Indonesia Kini Punya Sahabat yang Pintar (Banget!): Kenalan dengan Sahabat-AI
Bayangkan punya teman yang super pintar, bisa ngobrol dalam berbagai bahasa daerah, dan selalu siap membantu. Nah, Indonesia sekarang punya "Sahabat" seperti itu! Namanya Sahabat-AI, sebuah large language model (LLM) yang dikembangkan oleh GoTo Group dan Indosat. Tapi, ini bukan sekadar AI biasa. Ini adalah representasi dari identitas, keragaman budaya, dan cita-cita Indonesia dalam dunia artificial intelligence. Siap berkenalan lebih jauh?
Sahabat-AI ini awalnya diperkenalkan pada November 2024 di acara Indonesia AI Day yang diadakan oleh Indosat. Dari proyek yang baru lahir, Sahabat-AI kini menjadi pilar penting dalam transformasi digital Indonesia. Bayangkan, dari hanya 8 atau 9 miliar parameter, kini Sahabat-AI punya 70 miliar parameter! Ini seperti upgrade dari handphone jadul ke smartphone generasi terbaru.
Model 70 miliar parameter ini bukan cuma sekadar angka. Ini berarti Sahabat-AI punya kemampuan yang jauh lebih baik, mulai dari kecepatan, akurasi, hingga kecerdasan. Gampangnya, Sahabat-AI sekarang lebih cepat mikir dan lebih tepat jawabnya. Enggak kayak dulu yang kadang loadingnya bikin emosi jiwa.
Salah satu keunggulan Sahabat-AI adalah kemampuannya dalam berbahasa. Dia bisa mengerti dan menjawab pertanyaan dalam berbagai bahasa, termasuk lima bahasa daerah utama di Indonesia: Bahasa Indonesia, Jawa, Sunda, Bali, dan Batak. Keren, kan? Jadi, enggak ada lagi alasan untuk enggak melek teknologi karena kendala bahasa.
Bahasa dan Teknologi: Jembatan Menuju Inklusi Digital
Indonesia itu kaya banget dengan budaya dan bahasa. Lebih dari 700 bahasa daerah tersebar di 17.000 pulau! Nah, Sahabat-AI hadir untuk menjembatani kesenjangan antara teknologi dan budaya ini. Dengan memasukkan Bahasa Indonesia ke dalam ekosistemnya, Sahabat-AI bertujuan untuk mendorong inklusi digital, nilai budaya, dan kemandirian teknologi nasional.
Bahasa Indonesia, dengan sekitar 35 juta penutur asli dan lebih dari 150 juta penutur sebagai bahasa kedua, adalah media pemersatu yang vital di negara yang beragam ini. Jadi, Sahabat-AI membantu menghilangkan hambatan bahasa yang sebelumnya menghalangi banyak orang untuk mengakses layanan berbasis AI. Sekarang, semua orang bisa menikmati teknologi canggih dalam bahasa ibu mereka.
Semua proses pelatihan, penyimpanan, dan penerapan Sahabat-AI dilakukan di Indonesia, menggunakan infrastruktur AI milik Indosat, GPU Merdeka. Ini bukan cuma soal national compliance, tapi juga untuk memastikan data pengguna tetap berada di dalam batas negara. Privasi tetap jadi prioritas, kok.
Bayangkan kalau Sahabat-AI bisa ngobrol dalam Bahasa Sunda. Keren banget, kan? Dengan menambahkan Bahasa Sunda, yang digunakan oleh sekitar 39 juta orang, Indosat mempromosikan kesetaraan regional dan memungkinkan manfaat AI menjangkau jantung komunitas lokal. Jawa Barat, pusat ekonomi yang padat penduduk, akan mendapatkan keuntungan besar karena penutur Bahasa Sunda dapat mengakses alat AI dalam bahasa ibu mereka, meningkatkan sumber daya pendidikan dan peluang kewirausahaan.
Memperkuat Budaya dan Komunitas Lokal
Sahabat-AI bukan cuma soal teknologi, tapi juga soal budaya. Bayangkan kalau AI bisa membantu melestarikan tradisi dan mendukung pariwisata. Keren, kan? Sahabat-AI memberikan solusi yang selaras dengan budaya, terutama untuk digitalisasi tradisi dan mendukung pariwisata.
Dengan memasukkan Bahasa Bali, Sahabat-AI dapat memfasilitasi digitalisasi ritual tradisional dan pelestarian manuskrip pura. Selain itu, Sahabat-AI juga dapat mengembangkan aplikasi voice-to-text yang mendukung berbagai tingkatan bahasa Bali: Bali Alus, Madya, dan Kasar. Jadi, bahasa Bali bisa tetap lestari di era digital.
Lompatan teknologi ini akan secara signifikan meningkatkan pariwisata budaya dengan menyediakan terjemahan, tur berpemandu, dan pengalaman interaktif bagi pengunjung yang menikmati budaya Bali. Sambil menunggu Sumatra Utara menjadi pusat digital dan ecotourism, terutama di dekat Danau Toba, masuknya Bahasa Batak memastikan bahwa tradisi dan bahasa lokal tetap hidup di era digital. Sahabat-AI siap memainkan peran penting dalam mendigitalkan acara tradisional dan menyediakan layanan terjemahan real-time kepada wisatawan, sehingga memungkinkan komunitas lokal untuk menampilkan warisan budaya mereka ke seluruh dunia.
Di lingkungan pendidikan dan ruang komunitas, Sahabat-AI bertindak sebagai jembatan antara ajaran kuno dan akses teknologi modern, memastikan bahwa bahasa Bali tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang di lingkungan kontemporer. Siapa sangka jalan untuk melestarikan bahasa bisa diaspal dengan AI?
Memperkokoh Infrastruktur AI Nasional
Jantung dari Sahabat-AI adalah GPU Merdeka milik Indosat, infrastruktur cloud AI berdaulat yang menjamin residensi data, kepatuhan terhadap peraturan, dan kemampuan real-time untuk pelatihan dan inferensi, sambil menjaga data di Indonesia. Ini adalah elemen kunci dari kedaulatan digital, yang telah ditekankan oleh tokoh pemerintah dan pemimpin perusahaan. Jadi, data kita aman di dalam negeri!
Vikram Sinha, Presiden Direktur dan CEO Indosat, menjelaskan, “Melalui GPU Merdeka, cloud AI berdaulat kami, kami membangun fondasi digital yang menjamin inovasi AI tidak hanya canggih tetapi juga aman secara nasional, relevan secara budaya, dan dapat diakses secara adil. Sahabat-AI lebih dari sekadar model; ini adalah aset nasional yang didukung oleh kolaborasi dan dirancang untuk semua orang Indonesia."
Local hosting dan arsitektur berdaulat dari model ini meletakkan dasar yang kuat untuk integrasi sektor publik. Di era ketika layanan digital yang aman dan dikembangkan di dalam negeri diprioritaskan, Sahabat-AI menetapkan cetak biru untuk tata pemerintahan yang didukung AI, inisiatif kesehatan masyarakat, pendidikan bahasa, dan regulasi konten yang dilokalisasi.
Dari sudut pandang bisnis, GoTo Group mengintegrasikan Sahabat-AI ke dalam aplikasi GoPay—salah satu platform digital yang paling banyak digunakan di Indonesia—menunjukkan kegunaan praktis AI dalam kehidupan sehari-hari. Baik meningkatkan layanan pelanggan atau meningkatkan literasi keuangan, chatbot ini berubah menjadi sekutu digital sehari-hari.
Memperkuat Agenda Nasional
Pemimpin nasional juga menyuarakan dukungan mereka untuk Sahabat-AI sebagai elemen vital dari masa depan Indonesia. Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, menekankan, “Kedaulatan data bukan hanya masalah teknis; ini fundamental bagi kemerdekaan kita di era digital ini. Saya memuji GoTo dan Indosat karena mempelopori ekosistem Sahabat-AI dan karena mendorong inovasi teknologi yang berakar pada identitas nasional kita. Dengan membuat solusi AI yang memahami lanskap linguistik dan budaya kita yang unik dan beragam, kita memastikan bahwa transformasi digital menguntungkan semua orang Indonesia."
Dengan fokus pada bahasa lokal, infrastruktur berdaulat, dan kolaborasi terbuka, GoTo dan Indosat memperjuangkan agenda nasional untuk setiap negara yang ingin memanfaatkan AI tanpa mengorbankan esensi budayanya yang unik. Jadi, Sahabat-AI bukan cuma soal teknologi, tapi juga tentang identitas dan masa depan Indonesia.
Sahabat-AI: Teman Pintar untuk Masa Depan Indonesia yang Lebih Inklusif dan Berbudaya.