Dark Mode Light Mode

Sakurai Pertimbangkan Karakter Ini untuk Smash Bros, Malah Pilih Versi yang Lebih Lemah

Siapa sangka, di balik Super Smash Bros. Ultimate yang kita kenal, ada cerita menarik tentang bagaimana Pokémon Trainer nyaris memiliki tim yang sangat berbeda. Bayangkan dunia di mana Blastoise menggantikan Squirtle, atau Venusaur beraksi bersama Charizard! Untungnya, kita masih bisa menikmati Squirtle, Ivysaur, dan Charizard yang ikonik.

Konsep Awal yang Bikin Penasaran

Awalnya, Masahiro Sakurai, sang dalang di balik Super Smash Bros., sempat ragu apakah Pokémon Trainer layak untuk dimasukkan. Membayangkan harus menciptakan tiga karakter berbeda sekaligus terasa seperti tugas berat. Bahkan, terlintas di benaknya, apakah lebih baik memilih tiga Pokémon terpisah saja? Tapi, ide unik dan strategi yang ditawarkan Pokémon Trainer akhirnya memenangkan hatinya.

Sakurai juga sempat berpikir untuk membuat trio Pokémon dengan level evolusi yang seragam. Apakah semuanya level awal, tengah, atau akhir? Bayangkan jika Pokémon Trainer diperkuat oleh Blastoise, Venusaur, dan Charizard sekaligus! Atau tim imut Squirtle, Bulbasaur, dan Charmander yang menggemaskan. Tapi, ada alasan kuat mengapa komposisi sekarang yang dipilih.

Mengapa Squirtle, Ivysaur, dan Charizard?

Keputusan akhir jatuh pada Squirtle, Ivysaur, dan Charizard karena beberapa alasan strategis. Sakurai mengakui bahwa Charizard adalah must-have karena popularitasnya. Namun, ia merasa Squirtle lebih menonjol dibandingkan Blastoise. Ivysaur, di sisi lain, dianggap representasi yang pas untuk evolusi tengah Bulbasaur. Kombinasi ini menciptakan keseimbangan visual dan gameplay yang memuaskan, small to medium to big, seperti istilahnya.

Pemisahan berdasarkan tahapan evolusi juga dianggap penting untuk merepresentasikan inti dari serial Pokémon, yaitu proses evolusi itu sendiri. Jadi, daripada memiliki tiga Pokémon dengan kekuatan sama, kita mendapatkan diversity yang mencerminkan perjalanan seorang Pokémon Trainer sejati. Ini bukan hanya soal kekuatan, tapi juga soal representasi keseluruhan franchise.

Blastoise Nyaris Jadi Bintang Smash?

Menariknya, Blastoise hampir menggantikan Squirtle. Bayangkan move set yang berbeda jika Blastoise yang hadir dengan meriam airnya! Namun, pada akhirnya, Sakurai merasa Squirtle lebih memorable. Mungkin karena bentuknya yang lebih imut dan memorable, atau mungkin juga karena Blastoise sudah terlalu "dewasa" untuk peran ini. Keputusan ini menunjukkan betapa detailnya proses pemilihan karakter dalam Super Smash Bros.

Bahkan, ada pertimbangan untuk menghilangkan Pokémon Trainer dan menghadirkan ketiga Pokémon sebagai karakter terpisah. Masing-masing dengan special move unik mereka sendiri. Bayangkan Charizard dengan Rock Smash-nya, yang sayangnya hilang saat Pokémon Trainer kembali di Ultimate. Ini membuka kemungkinan strategi yang sangat berbeda, tetapi untungnya kita mendapatkan Pokémon Trainer yang kita kenal sekarang.

Pengorbanan di Balik Layar: Selamat Tinggal Rock Smash

Keputusan untuk menggabungkan ketiga Pokémon menjadi satu karakter juga membawa konsekuensi. Charizard harus merelakan Rock Smash-nya, sebuah down special yang cukup unik. Mungkin ini harga yang harus dibayar untuk keseimbangan gameplay dan representasi serial Pokémon. Bayangkan betapa overpowered-nya Charizard jika ia masih memiliki Rock Smash!

Pembuatan Pokémon Trainer juga bukan tanpa tantangan. Sakurai dan timnya harus memastikan bahwa Pokémon Trainer selalu terlihat di layar di setiap stage. Ini berarti menambahkan platform tambahan di banyak stage, sebuah pekerjaan ekstra yang cukup signifikan. "Lumayan merepotkan untuk satu karakter saja, haha," canda Sakurai.

Masa Depan Pokémon di Smash?

Dengan kesuksesan Super Smash Bros. Ultimate, banyak yang berharap akan ada iterasi baru untuk Nintendo Switch 2. Pertanyaannya, Pokémon generasi baru mana yang akan bergabung? Biasanya, Sakurai memilih Pokémon dari generasi terbaru. Greninja mewakili generasi VI, dan Incineroar dari generasi VII. Siapa tahu Pokémon generasi IX akan menjadi bintang baru di Smash selanjutnya?

Namun, peluang bagi Bulbasaur, Charmander, Wartortle, Charmeleon, Venusaur, dan Blastoise untuk bergabung mungkin sudah tertutup. Sulit membayangkan apa yang bisa mereka lakukan yang tidak bisa dilakukan oleh evolusi alternatif mereka. Well, kecuali jika Sakurai punya ide brilian lain. Tapi, untuk saat ini, mari kita nikmati Squirtle, Ivysaur, dan Charizard yang sudah menjadi bagian ikonik dari Super Smash Bros. Ultimate.

Jadi, lain kali saat kamu memainkan Pokémon Trainer, ingatlah perjalanan panjang dan berbagai pertimbangan yang dilakukan Sakurai dan timnya. Dari mempertimbangkan komposisi tim yang berbeda hingga hampir menghilangkan Pokémon Trainer sepenuhnya. Dan jangan lupakan pengorbanan Rock Smash-nya Charizard. Semua ini demi menciptakan karakter yang unik, strategis, dan representatif dari serial Pokémon yang kita cintai. Singkatnya, detail kecil bisa membuat perbedaan besar.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

X-UNIT XODIAC Ungkap Foto Konsep Hyunsik Jelang Debut Unit di Indonesia

Next Post

Menteri Pendidikan Tegaskan Kebijakan Jam Sekolah Jawa Barat Harus Selaras Aturan Nasional