Duh, Rempah-Rempah Ini Bikin Nagih, Tapi Bisa Gak ya Ditanam Sendiri?
Pernah gak sih kepikiran, "Wah, pala ini enaknya banget di kue, atau taburan di minuman hangat pas musim hujan. Tapi, bisa gak ya gue tanam sendiri di rumah?" Nah, buat kalian para foodie dan pecinta tanaman, yuk kita bahas seluk-beluk menanam pohon pala! Siapa tahu, hobi baru ini bisa bikin dapur makin kaya rasa.
Pohon pala (Myristica fragrans) itu bukan cuma sekadar penghasil rempah, tapi juga pohon evergreen alias hijau sepanjang tahun. Tinggi pohon ini bisa mencapai 6-15 meter, bahkan lebih kalau sudah dewasa. Daunnya wangi, bunganya berbentuk lonceng yang dilapisi lilin. Tapi, ada satu hal yang perlu diingat: pohon pala itu dioecious.
Artinya, ada pohon jantan dan pohon betina. Jadi, buat menghasilkan buah pala, kalian butuh minimal sepasang, biar bisa terjadi penyerbukan. Kalau cuma punya satu pohon, ya gigit jari aja, deh. Pohon pala sendiri sudah lama punya tempat istimewa dalam sejarah.
Pohon ini aslinya dari Kepulauan Maluku, Indonesia, yang dikenal juga sebagai Spice Islands. Gak heran, pala tumbuh subur di iklim tropis yang hangat. Tapi, bukan berarti kita yang tinggal di daerah dingin gak bisa ikutan. Asalkan tahu triknya, menanam pala di pot juga bisa kok.
Kabar baiknya, menanam pohon pala itu gak sesulit yang dibayangkan. Tantangannya mungkin lebih ke gimana caranya bikin pohon ini berbunga dan berbuah. Nah, biar gak salah langkah, simak tips dari para ahli hortikultura yang sudah berpengalaman menanam pala di kebun botani.
Trik Jitu Menanam Pohon Pala Biar Gak Zonk
Menanam pohon pala butuh strategi, apalagi kalau kalian tinggal di daerah yang iklimnya kurang mendukung. Ibarat PDKT, butuh pendekatan yang tepat biar si pohon mau berbuah hati. Ini dia beberapa tips yang bisa kalian coba:
Lokasi, Lokasi, Lokasi!
Pohon pala itu manja, guys. Dia sukanya tempat yang hangat dan lembap, gak tahan dingin. Idealnya, sih, ditanam di zona USDA 10 dan 11. Tapi, kalau di luar zona itu, jangan khawatir. Solusinya, tanam di pot, terus pas musim dingin bawa masuk ke rumah atau greenhouse. Jadi, semacam winter camp buat si pohon pala.
"Kami menanam pohon pala kami di pot besar di konservatori tropis. Mereka adalah pohon tropis dan membutuhkan suhu antara 21-29°C," kata Paul Blackmore, manajer Konservatori Dorothy Chapman Fuqua di Kebun Raya Atlanta.
Aaron Hernandez Lee, pemimpin tim hortikultura untuk Bioma Hutan Hujan di Eden Project, menambahkan bahwa menanam pohon pala sebenarnya "tidak terlalu menantang" asalkan kita bisa meniru lingkungan alami ideal mereka. Tapi ingat, suhu yang terlalu ekstrem bisa bikin pohon ini moody dan ogah berbuah.
Tanah yang Bikin Bahagia
Di alam liar, pohon pala biasanya tumbuh di tanah vulkanik yang kaya mineral dan nutrisi penting. Nah, kalau ditanam di kebun atau pot, mereka lebih suka tanah lempung yang sedikit asam, berdrainase baik, dan kaya bahan organik. Ibaratnya, kasih buffet bintang lima buat si pohon, biar makin betah.
Campurkan kompos, pupuk kandang yang sudah lapuk, atau leaf mold ke dalam tanah. Tujuannya, biar tanah bisa menahan kelembapan, mengalirkan air dengan baik, dan kaya nutrisi. Jangan lupa juga untuk menjaga pH tanah tetap ideal, sekitar 6-7.
Penyiraman Ala Sultan
Di habitat aslinya, pohon pala mengalami musim hujan dan musim kemarau. Tapi, kalau ditanam di kebun atau pot, mereka lebih suka kelembapan tanah yang konsisten, tapi tetap butuh periode kering selama setahun. Jadi, gak boleh terlalu basah, gak boleh juga terlalu kering. Serba salah, ya?
"Selama musim semi dan musim panas, kami menyiraminya secara teratur, memastikan tanah tidak pernah tergenang air. Di bulan-bulan musim dingin, kami mengurangi penyiraman seminimal mungkin, cukup untuk menjaga struktur tanah," jelas Aaron.
Cek kelembapan tanah secara berkala. Kalau beberapa sentimeter bagian atas tanah sudah kering, baru deh disiram. Hati-hati jangan sampai overwatering, karena bisa bikin akar busuk. Mulching di sekitar pohon juga bisa membantu menjaga kelembapan tanah. Pohon pala juga suka dimanjain dengan semprotan air, biar kelembapan udaranya terjaga.
Tips Merawat Pohon Pala Biar Rajin Berbuah
Setelah berhasil menanam, tantangan berikutnya adalah merawat pohon pala biar rajin berbuah. Ibaratnya, setelah PDKT berhasil, kita harus menjaga hubungan biar langgeng. Ini dia beberapa tips perawatan yang bisa kalian terapkan:
Pupuk yang Pas di Hati
Pohon pala yang tumbuh di tanah subur gak butuh banyak pupuk tambahan. Tapi, pemberian bahan organik seperti kompos atau pupuk kandang setiap tahun tetap penting, biar pohon tetap sehat dan menghasilkan buah. Ibaratnya, top up nutrisi biar performanya tetap prima.
Pupuk ideal untuk pohon pala adalah pupuk slow-release yang seimbang, khusus untuk pohon buah. Aaron Hernandez Lee menambahkan, "Kami memberi pupuk pada pohon kami dua kali setahun dengan pupuk rumput laut dan sedikit pelet pupuk ayam organik, karena ini dapat meningkatkan pH tanah."
Pemangkasan yang Bikin Rapi
Pohon pala bukan termasuk pohon yang cepat tumbuh. Jadi, kalau ditanam hanya untuk hiasan, gak butuh pemangkasan yang intensif. Tapi, kalau tujuannya untuk produksi rempah, pemangkasan lebih sering diperlukan, biar lebih banyak cabang dan hasil panennya meningkat. Ibaratnya, grooming biar penampilannya oke dan produktifitasnya meningkat.
Waktu ideal untuk memangkas pohon adalah di akhir musim dingin dan awal musim semi. Pangkas dahan yang mati, berpenyakit, atau rusak. Bentuk juga pohonnya sesuai selera. Ingat, pohon pala bisa tumbuh sangat tinggi. Jadi, kalau sudah dewasa, mungkin butuh bantuan ahli arborist.
Panen Raya Ala Kebun Sendiri
Paul Blackmore dari Kebun Raya Atlanta mengatakan bahwa pohon pala mulai berbuah sekitar "7 atau 8 tahun" setelah ditanam, asalkan tumbuh di kondisi ideal. Tapi, ingat kata Aaron Hernandez Lee, pohon pala itu dioecious. Jadi, harus punya pohon jantan dan betina, biar bisa berbuah.
Pohon pala dewasa bisa menghasilkan buah selama puluhan tahun. Buahnya matang sekitar sembilan bulan setelah pohon berbunga, dan pohon bisa berbunga beberapa kali dalam setahun. Buahnya akan pecah saat dipanen, menunjukkan biji pala di dalamnya. Buah yang sudah matang biasanya jatuh sendiri dari pohon dan bisa dipungut. Bisa juga dipanen langsung dari pohon dengan alat pemetik.
Memperbanyak Pohon Pala: Dari Biji Hingga Cangkok
Cara paling umum untuk memperbanyak pohon pala adalah dari biji. "Kami memperbanyaknya dari biji di Kebun Raya, tetapi saya tahu banyak orang menanamnya dari cangkok," kata Paul Blackmore. "Saya pernah dengar orang mengambil stek tanaman, tetapi saya mengerti bahwa itu sulit."
Untuk menanam pohon pala dari biji, kumpulkan biji dari buah yang jatuh. Biji pala hanya bisa bertahan sebentar. Jadi, harus ditanam dalam waktu 45 hari. Rendam biji sebelum disemai di pot individual yang diisi dengan kompos biji, lalu letakkan di tempat yang hangat.
Biji pala bisa memakan waktu hingga enam minggu untuk berkecambah. Tapi, ada satu risiko yang perlu diingat: ada kemungkinan 50% biji yang tumbuh ternyata pohon jantan yang tidak produktif. Jadi, sabar aja, ya.
Pala, Rempah Kaya Manfaat, Bisa Ditanam Sendiri!
Jadi, gimana? Tertarik menanam pohon pala sendiri? Meskipun butuh kesabaran dan perhatian ekstra, tapi hasilnya pasti memuaskan. Selain bisa menikmati rempahnya, kalian juga bisa ikut melestarikan tanaman asli Indonesia ini. Siapa tahu, kebun kecil di rumah bisa jadi sumber rezeki yang gak terduga. Jangan lupa, sambil nunggu pohon pala berbuah, bisa kok beli pala bubuk instan di supermarket. Yang penting, semangat berkebunnya tetap membara!