Dark Mode Light Mode
Keyboard Hero: Alternatif Hemat untuk Versi Gitarnya
Roger Daltrey Buka Suara Soal Insiden Drum Zak Starkey, Ungkap Fakta Sebenarnya: ‘Itu Semacam Pembunuhan Karakter’ – Ultimate Guitar
Bertindak Sekarang, Sesal Kemudian Tak Berguna: The Jakarta Post

Roger Daltrey Buka Suara Soal Insiden Drum Zak Starkey, Ungkap Fakta Sebenarnya: ‘Itu Semacam Pembunuhan Karakter’ – Ultimate Guitar

Siapa bilang drama cuma ada di sinetron? Dunia musik rock ternyata lebih seru dari reality show! Kali ini, kita intip perseteruan antara dua legenda hidup: Roger Daltrey, sang vokalis The Who, dan Zak Starkey, mantan drummer band tersebut. Konon katanya, ini bukan sekadar selisih paham biasa, tapi sudah masuk level “character assassination.” Wah, panas!

Sejarah Panjang The Who dan Drummer Legendaris

The Who, band rock legendaris asal Inggris, telah menghiasi industri musik sejak tahun 1964. Dengan lagu-lagu ikonik seperti “Baba O’Riley” dan “Won’t Get Fooled Again,” mereka telah memengaruhi banyak musisi dan penggemar di seluruh dunia. Kehadiran seorang drummer yang solid tentu menjadi kunci keberhasilan mereka.

Zak Starkey, putra dari Ringo Starr (drummer The Beatles), bergabung dengan The Who pada tahun 1996 dan mengisi posisi drummer dengan energi dan semangat baru. Kemampuan Starkey dalam menabuh drum telah diakui secara luas, dan dia berhasil mempertahankan reputasinya sebagai salah satu drummer terbaik di dunia. Ia juga dikenal karena gaya permainannya yang powerfull dan energetic.

Namun, hubungan antara Daltrey dan Starkey ternyata tidak selalu harmonis. Terkadang, perbedaan pendapat dan visi musik dapat memicu konflik yang tidak terhindarkan. Dan itulah yang tampaknya terjadi antara kedua musisi ini.

Awal Mula Perseteruan: Lebih dari Sekadar Nada yang Fals?

Konflik antara Daltrey dan Starkey kabarnya berawal dari perbedaan pendapat tentang arah musik The Who. Daltrey, sebagai salah satu pendiri dan frontman band, memiliki visi yang kuat tentang bagaimana The Who seharusnya terdengar. Sementara itu, Starkey, dengan latar belakang dan pengalamannya sendiri, mungkin memiliki ide-ide yang berbeda.

Perbedaan pandangan ini, jika tidak dikelola dengan baik, bisa menjadi bom waktu. Ditambah lagi, dunia musik rock memang terkenal dengan ego yang besar. Siapa yang mau mengalah kalau sudah menyangkut idealisme?

Selain itu, ada rumor yang menyebutkan bahwa komentar-komentar Starkey di belakang panggung (atau mungkin di media sosial?) dianggap menyinggung oleh Daltrey. Inilah yang kemudian memicu reaksi keras dari sang vokalis.

Roger Daltrey Balas Dendam: Pembunuhan Karakter?

Daltrey secara terbuka mengkritik Starkey atas komentar-komentarnya, menyebutnya sebagai “character assassination” atau pembunuhan karakter. Istilah ini tentu saja memiliki konotasi yang sangat negatif. Daltrey merasa bahwa reputasinya dan integritasnya sebagai musisi telah dirusak oleh ucapan Starkey.

“Dia (Starkey) mengucapkan hal-hal yang sangat menyakitkan dan itu tidak benar,” ujar Daltrey dalam sebuah wawancara. “Itu semacam pembunuhan karakter dan saya tidak bisa menerimanya.” Pernyataan ini menunjukkan betapa seriusnya Daltrey menanggapi perseteruan ini.

Reaksi Daltrey ini tentu saja menimbulkan pertanyaan. Apakah komentar Starkey memang seburuk itu? Atau apakah Daltrey terlalu sensitif? Kita mungkin tidak akan pernah tahu detail pastinya, tapi yang jelas, hubungan antara kedua musisi ini sedang tidak baik-baik saja.

Ringo Starr Ikut Campur: Ayah Juga Manusia?

Perseteruan antara Daltrey dan Starkey ternyata menyeret nama Ringo Starr. Dalam sebuah konser, Daltrey menanggapi komentar Starr tentang dirinya dengan nada menyindir. Ini menunjukkan bahwa konflik ini tidak hanya melibatkan Daltrey dan Starkey, tetapi juga merambat ke lingkaran pertemanan dan keluarga mereka.

“Ringo Starr menyebut saya ‘little man’ di atas panggung,” kata Daltrey. “Saya akan membiarkannya begitu saja.” Sindiran ini tentu saja membuat suasana semakin panas. Apalagi, Ringo Starr adalah salah satu ikon musik dunia yang sangat dihormati.

Apakah ini berarti Ringo Starr membela putranya? Atau apakah ini hanya kesalahpahaman belaka? Yang jelas, drama ini semakin menarik untuk diikuti. Like watching a soap opera, but with more guitars.

Jadi, Apa Pelajaran yang Bisa Kita Petik?

Perseteruan antara Roger Daltrey dan Zak Starkey adalah pengingat bahwa bahkan legenda pun bisa terlibat dalam konflik. Perbedaan pendapat, ego, dan komentar yang tidak dipikirkan matang-matang bisa merusak hubungan yang sudah terjalin lama.

Pelajaran penting yang bisa kita petik adalah pentingnya komunikasi yang baik dan saling menghormati. Apalagi dalam sebuah tim atau band, di mana setiap anggota memiliki peran penting. Jika ada masalah, sebaiknya diselesaikan secara dewasa dan profesional, tanpa harus saling menjatuhkan.

Mungkin, dengan sedikit kesabaran dan pengertian, Daltrey dan Starkey bisa menemukan titik temu dan kembali berkolaborasi di masa depan. Atau mungkin juga tidak. Yang jelas, drama ini akan terus menjadi bagian dari sejarah musik rock.

Intinya, jangan mudah terpancing emosi dan selalu berpikir dua kali sebelum berbicara. Siapa tahu, kata-kata kita bisa menyakiti orang lain atau bahkan memicu “pembunuhan karakter.” Ouch!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Keyboard Hero: Alternatif Hemat untuk Versi Gitarnya

Next Post

Bertindak Sekarang, Sesal Kemudian Tak Berguna: The Jakarta Post