkan sebagai seorang heterosexual.

  9. We Are The Champions: Ada power ballads, dan ada We Are The Champions – monumen Freddie Mercury untuk kepercayaan diri dan self-aggrandisement. Lagu ini telah menjadi soundtrack untuk kemenangan olahraga di seluruh dunia. Lirik “You brought me fame and fortune and everything that goes with it/I thank you all” selalu dinyanyikan Freddie untuk para penggemarnya dengan penuh cinta.

  10. Crazy Little Thing Called Love: Ini adalah homage Freddie untuk Elvis Presley, lagu rock'n'roll murni. Freddie menulis lagu ini secara spontan saat sedang tur. Dia keluar dari kamar mandi, membungkus dirinya dengan handuk, dan memainkan akordnya dengan gitar akustik. Dalam video klipnya, Freddie bergaya seperti Elvis di 1968 Comeback Special.

  11. Another One Bites The Dust: Single Queen yang paling laris bukanlah lagu rock, dan bukan pula ditulis oleh Freddie Mercury. Lagu disco ciptaan John Deacon ini merajai tangga lagu di Amerika Serikat pada Oktober 1980, dan mengguncang dancefloor di seluruh dunia. Ironisnya, ketika Queen terlalu dalam bermain funk di album Hot Space (1982), karir mereka nyaris tamat.

  12. Now I'm Here: Setelah sukses besar dengan Killer Queen, single berikutnya adalah penegasan kembali identitas Queen sebagai band heavy rock. Now I'm Here dibangun di atas salah satu riff gitar terbaik dari Brian May.

  13. We Will Rock You: Sederhananya, ini adalah mother of all rock anthems. Kejeniusannya terletak pada aransemennya – dinyanyikan sebagai chant ala sepak bola dengan tepukan tangan massal. Gitar May baru masuk di klimaksnya. Semuanya dirangkum dalam waktu dua menit satu detik.

  14. Killer Queen: Breakthrough besar Queen yang mencapai nomor dua di Inggris di akhir tahun 1974. Lagu ini juga memperkenalkan Freddie Mercury sebagai talenta luar biasa. Killer Queen adalah lagu pop-rock yang sangat sempurna, dengan lirik yang evocative. Solo gitarnya Brian May juga dianggap sebagai salah satu yang terbaik sepanjang masa.

  15. Don't Stop Me Now: Freddie Mercury tahu bagaimana bersenang-senang, dan Don't Stop Me Now adalah perayaan kehidupan yang dijalani sepenuhnya. Dari intro dramatis hingga crescendo dahsyat, lagu ini adalah ledakan energi dan kebahagiaan murni.

  16. Somebody To Love: Lagu terindah yang pernah ditulis Freddie Mercury ini terinspirasi oleh Queen of Soul, Aretha Franklin, dan dipengaruhi oleh musik gospel Amerika. Aransemen vokal yang menakjubkan dengan multi-tracked voices dari Mercury, May, dan Taylor menciptakan suara paduan suara gospel. Penampilan vokal Mercury sangat soulful di lagu ini.

  17. Bohemian Rhapsody: Mahakarya Freddie Mercury, lagu Queen paling terkenal, dan salah satu karya musik paling inovatif yang pernah diciptakan oleh sebuah band rock. Bohemian Rhapsody tetap menjadi pencapaian yang benar-benar unik. Yang paling menakjubkan, lagu ini tidak kehilangan magisnya meskipun sudah sering didengar.

Queen Selamanya: Lebih dari Sekadar Musik

Greatest Hits Queen bukan sekadar album kompilasi. Ini adalah warisan budaya, sebuah time capsule yang menangkap esensi dari sebuah band yang mendobrak batasan dan mendefinisikan ulang apa artinya menjadi bintang rock. Lagu-lagu Queen terus menginspirasi dan menghibur generasi demi generasi, membuktikan bahwa musik mereka timeless. Jadi, putar lagunya, nikmati, dan biarkan magic-nya Queen membawa kamu dalam perjalanan yang tak terlupakan. Karena Queen, seperti yang kita semua tahu, akan selalu menjadi juara.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Upgrade Android Samsung Menjadikan Galaxy Semakin Mirip iPhone

Next Post

Cek Kesehatan Gratis Pemerintah Tingkatkan Kesehatan Santri