Siapa bilang Pac-Man cuma bisa makan buah dan dikejar hantu? Bandai Namco baru saja memperkenalkan Shadow Labyrinth, sebuah interpretasi gritty dan gelap dari properti Pac-Man di Anime Expo 2025 yang bikin kita bertanya-tanya, “Ini Pac-Man yang sama?”
Pac-Man, si ikon arcade, kini hadir dalam wujud yang sama sekali berbeda. Shadow Labyrinth membawa kita ke dunia kelam di mana kamu bermain sebagai Swordsman No. 8, sosok misterius yang ditemani oleh Puck, orb yang sangat mirip dengan Pac-Man kita tercinta. Tapi jangan salah, ini bukan game cute untuk anak-anak. Ini adalah petualangan Metroidvania 2D yang menjanjikan tantangan dan kejutan di setiap sudut. Gaya gameplay-nya sendiri menyerupai Hollow Knight atau Dead Cells, tapi dengan sentuhan Pac-Man yang unik.
Pac-Man Gelap? Shadow Labyrinth Mengubah Segala Persepsi!
Konsep awal dari Shadow Labyrinth sebenarnya sudah pernah muncul di episode Secret Level berjudul “PAC-MAN: Circle”. Namun, kali ini, Bandai Namco membawa ide tersebut ke level yang lebih tinggi. Alih-alih sekadar nostalgia, Shadow Labyrinth mencoba menghadirkan cerita dan gameplay yang lebih dalam dan kompleks. Pemain akan disuguhkan dengan berbagai pilihan gerakan dan pertahanan, termasuk dodge rolling, shielding, dan parrying. Cukup banyak untuk sebuah platformer, kan? Tapi justru itulah yang membuatnya menarik.
Dalam demo yang sempat dicoba, pemain memiliki grappling hook untuk menambah vertikalitas dalam eksplorasi dunia Shadow Labyrinth. Sistem blocking juga unik, dengan gelembung yang melindungi pemain namun bisa pecah jika menerima terlalu banyak serangan. Parrying pun membutuhkan ketepatan waktu yang tinggi, tidak seperti game lain di mana kamu bisa spam tombol sampai berhasil. Ini menunjukkan bahwa Shadow Labyrinth memiliki tingkat kesulitan yang cukup menantang.
Puck: Bukan Sekadar Bola Kuning Biasa
Lalu, bagaimana dengan unsur makan buah khas Pac-Man? Puck, si orb pendamping, ternyata memiliki peran penting dalam hal ini. Ia bisa mengonsumsi musuh yang tumbang dan mengumpulkan material dari mereka, mirip dengan Onimusha. Tapi, kamu harus cepat! Jika terlalu lama, musuh akan menghilang dan kamu kehilangan kesempatan untuk mendapatkan material. Ini adalah cara cerdas untuk menghormati warisan Pac-Man sambil menambahkan elemen gameplay yang menarik. Jadi, jangan sampai kelaparan, Puck!
Secara visual, Shadow Labyrinth mengingatkan kita pada game Metroidvania seperti Ori and the Blind Forest/Will of the Wisps dan Bloodstained: Symphony of the Night. Gaya seni dan animasi yang digunakan memberikan kesan retro dan indie yang kuat. Animasi serangan yang choppy juga menambah kesan unik pada game ini.
Puzzle Time: Lebih Dari Sekadar Lompat dan Menghindar
Salah satu aspek yang paling menarik dari Shadow Labyrinth adalah bagian puzzle. Di sini, Puck bisa berubah menjadi bola seperti Pac-Man (atau Samus Aran, for the culture) dan melewati rintangan berupa gergaji dan laser. Puck akan bergerak otomatis ke arah yang dituju, tapi kamu bisa menahan trigger pada controller untuk berhenti sejenak dan melakukan lompatan yang lebih presisi. Menyelesaikan puzzle ini akan memberikan hadiah berupa healing flask tambahan, yang sangat berguna dalam petualanganmu.
Melawan Arus: Pac-Man yang Lebih Serius?
Shadow Labyrinth tampaknya berani mengambil risiko dengan menghadirkan Pac-Man dalam genre dan suasana yang berbeda. Pertanyaannya, apakah perubahan ini akan diterima dengan baik oleh para penggemar? Bandai Namco jelas berusaha untuk tidak hanya bergantung pada nostalgia, tetapi juga menciptakan pengalaman bermain yang segar dan menantang. Siapa tahu, mungkin ini awal dari era baru Pac-Man?
Tanggal Rilis yang Sudah di Depan Mata
Buat kamu yang penasaran, Shadow Labyrinth akan dirilis pada 18 Juli untuk PC, PlayStation, Switch, dan Xbox. Jadi, siapkan dirimu untuk menjelajahi dunia gelap dan misterius bersama Swordsman No. 8 dan Puck. Siapa tahu, kamu akan menemukan sisi lain dari Pac-Man yang belum pernah kamu lihat sebelumnya. Jangan lupa bawa senter, ya. Dunia bawah tanah itu gelap banget!
Melihat perpaduan antara elemen Metroidvania klasik dengan sentuhan Pac-Man yang unik, Shadow Labyrinth berpotensi menjadi game yang mengejutkan dan menyenangkan. Transformasi dari karakter ikonik menjadi petualangan yang lebih kelam ini mungkin akan menarik perhatian baik penggemar lama maupun pemain baru yang mencari pengalaman gaming yang berbeda. Bayangkan saja, Pac-Man yang biasanya kita lihat makan buah ceri, sekarang harus menghadapi monster dan memecahkan teka-teki demi bertahan hidup. Sebuah kontras yang menggelitik, bukan?
Kita patut mengapresiasi keberanian Bandai Namco dalam mencoba hal baru dengan properti yang sudah sangat dikenal. Memang selalu ada risiko ketika melakukan perubahan drastis pada karakter ikonik, tapi Shadow Labyrinth menunjukkan bahwa dengan ide yang kreatif dan eksekusi yang baik, hal itu bisa menghasilkan sesuatu yang istimewa. Kita tunggu saja bagaimana hasilnya nanti.
Apakah ini Pac-Man untuk generasi Z? Mungkin saja. Yang jelas, Shadow Labyrinth memberikan angin segar pada waralaba yang sudah berusia puluhan tahun. Dengan menggabungkan elemen klasik dengan inovasi modern, game ini berpotensi menarik perhatian pemain dari berbagai kalangan usia.
Shadow Labyrinth bukan hanya sekadar reboot, tapi juga sebuah reinterpretasi yang berani. Game ini mengajak kita untuk melihat Pac-Man dari sudut pandang yang berbeda dan membuka kemungkinan baru untuk waralaba ini di masa depan. Kita lihat saja apakah Swordsman No. 8 dan Puck mampu menaklukkan labirin gelap dan memenangkan hati para pemain.