Guys, pernah nggak sih lagi asik nonton konser, eh, malah kehalang sama barisan smartphone yang merekam di depan kita? Rasanya kayak lagi nonton konser inside konser, kan? Nah, ternyata banyak musisi yang punya pendapat serupa soal fenomena ini.
Banyak dari kita suka merekam momen-momen spesial, termasuk konser. Tapi, kadang kita lupa kalau momen yang paling berharga itu justru saat kita benar-benar hadir dan menikmati pengalaman tersebut secara langsung. Bayangkan, kita bisa merasakan energi dari musik dan kerumunan tanpa harus repot mikirin angle yang pas buat Insta Story.
Artis-artis seperti Adele dan Jack White sudah lama menyuarakan pendapat mereka tentang penggunaan ponsel berlebihan di konser. Mereka ingin penonton bisa menikmati pertunjukan secara langsung, bukan lewat layar kecil. Bahkan, manajer Iron Maiden sampai menyebut sebagian penggemar "egois" karena terlalu sibuk merekam.
Sabrina Carpenter: Bye-Bye, Handphone di Konser?
Sabrina Carpenter, penyanyi yang lagi naik daun, punya ide yang lumayan radikal: melarang penggunaan ponsel di konsernya. Ide ini muncul setelah dia menghadiri konser Silk Sonic tanpa ponsel. Katanya, itu adalah pengalaman konser terbaik yang pernah dia rasakan.
Menurut Sabrina, konser tanpa ponsel membawanya kembali ke era 70-an. Semua orang bernyanyi, menari, saling berinteraksi, dan tertawa. Suasana seperti itu yang dia rindukan. Dia mengakui bahwa melihat ponsel di konser sekarang terasa normal, tapi dia tetap khawatir tentang sorotan digital yang terus-menerus mengarah padanya.
Album terbarunya, Man's Best Friend, akan dirilis sebentar lagi. Sabrina berharap bisa melihat lebih banyak wajah daripada layar ponsel di konsernya nanti. Pertanyaannya, apakah ide ini bakal diterima baik oleh para penggemarnya? Atau justru malah memicu kontroversi?
Nostalgia Era Pra-Smartphone di Konser
Membayangkan konser tanpa smartphone memang terasa agak aneh di era digital ini. Kita terbiasa mengabadikan momen-momen penting dan membagikannya di media sosial. Tapi, coba bayangkan sejenak: fokus sepenuhnya pada musik, energi dari para musisi, dan interaksi dengan orang-orang di sekitar kita.
Mungkin kita jadi lebih menghargai live music dan menciptakan kenangan yang lebih mendalam. Kita nggak perlu repot memikirkan filter yang pas atau caption yang menarik. Cukup nikmati musiknya dan rasakan getarannya. Siapa tahu, kita malah bisa menemukan koneksi yang lebih berarti dengan orang-orang di sekitar kita.
Pengalaman Sabrina Carpenter menghadiri konser Silk Sonic adalah contoh nyata bagaimana konser tanpa ponsel bisa menjadi pengalaman yang luar biasa. Dia merasakan kebebasan untuk benar-benar hadir dan menikmati momen tersebut. Pengalaman ini yang ingin dia bawa ke konsernya sendiri.
Untung Rugi: Konser Bebas Ponsel, Ideal atau Ilusi?
Tentu saja, ada pro dan kontra dari ide konser bebas ponsel. Keuntungannya jelas, kita bisa lebih fokus dan menikmati pengalaman konser secara penuh. Kita nggak terdistraksi oleh notifikasi, panggilan, atau keinginan untuk merekam setiap momen.
Kerugiannya? Kita mungkin kehilangan kesempatan untuk mengabadikan momen-momen spesial. Kita juga nggak bisa langsung membagikan pengalaman kita di media sosial. Bagi sebagian orang, ini mungkin terasa seperti kehilangan bagian dari pengalaman konser.
Namun, mari kita pertimbangkan sejenak. Apakah kita benar-benar membutuhkan rekaman video yang kualitasnya mungkin nggak terlalu bagus? Atau, apakah kita lebih memilih untuk menciptakan kenangan yang abadi di dalam hati kita?
Beyond the Screen: Menciptakan Koneksi Nyata di Konser
Pada akhirnya, esensi dari konser adalah tentang musik dan koneksi. Musik menyatukan kita, menciptakan pengalaman kolektif yang tak terlupakan. Koneksi terjadi saat kita bernyanyi bersama, menari bersama, dan merasakan energi yang sama.
Ketika kita terlalu sibuk dengan ponsel, kita kehilangan kesempatan untuk menciptakan koneksi yang nyata. Kita jadi lebih fokus pada layar daripada orang-orang di sekitar kita. Kita melewatkan momen-momen kecil yang sebenarnya sangat berharga.
Sabrina Carpenter ingin menciptakan ruang di mana orang-orang bisa terhubung secara langsung, tanpa gangguan dari dunia digital. Dia ingin kita benar-benar hadir dan merasakan keajaiban dari live music. Dia ingin kita menciptakan kenangan yang akan kita simpan selamanya, bukan hanya di cloud storage.
Mungkin ide ini terdengar utopis. Tapi, bayangkan jika setiap orang bersedia untuk sejenak meletakkan ponsel mereka dan benar-benar hadir di konser. Bayangkan energi yang bisa kita ciptakan bersama.
Jadi, lain kali kamu nonton konser, coba deh sesekali hide dulu ponselmu. Siapa tahu, kamu bakal merasakan pengalaman konser yang lebih meaningful dan unforgettable. Ingat, memories are made to be lived, not just filmed.