Hai gaes, pernah nggak sih kalian ngebayangin jalan-jalan di dalem kepala John Lennon? Sekarang, mimpi itu (hampir) jadi kenyataan! Ada pameran baru di London yang bikin kita bisa sedikit ngintip kehidupan masa kecil salah satu legenda musik dunia ini. Siap-siap nostalgia dan sedikit fangirling (atau fanboying) ya!
Jelajahi Dunia Musik Inggris di Live Odyssey
Live Odyssey, yang baru aja dibuka di Camden, adalah sebuah pengalaman immersive yang ngerayain kekayaan musik Inggris. Bayangin aja, lo bisa jalan-jalan ngelewatin enam dekade musik, mulai dari anthems tahun 60-an sampai ledakan Britpop era 90-an dan musik kekinian. Ini bukan museum biasa, guys!
Atraksi ini menggabungkan musik live, pameran, dan bahkan pertunjukan hologram dari The Libertines! Jadi, sambil ngeliat artefak bersejarah, lo juga bisa sambil joget-joget tipis. Asik, kan?
Salah satu yang paling menarik adalah kolaborasi dengan keluarga John Lennon untuk nampilin pameran multi-sensory immersive yang didedikasikan buat masa kecilnya. Kita bakal diajak buat ngeliat gimana lingkungan awal Lennon ngebentuk dirinya, sampai akhirnya dia jadi ikon bersama The Beatles.
Intip Kamar Masa Kecil John Lennon
Yang bikin merinding adalah adanya rekonstruksi kamar masa kecil Lennon. Julia Baird, adik perempuannya, bilang kalo ruangan ini “very moving”. Kamarnya kecil banget, cuma muat tempat tidur dan beberapa barang, tapi di situlah Lennon kecil ngabisin waktunya buat nulis dan bikin kartun.
Kata Baird, kalo lo fans berat The Beatles, lo pasti pernah ngeliat foto rumah masa kecil Lennon. Dan rekonstruksi kamar ini bener-bener mirip aslinya: tempat tidur, selimut merah, semuanya! It's like stepping back in time.
Tujuan Baird ngebuka kamar ini buat publik adalah buat ngelurusin mitos seputar masa kecil Lennon. Dia pengen orang-orang tau cerita yang sebenernya, bukan cuma versi yang udah dilebih-lebihkan atau disalahartikan. Well said, Julia!
"Biopics, Four of Them – What Are You Doing?"
Selain pameran, Baird juga ngungkapin kekesalannya soal film, buku, dan proyek tentang John Lennon yang terus bermunculan tiap tahun. Dia terutama nggak setuju sama rencana Sam Mendes buat bikin empat film biopic tentang masing-masing anggota The Beatles.
"It’s never-ending: people finding things," kata Baird. Dia juga mempertanyakan kenapa pembuat film nggak pernah nanya pendapat keluarganya. "Does anyone ever ask us? The answer would be no." Ouch!
Dia juga nyindir pemilihan aktor yang bukan berasal dari Liverpool buat meranin Lennon. "We have actors in Liverpool, you know? We have acting schools and young lads that could do John like that." True that! Aksen Scouse itu susah ditiru, guys.
From Box Room to Legend: The Genesis of a Genius
Gary Prosser, salah satu direktur Live Odyssey, bilang kalo area yang didedikasikan buat John Lennon adalah ruangan favoritnya. Katanya, ruangan itu punya nuansa New York loft style yang keren banget, personal, dan intim.
Dia juga nambahin kalo pameran ini nyeritain kisah hidup awal Lennon sebelum The Beatles, termasuk kehidupan keluarganya dan band pertamanya, The Quarrymen. Jadi, kita bisa ngeliat apa yang ngebawa dia sampe akhirnya gabung sama The Beatles.
Dengan ngeliat kamar masa kecil Lennon, kita bisa ngerti kalo semua orang itu punya potensi jadi hebat, nggak peduli seberapa sederhana atau kecil tempat mereka berasal. "The liberation started here, in rooms like this," kata Prosser. Deep.
The Libertines Hologram: A Blast from the Past (and the Future!)
Selain pameran John Lennon, Live Odyssey juga nawarin pengalaman musik live dari dua band yang nampilin lagu-lagu dari era 60-an/70-an dan 80-an sampe sekarang. Ada juga bar bertema, karya seni, merch, dan yang paling keren: hologram The Libertines!
The Libertines sendiri ngerasa terhormat bisa jadi bagian dari Live Odyssey. Carl Barât bilang kalo tampil di Camden buat proyek ini ngerasa kayak full circle buat mereka. Dari squatters sampe jadi hologram, from buskers to beams of light. That's a glow up!
Pete Doherty nambahin kalo musik Inggris itu berkembang karena sejarah dan kemampuannya buat berevolusi. Jadi bagian dari Live Odyssey ngerasa kayak ngelangkah ke masa depan sambil ngehormatin masa lalu. Poetic, Pete!
Live Odyssey ini bukan cuma buat Beatlemaniacs aja, tapi juga buat semua pecinta musik Inggris. Ini adalah perayaan buat musik yang udah ngebentuk identitas kita. Jadi, kalo lo lagi di London, jangan lupa mampir ya!
Jadi, intinya, gaes, Live Odyssey itu bukan cuma sekadar pameran musik, tapi juga sebuah perjalanan buat ngeliat gimana musik itu bisa ngebentuk kita, dari kamar tidur sederhana sampe panggung dunia. Siapa tau, abis dari sana, lo jadi dapet inspirasi buat ngejar mimpi lo sendiri!