Dark Mode Light Mode

Sejarah Singkat Kecerdasan: Otak Manusia vs AI dan Implikasinya

Jangan panik kalau tiba-tiba kamu merasa Roomba lebih pintar dari kamu. Mungkin saja, kamu belum memahami sejarah panjang perkembangan kecerdasan. Tapi tenang, kita akan membahasnya tanpa membuatmu merasa insecure!

Evolusi Kecerdasan: Perjalanan Panjang Menuju Otak Cerdas

Kecerdasan itu bukan instant noodle. Ada proses panjang yang melatarbelakanginya. Kita akan menelusuri lima terobosan evolusi kunci yang membawa kita ke tingkat kecerdasan manusia modern. Ini bukan hanya teori membosankan, tapi cerita seru tentang bagaimana nenek moyang kita berjuang untuk menjadi lebih pintar.

Mari kita mulai dari 600 juta tahun lalu, dengan nenek moyang invertebrata kita. Mereka punya simetri radial, seperti anemon dan ubur-ubur. Mereka tidak bisa steer alias mengarahkan diri. Tapi, surprisingly, neuron mereka mirip dengan neuron manusia modern. Bayangkan, ubur-ubur aja punya kesamaan dengan kita!

Lalu, muncul nematoda, cacing dengan simetri bilateral. Ini penting! Simetri bilateral inilah yang mendorong perkembangan otak pada nematoda. Kenapa? Karena semua input sensorik harus diintegrasikan di satu tempat untuk membuat keputusan. Ibarat kata, "Mau belok kanan atau kiri nih? Harus ada yang memutuskan!"

Terobosan kedua terjadi sekitar 500 juta tahun lalu. Ini mirip dengan reinforcement learning, konsep penting dalam machine learning. Invertebrata awal punya neuron dan neurotransmitter (seperti serotonin dan dopamine) yang mirip manusia. Vertebrata pertama pun menunjukkan struktur otak yang mirip dengan manusia, seperti basal ganglia.

Menariknya, riset di bidang Artificial Intelligence (AI) justru membantu memecahkan masalah di bidang neurosains, dan sebaliknya. Program Neurogammon, software backgammon dari tahun 90-an, menggunakan temporal difference reinforcement learning, sehingga bisa menantang pemain backgammon manusia terbaik. Ilmuwan saraf pun sadar bahwa cara kerja Neurogammon ini menjelaskan perilaku subjek dalam studi mereka tentang peran dopamine dalam pembelajaran. Jadi, robot pun bisa jadi guru!

Mengarahkan Pikiran: Ketika Otak Mulai "Menyetir"

Terobosan pertama dalam evolusi kecerdasan adalah kemampuan untuk mengendalikan arah atau steering. Bayangkan Roomba, robot penyedot debu yang pintar itu. Kemampuan Roomba untuk mengarahkan dan belajar terinspirasi dari nematoda sederhana. Ini menunjukkan bahwa bahkan makhluk paling sederhana pun bisa menjadi inspirasi teknologi.

Simulasi Mental: Bermain Imajinasi di Dalam Otak

Terobosan ketiga adalah simulasi, sekitar 200 juta tahun lalu. Ini mencakup imajinasi dan belajar dengan berimajinasi. Simulasi mental pertama kali terlihat pada mamalia awal berkat struktur otak baru, neocortex. Ini seperti punya sandbox di dalam otak, tempat kita bisa mencoba berbagai skenario tanpa risiko di dunia nyata.

Menurut ahli, simulasi tindakan membutuhkan komputasi yang lebih mahal dan memakan waktu dibandingkan mekanisme reinforcement learning. Reinforcement learning memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat tapi kaku berdasarkan asosiasi langsung antara kondisi saat ini dan tindakan terbaik (model-free). Mamalia tetap memiliki kemampuan ini, tapi neocortex memungkinkan pembelajaran berbasis model (model-based reinforcement), yaitu menggunakan model tentang bagaimana tindakan mempengaruhi dunia.

Implementasi pembelajaran berbasis model ini sulit dilakukan dalam machine learning. Kita tidak tahu bagaimana manusia melakukan pencarian dalam simulasi. AlphaZero, program komputer yang bermain catur, bisa memberikan petunjuk. AlphaZero menggunakan pencarian untuk memverifikasi dan memperluas intuisi yang dihasilkan oleh sistem actor-critic (pembelajaran model-free). Manusia mungkin memiliki lebih banyak strategi pencarian yang bisa dipilih.

Mentalisasi: Memahami Pikiran Orang Lain

Terobosan keempat, sekitar 15 juta tahun lalu, adalah mentalisasi, yang muncul pada primata pertama. Granular prefrontal cortex, struktur otak baru, memungkinkan kita untuk mensimulasikan diri sendiri. Mirror neurons di premotor cortex primata juga aktif ketika primata lain melakukan sesuatu. Ini menunjukkan adanya peniruan melalui simulasi, yang memungkinkan primata mempelajari keterampilan baru tanpa terbatas pada keterampilan yang sudah diketahui.

Bahasa: Kekuatan Komunikasi dan Transfer Pengetahuan

Terobosan kelima, sekitar 100.000 tahun lalu, adalah bahasa. Hanya manusia yang mampu menciptakan dan menggunakan bahasa yang rumit dengan tata bahasa yang kompleks. Dengan bahasa, manusia bisa mengumpulkan dan menyimpan pengetahuan, lalu mewariskannya ke generasi mendatang. Ini adalah kemampuan unik yang mendorong kemajuan teknologi manusia.

Kemampuan untuk bekerja sama melalui mitos bersama juga menjadi kekuatan manusia. Mitos ini memungkinkan kita untuk berskala tanpa batas.

Jadi, kenapa kita belum punya robot seperti Rosie dari film kartun The Jetsons? Ternyata, membuat robot sepintar itu membutuhkan proses evolusi yang panjang dan kompleks. Kita sudah semakin dekat, tapi masih banyak hal yang perlu dipelajari dan dikembangkan.

Masa depan seperti apa yang menanti kita? Terobosan keenam akan seperti apa dan kapan akan terjadi? Kita belum tahu. Yang pasti, perjalanan evolusi kecerdasan manusia masih terus berlanjut. Mungkin suatu saat nanti, Roomba akan bisa diajak curhat!

Intinya: Memahami sejarah evolusi kecerdasan membantu kita menghargai betapa kompleks dan luar biasanya otak manusia. Dan, mungkin, sedikit mengurangi rasa insecure kalau Roomba lebih jago membersihkan rumah dari kita.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Simulasi Miltech Umumkan A1H Skyraider, Konfirmasi Tanggal Rilis MH-60, dan Dampak Lebih Luasnya

Next Post

Nile Rodgers dan Chic di Glastonbury: Band Pop Paling Andal Menjamin Pesta di Panggung Piramida | Glastonbury 2025