Dark Mode Light Mode

Resor-Resor Wisata Unggulan di Bali Akan Lebih Ramah Pejalan Kaki pada 2026

Siapa bilang liburan di Bali itu selalu tentang rebahan di pantai dan sunset chasing? Siap-siap, karena tahun 2026, pengalaman ngiter Bali bakal naik level. Bayangkan, jalan kaki santai tanpa harus zig-zag menghindari lubang atau rebutan trotoar dengan motor. Mimpi bukan lagi?

Bali Lebih Ramah Pejalan Kaki: Investasi Infrastruktur Pariwisata

Bali, yang sering dinobatkan sebagai destinasi impian, memang punya daya tarik yang sulit ditolak. Tapi, jujur saja, trotoar di beberapa area wisata hits sering bikin geleng-geleng kepala. Kuta, Legian, Seminyak, sering kali terasa seperti arena survival, terutama buat keluarga yang bawa anak kecil atau stroller.

Kabar baiknya, Pemerintah Kabupaten Badung punya planning kece untuk mengubah ini. Di tahun 2026, sebagian anggaran akan difokuskan untuk memperbaiki trotoar yang rusak dan membangun jalur pejalan kaki baru. Ini bukan cuma soal estetika, tapi juga safety dan kenyamanan para wisatawan.

Senator Bali, Wayan Pupsa Negara, menegaskan pentingnya peningkatan infrastruktur di area Samigita (Kuta, Legian, Seminyak). Setelah melakukan asesmen, titik-titik yang paling butuh perbaikan sudah diidentifikasi. Tujuannya jelas: biar turis nggak kesandung dan Bali makin kinclong.

Proyek ini diharapkan nggak cuma bikin nyaman, tapi juga mempercantik image Bali sebagai destinasi wisata kelas dunia. Bayangin deh, jalan kaki sore di Kuta sambil menikmati suasana tanpa harus was-was. Instagrammable banget, kan?

IB Surya Suamba, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, menambahkan bahwa akan ada proyek pelebaran trotoar di beberapa titik strategis. Salah satunya di Jalan Raya Kuta, antara Hard Rock Cafe sampai Pullman Hotel. Area ini memang terkenal padat dan sering bikin pejalan kaki mikir dua kali sebelum melintas.

Pelebaran trotoar ini akan menggunakan batu alam, menambah kesan alami dan elegan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan wisatawan dan memperbaiki citra pariwisata Bali di mata dunia. Investasi ini bukan cuma untuk turis, tapi juga untuk kita semua yang ingin Bali tetap jadi primadona.

Kuta, Legian, Seminyak: Transformasi Menuju Zona Nyaman Pejalan Kaki

Fokus utama perbaikan ada di kawasan Samigita, yang mencakup Kuta, Legian, dan Seminyak. Kawasan ini memang menjadi jantung pariwisata Bali, tetapi sayangnya, kondisi trotoarnya seringkali kurang mendukung aktivitas jalan kaki.

  • Perbaikan Trotoar Rusak: Titik-titik trotoar yang rusak parah akan segera diperbaiki agar tidak membahayakan pejalan kaki.
  • Pembangunan Jalur Pejalan Kaki Baru: Jalur pejalan kaki baru akan dibangun untuk menghubungkan berbagai area wisata, menciptakan pengalaman walking tour yang lebih menyenangkan.
  • Pelebaran Trotoar: Trotoar di area strategis, seperti Jalan Raya Kuta, akan diperlebar untuk mengurangi kepadatan dan memberikan ruang yang lebih luas bagi pejalan kaki.

Belajar dari Ubud: Pentingnya Keselamatan Pejalan Kaki

Kasus di Ubud, di mana sebagian trotoar di Jalan Raya Kedewatan rusak, menjadi pelajaran berharga. Pemerintah daerah setempat dengan cepat mengambil tindakan untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Ini menunjukkan komitmen untuk menjaga keselamatan wisatawan.

Ubud Story Walks, sebuah perusahaan tur lokal, bahkan sempat membuat postingan media sosial lucu yang menyarankan wisatawan untuk memakai sepatu yang kuat saat jalan-jalan di Ubud. Mereka bercanda bahwa menavigasi trotoar Ubud adalah olahraga olimpiade! Ada-ada aja, ya?

Investasi untuk Masa Depan Pariwisata Bali

Inisiatif ini bukan sekadar perbaikan fisik, tetapi juga investasi untuk masa depan pariwisata Bali. Dengan memberikan pengalaman yang lebih nyaman dan aman bagi pejalan kaki, Bali dapat menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan kepuasan mereka.

Penting untuk diingat bahwa infrastruktur yang baik adalah fondasi dari pariwisata yang berkelanjutan. Dengan berinvestasi pada trotoar dan jalur pejalan kaki, Bali menunjukkan komitmen untuk menjaga kualitas pariwisatanya dan bersaing dengan destinasi terbaik di dunia.

Peningkatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Dengan lebih banyak orang berjalan kaki, bisnis lokal akan mendapatkan keuntungan dari peningkatan traffic. Win-win solution banget, kan?

Jadi, siapkan sepatu yang nyaman dan kamera yang full battery, karena tahun 2026, Bali siap menyambutmu dengan trotoar yang lebih ramah dan pengalaman jalan kaki yang lebih menyenangkan. See you on the streets of Bali!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Penampilan Sandara Park 2NE1 di Indonesia Kejutkan Penggemar dengan Gaya Berani

Next Post

Panduan Praktis: Membangun Kemitraan Kebun Pot dan Manfaatnya