Dark Mode Light Mode

Sah-sah Saja Mengungkapkan Cinta dalam Lagu

Siap-siap eargasm! Sydney Minsky-Sargeant dari Working Men’s Club baru saja menjatuhkan bom musik terbaru berjudul “Long Roads”. Jangan sampai ketinggalan, karena ini bukan sekadar lagu, tapi perjalanan jiwa.

Mengenal Sydney Minsky-Sargeant: Lebih dari Sekadar Vokalis

Sydney Minsky-Sargeant, nama yang mungkin sudah familiar di telinga para penggemar post-punk dan indie rock, bukan hanya sekadar vokalis Working Men’s Club. Dia adalah seorang songwriter, produser, dan kini, seorang solo artist yang siap menaklukkan dunia musik dengan caranya sendiri. Proyek solonya ini menjanjikan eksplorasi yang lebih dalam ke dalam benaknya, sesuatu yang mungkin belum sepenuhnya terungkap dalam karya-karyanya bersama band. Kita akan menyelami sisi lain dari musisi yang satu ini, siap-siap terkejut!

Sebagai anggota band yang cukup berpengaruh di kancah musik Inggris, Minsky-Sargeant telah membuktikan kemampuannya dalam menciptakan musik yang catchy dan provocative. Namun, proyek solonya ini menjanjikan sesuatu yang lebih personal dan intim. Ia ingin berbagi kisah-kisah yang selama ini tersimpan dalam hatinya, melalui melodi dan lirik yang jujur.

Debut album solonya, “Lunga”, akan dirilis pada 12 September mendatang via Domino Records. Album ini merupakan hasil dari perjalanan panjang Minsky-Sargeant dalam mencari jati diri dan makna hidup. Judul “Lunga” sendiri, yang berarti “paru-paru” dalam bahasa Italia, menyiratkan tentang pentingnya pernapasan dan koneksi antar manusia.

Sebelum “Long Roads,” Minsky-Sargeant telah merilis single pertama dari album “Lunga” berjudul “I Don’t Wanna”. Lagu ini memiliki nuansa minimalis yang kontras dengan gaya musik Working Men’s Club yang lebih energik. “I Don’t Wanna” memberikan sedikit bocoran tentang arah musik yang akan ia eksplorasi dalam album solonya ini.

Tidak hanya itu, Minsky-Sargeant juga merupakan bagian dari supergroup Demise Of Love bersama Daniel Avery dan James Greenwood (Ghost Culture). Mereka baru saja merilis self-titled debut EP mereka. Jadi, bisa dibilang, Minsky-Sargeant adalah musisi yang sangat produktif dan serba bisa. Multitasking abis!

Album terakhir Working Men’s Club, “Fear Fear” (2022), mendapat ulasan positif dari NME, yang memberinya empat bintang. Mereka memuji kemampuan band dalam menggambarkan trauma dan kebingungan yang dihadapi dalam beberapa tahun terakhir. “Fear Fear” adalah bukti bahwa Working Men’s Club mampu menyajikan musik yang relevan dan menggugah pikiran.

“Long Roads”: Refleksi Diri yang Menyentuh

“Long Roads” adalah lagu slow-burner yang dibangun di atas motif gitar finger-picked yang berulang. Lagu ini terasa sangat reflective dan introspective. Minsky-Sargeant bernyanyi tentang cinta, kehilangan, dan pencarian makna. Lagu ini juga dilengkapi dengan video musik yang disutradarai oleh Nick Griffiths. Videonya artsy banget dan bikin lagu ini makin terasa dalem.

Minsky-Sargeant mengungkapkan bahwa album ini membantunya menyadari bahwa tidak apa-apa untuk mencintai dan mengekspresikan perasaan itu dalam sebuah lagu. Ia juga mengakui bahwa ia bukan orang yang sempurna dan masih berusaha untuk memahami dunia di sekitarnya. “I’m just living each day trying to make sense of the world around me,” ujarnya. Ini dia nih, vibe Gen Z banget!

Lunga: Lebih Dalam dari Sekadar Album Solo

Menurut siaran pers, “Lunga” adalah “sebuah langkah samping yang indah dari musik yang telah direkam Sydney Minsky Sargeant sebagai Working Men’s Club selama tujuh tahun terakhir.” Lagu-lagu di album ini ditulis selama beberapa tahun, bahkan ada yang sudah ada sejak Minsky-Sargeant masih remaja di Todmorden.

Minsky-Sargeant menjelaskan bahwa ia mencoba untuk lebih terbuka dan jujur dalam lagu-lagunya. Lagu-lagu ini berasal dari pencarian makna dan pemahaman. Ia selalu berusaha untuk memahami dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya, terutama mereka yang ia cintai. “There were thoughts and feelings that these songs helped me express, address and make sense of,” katanya. Musik emang jadi coping mechanism paling ampuh ya, guys!

Ketika ditanya tentang judul albumnya, Minsky-Sargeant mengatakan bahwa “Lunga” adalah cara lain untuk mengatakan bahwa kita semua pada dasarnya sama dan kita harus mencoba untuk mengingatnya sedikit lebih sering. “In a world that has never felt so scary and polarised, I just hope this album connects with people.” Pesan yang kuat dan relevan banget di era sekarang ini.

Kenapa “Lunga” Wajib Masuk Playlist Kamu?

“Lunga” bukan hanya sekadar album solo dari seorang musisi yang sudah dikenal. Ini adalah perjalanan emosional yang jujur dan menyentuh. Album ini menawarkan perspektif baru tentang cinta, kehilangan, dan pencarian makna. Jika kamu mencari musik yang bisa membuatmu berpikir, merasa, dan terhubung dengan orang lain, maka “Lunga” adalah pilihan yang tepat. Selain itu, siapa tahu, dengerin album ini bisa bikin kamu jadi lebih chill dan bijak dalam menghadapi hidup. Kan lumayan!

“Long Roads” dan “Lunga”: Jembatan Menuju Pemahaman Diri

“Long Roads” adalah bukti bahwa Sydney Minsky-Sargeant adalah seorang songwriter yang berbakat dan berani. Ia tidak takut untuk mengeksplorasi emosi yang kompleks dan berbagi pengalaman pribadinya dengan pendengar. Album “Lunga” menjanjikan lebih banyak momen reflektif dan jujur seperti ini. Jadi, siapkan dirimu untuk terhanyut dalam musik yang indah dan bermakna. Jangan lupa pre-order “Lunga” sekarang juga ya! Siapa tahu dengan mendengarkan album ini, kamu bisa menemukan inner peace atau malah dapet pacar. Who knows?

Musik Sydney Minsky-Sargeant, baik bersama Working Men’s Club maupun dalam proyek solonya, selalu memberikan pengalaman mendalam. “Long Roads” hanyalah permulaan, dan “Lunga” siap menjadi soundtrack perjalanan kita dalam memaknai hidup. Dengarkan, resapi, dan biarkan musiknya menyentuh jiwa.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

iPad Pro M5 Baru dari Apple: Fotografi Lebih Canggih, Desain Lebih Ringkas

Next Post

Tiga Tewas, Ratusan Diselamatkan: Kebakaran Feri di Sulawesi Utara Picu Kekhawatiran Keselamatan Pelayaran