Dunia musik rock memang penuh drama, lebih seru dari sinetron azab Indosiar. Kali ini, yang jadi sorotan adalah perseteruan antara legenda-legenda musik yang umurnya udah di atas rata-rata umur laptop kita. Ceritanya melibatkan Ringo Starr, Roger Daltrey, dan tentu saja, Zak Starkey. Siap untuk sebuah drama musikal yang lebih heboh dari audisi Indonesian Idol?
The Who, siapa sih yang nggak kenal band legendaris ini? Dengan hits seperti "Baba O'Riley" dan "Won't Get Fooled Again," mereka udah jadi soundtrack hidup banyak orang. Tapi, di balik panggung, ternyata ada intrik keluarga yang lebih rumit dari algoritma TikTok. Kita akan bedah tuntas semua yang terjadi, dari pemecatan hingga sindiran halus ala bapak-bapak gaul.
Zak Starkey, putra dari Ringo Starr, sudah menjadi drummer The Who selama tiga dekade. Kebayang kan, tiga dekade! Itu lebih lama dari masa jabatan presiden di negara manapun. Namun, semua itu berakhir dengan sebuah "keputusan kolektif" yang, mari kita jujur, terdengar seperti alasan klise dalam hubungan yang kandas.
Awalnya, Zak sempat dipecat setelah sebuah penampilan di Royal Albert Hall. Alasannya? Konon, ia melakukan kesalahan kecil. Tapi, drama belum selesai. Beberapa hari kemudian, Pete Townshend mengumumkan bahwa Zak tidak jadi dipecat. Seperti roller coaster, kan? Eh, sebulan kemudian, puff, Zak resmi keluar. Keputusan yang membingungkan ini meninggalkan rasa pahit di lidah, terutama bagi sang ayah, Ringo Starr.
Ketika Ringo Starr Pasang Badan: Sindiran Halus untuk Roger Daltrey
Ringo Starr, sebagai ayah yang baik, tentu saja membela putranya. Dalam sebuah wawancara dengan Rolling Stone, Zak mengungkapkan bahwa ayahnya tidak terlalu menyukai cara Roger Daltrey menjalankan band. Kata-kata Ringo? "I never liked the way that little man runs that band." "Little man"? Kode keras, guys! Sindiran halus yang lebih nampol dari komen pedas netizen.
Istilah "little man" ini diduga kuat mengarah pada Roger Daltrey, frontman The Who. Mungkin Ringo merasa Daltrey terlalu mendominasi atau kurang menghargai Zak. Kita semua tahu, seorang ayah akan selalu menjadi bodyguard pertama bagi anaknya, apapun profesinya. Bahkan, seorang drummer band rock sekalipun.
Perseteruan ini mencapai puncaknya saat penampilan "The Song Is Over" di Royal Albert Hall. Zak mengklaim bahwa Daltrey masuk terlalu cepat empat bar. "He just got lost," ujarnya. Daltrey kemudian menyalahkan suara drum yang terlalu keras, dan masalah ini berkembang menjadi viral di media sosial. Efek media sosial emang suka bikin masalah makin rumit, ya?
Kenapa Sih Zak Starkey Dipecat? Dua Ketukan yang Menghebohkan
Menurut Zak, ia dipecat karena menghilangkan dua ketukan saat bermain drum. Kedengarannya sepele, tapi di dunia musik, detail kecil bisa jadi masalah besar. Zak sendiri membantah tuduhan itu. "If I drop two beats, where the [explicative] are they?" ujarnya dengan nada frustrasi. Misteri dua ketukan yang hilang ini masih jadi perdebatan di kalangan penggemar The Who.
Terlepas dari semua drama ini, Zak mengaku tidak menyimpan dendam pada teman-teman dan mantan rekan bandnya. Bahkan, ia bersedia kembali jika diberi kesempatan. "It’s the Who. Weirder [explicative] than this has gone down," katanya. Ungkapan ini menunjukkan bahwa The Who memang band yang penuh kejutan dan kontroversi. Bisa jadi, ini bukan akhir dari cerita.
Legacy The Who: Lebih dari Sekadar Musik, Ini Tentang Keluarga dan Drama
The Who telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah musik rock. Musik mereka abadi, dan pengaruh mereka masih terasa hingga saat ini. Namun, di balik gemerlap panggung dan hits yang mendunia, ada cerita tentang keluarga, persahabatan, dan tentu saja, drama. Hubungan antar anggota band seringkali rumit, dan kasus Zak Starkey hanyalah salah satu contohnya.
Kasus ini mengingatkan kita bahwa bahkan para legenda pun bisa terlibat dalam konflik internal. Ego, ambisi, dan tekanan untuk selalu tampil sempurna bisa memicu perselisihan. Penting untuk diingat bahwa di balik setiap penampilan yang memukau, ada manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Kita semua belajar dari kesalahan, kan?
Pelajaran dari Panggung Rock: Harmoni atau Diskoordinasi?
Apa yang bisa kita pelajari dari drama The Who ini? Pertama, komunikasi itu penting. Kesalahpahaman kecil bisa berkembang menjadi masalah besar jika tidak ditangani dengan baik. Kedua, jangan meremehkan peran seorang ayah. Dukungan keluarga sangat berarti, terutama saat menghadapi masa-masa sulit. Ketiga, dunia hiburan itu keras. Siap-siap aja menghadapi haters dan drama yang nggak ada habisnya.
Musik dan Generasi: Apa Kabar Rock di Era TikTok?
Di era TikTok dan musik streaming, bagaimana nasib musik rock? Apakah genre ini masih relevan bagi generasi Z dan milenial? Jawabannya, tentu saja! Musik rock memiliki daya tarik yang abadi. Energi, lirik yang jujur, dan attitude yang rebel tetap menarik bagi banyak orang. Band-band baru terus bermunculan, dan festival musik rock selalu ramai pengunjung. Musik rock nggak akan mati, guys!
Kesimpulan: Ketika Legenda Berbicara, Kita Mendengarkan (dan Menggosip)
Intinya, perseteruan antara Ringo Starr, Roger Daltrey, dan Zak Starkey adalah bukti bahwa bahkan para legenda musik pun tidak luput dari drama. Yang bisa kita lakukan adalah menikmati musik mereka, sambil sesekali ikutan menggosip. Siapa tahu, suatu saat nanti mereka akan reuni dan kita bisa menyaksikan penampilan mereka secara langsung. Sampai jumpa di panggung!