Dark Mode Light Mode
Jiwa-Jiwa yang Bertarung Akan Hadir Tahun Depan
Saoirse Ronan Jadi Psycho Killer dalam Video Musik Talking Heads Versi Indonesia
Prabowo: Indonesia takkan terpecah belah

Saoirse Ronan Jadi Psycho Killer dalam Video Musik Talking Heads Versi Indonesia

Rasanya baru kemarin kita joged-joged nggak jelas sambil niruin David Byrne di depan kaca, eh, ternyata Talking Heads sudah 50 tahun! Wow, waktu memang secepat kilat ya. Tapi tenang, mereka nggak cuma nostalgia sambil minum teh chamomile, tapi merayakannya dengan cara yang… Talking Heads banget.

Talking Heads: 50 Tahun Menghantui (Dengan Cara yang Keren)

Bayangkan ini: Saoirse Ronan, aktris yang biasanya anggun, tiba-tiba menari, menggeliat, merinding, dan berteriak dalam rutinitas kantornya. Kedengarannya aneh? Memang. Tapi itulah inti dari video musik terbaru untuk lagu ikonik mereka, "Psycho Killer," yang akhirnya dirilis setelah setengah abad.

Kenapa baru sekarang? Mungkin mereka menunggu teknologi visualnya cukup canggih untuk mewujudkan visi absurd mereka. Atau mungkin mereka memang suka bikin kita penasaran. Yang jelas, hasilnya brilliant.

Video ini disutradarai oleh Mike Mills, sutradara yang sebelumnya menggarap film pendek The National, "I Am Easy to Find." Mills mengaku album debut Talking Heads, Talking Heads: 77, secara harfiah mengubah hidupnya. Katanya, bisa bekerja sama dengan band se-subversif Talking Heads adalah mimpi yang jadi kenyataan. Bisa dibayangkan kegembiraan seorang fanboy sejati ya.

Saoirse Ronan: Dari Kebaya Sampai Gerakan Psycho

Saoirse Ronan sendiri nggak kalah semangat. Dia bahkan merasa terhormat disebut-sebut dalam kalimat yang sama dengan Talking Heads. Mengingat lagu-lagu mereka sudah menemaninya sejak kecil, membuat video ini jelas jadi bucket list yang tercoret.

Band ini dengan bangga menyatakan bahwa video ini bukanlah representasi literal dari lagu tersebut. Mereka ingin menghindari klise creepy, berdarah-darah, atau kekerasan fisik yang terlalu jelas. Hasilnya adalah interpretasi yang lebih abstrak dan provokatif, yang justru membuat lagu ini terasa lebih kuat.

"Psycho Killer" sendiri adalah lagu yang kompleks. Di satu sisi, liriknya memang menggambarkan kegelisahan dan potensi kegilaan. Tapi di sisi lain, ada juga elemen parodi dan ironi yang membuat lagu ini terasa lucu dan catchy. Kombinasi inilah yang membuat lagu ini tetap relevan hingga saat ini. Lagu ini tetap menjadi salah satu lagu terbaik Talking Heads.

Dari Punk New York Sampai Pengaruh Global: Warisan Talking Heads

Talking Heads muncul dari kancah punk New York pada pertengahan 1970-an. Mereka dikenal karena musik mereka yang avant-garde, lirik yang cerdas, dan penampilan panggung David Byrne yang eksentrik. Musik mereka adalah perpaduan unik antara punk, funk, art rock, dan pengaruh musik dunia.

Mereka adalah master dalam mencampuradukkan genre dan menciptakan suara yang benar-benar orisinal. Album-album mereka seperti Fear of Music dan Remain in Light dianggap sebagai karya klasik dan sangat memengaruhi perkembangan musik alternative di tahun 1980-an dan seterusnya. Pengaruh mereka bisa dirasakan di musik banyak band, dari Arcade Fire hingga LCD Soundsystem.

Selain musik mereka yang inovatif, Talking Heads juga dikenal karena video musik mereka yang visualnya memorable. Video untuk lagu "Once in a Lifetime," misalnya, dianggap sebagai salah satu video musik terbaik sepanjang masa. Mereka nggak cuma sekadar menampilkan band yang bermain musik, tapi menciptakan karya seni yang berdiri sendiri.

"Stop Making Sense": Konser Film Legendaris yang Wajib Ditonton

Salah satu pencapaian terbesar Talking Heads adalah film konser mereka, Stop Making Sense, yang disutradarai oleh Jonathan Demme. Film ini dianggap sebagai salah satu film konser terbaik sepanjang masa dan berhasil menangkap energi dan kegembiraan penampilan panggung Talking Heads. Adegan ikonik David Byrne menari dengan setelan jas besar dan awkward tetap menghantui dan menginspirasi hingga kini. Jika Anda belum menontonnya, segera cari dan nikmati pengalaman yang tak terlupakan. Dijamin langsung pengen joged-joged aneh.

David Byrne: Otak di Balik Kegilaan

Tidak dapat dipungkiri, frontman David Byrne adalah sosok sentral dalam Talking Heads. Vokalnya yang unik, penampilannya yang eksentrik, dan liriknya yang cerdas adalah elemen kunci dari identitas band ini. Byrne juga dikenal karena eksplorasinya di luar musik, termasuk film, teater, dan seni visual. Dia adalah seorang seniman yang terus bereksperimen dan mendorong batas-batas kreativitas.

Talking Heads telah memberikan kontribusi besar terhadap dunia musik dan budaya pop. Mereka adalah band yang berani mengambil risiko, bereksperimen dengan suara, dan menciptakan karya seni yang unik dan tak terlupakan. Perayaan 50 tahun mereka adalah kesempatan yang tepat untuk kembali mengapresiasi warisan mereka dan menikmati musik mereka yang timeless.

Jadi, tunggu apa lagi? Putar lagu "Psycho Killer" sekarang dan biarkan kegilaan Talking Heads merasuki Anda. Siapa tahu, Anda mungkin terinspirasi untuk menari, menggeliat, atau berteriak di kantor besok. Tapi ingat, jangan sampai kena SP ya!

Talking Heads Tetap Relevan: Bukti Musik yang Abadi

Di era musik yang terus berubah, Talking Heads membuktikan bahwa musik yang berkualitas dan orisinal akan selalu menemukan pendengarnya. Perayaan 50 tahun mereka adalah pengingat bahwa musik mereka masih relevan, powerful, dan bisa membuat kita merasa sedikit lebih gila (dalam arti yang baik).

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Jiwa-Jiwa yang Bertarung Akan Hadir Tahun Depan

Next Post

Prabowo: Indonesia takkan terpecah belah